Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketika Ahok bandingkan cara kerja Komjen Tito & Irjen Moechgiyarto

Ketika Ahok bandingkan cara kerja Komjen Tito & Irjen Moechgiyarto Ahok diperiksa KPK. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Pro kontra muncul di tengah rencana penghapusan sistem 3 in 1. Salah satu solusi mengatasi macet ini dibuat di era Gubernur DKI, Sutiyoso.

Salah satu alasan Pemprov DKI Jakarta menghapus sistem ini karena terjadi eksploitasi anak. Banyak orangtua yang menjadi joki membawa anaknya bahkan disebut-sebut diberikan obat tidur agar tidak mengganggu.

Sebelum rencana ini dihapus, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, meminta Dinas Perhubungan dan Transportasi melakukan uji coba tanpa 3 in 1. Sepekan lebih diuji coba, nyatanya kemacetan di sejumlah titik makin parah.

Orang lain juga bertanya?

Ahok, sapaan Basuki, tetap ngotot menghapus karena tak signifikan kurangi macet. Tapi Mapolda Metro Jaya berharap tak dihapus.

Banyak hal yang dipertimbangkan polisi. Salah satunya kemacetan menjadi berpindah. Lantas apa komentar Ahok dengan sikap polisi?

"Kalau Pak Tito dan saya orang lapangan jadi hajar dulu bro," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/4).

Namun cara kerja Tito agak berbeda dengan Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Moechgiyarto. Dia menilai Moechgiyarto sosok pemimpin yang sebelum melakukan sesuatu harus dipikirkan secara matang agar tak ada imbasnya di kemudian hari.

"Kalau Pak Moechgiyarto orang hukum, dia enggak bisa (langsung terapkan). Jadi mesti analisa semua dipikirin dan butuh waktu," jelasnya.

Meski cara kerja kedua pemimpin tersebut berbeda, tapi Ahok tak menganggap masalah. Andai kata polisi ingin tetap diterapkan, dia siap kembali memberlakukan sistem tersebut.

"Ya beliau dukung kok. Kalau polda enggak dukung saya enggak berani karena yang bisa nilang motor semua dan mobil itu hanya polisi," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok Beberkan Kriteria Sosok Ideal Gubernur Jakarta
Ahok Beberkan Kriteria Sosok Ideal Gubernur Jakarta

Sedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Blak-blakan Isu 'Kuda Putihnya' Jokowi & Peluang Koalisi ke Anies-Cak Imin
VIDEO: Ahok Blak-blakan Isu 'Kuda Putihnya' Jokowi & Peluang Koalisi ke Anies-Cak Imin

Ahok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Capim KPK Fitroh Rohcahyanto Nilai Penggunaan Pasal 2 dan 3 UU Tipikor Sangat Rawan
Capim KPK Fitroh Rohcahyanto Nilai Penggunaan Pasal 2 dan 3 UU Tipikor Sangat Rawan

Calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Fitroh Rohcahyanto menilai penerapan Pasal 2 dan Pasal 3 UU Tipikor harus hati-hati.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki
VIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki

Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Ungkap Dinamika Hubungan Jokowi dan Megawati
Moeldoko Ungkap Dinamika Hubungan Jokowi dan Megawati

Relasi Jokowi kepada Megawati tidak berubah meski keduanya kini berbeda jalan politik.

Baca Selengkapnya
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI

Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.

Baca Selengkapnya