Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua DPRD DKI duga calo 'bermain' dengan staf bawah RSUD

Ketua DPRD DKI duga calo 'bermain' dengan staf bawah RSUD Ketua DPRD DKI Jakarta diperiksa KPK. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menduga adanya keterlibatan pihak rumah sakit umum daerah (RSUD) dengan praktik percaloan antrean berobat pemegang kartu BPJS Kesehatan. Hal itu dikatakan Prasetio setelah menemui seorang warga asal Karang Anyar, Jakarta Pusat, Ety Erlina (44) yang menemui kejanggalan saat mengantre ketika berobat di RSUD Tarakan, Jalan Kyai Caringin No.7, Jakarta Pusat.

"Tidak mungkinlah (nomor antrean) satu sampai 34 punya kalau tidak ada orang dalam," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Jumat (26/8).

Dia memperkirakan, pihak rumah sakit yang terlibat bukan petinggi rumah sakit. Tetapi, kata Pras, orang yang berhubungan dengan calo langsung adalah staf rumah sakit di tingkat bawah. Staf itu membantu calo dalam hal administrasi.

"Ini mainan (orang) bawah, feeling saya dia (calo) main bawah, ada orangnya ke dalam situ peganglah, sama juga (dengan kasus) pasien masuk kamar," ungkap Pras.

Sebelumnya, Ety Erlina (44) warga Karang Anyar, Jakarta Pusat menemukan adanya praktik percaloan nomor periksa di Rumah Sakit Umum Tarakan, Jalan Kyai Caringin No 7 Jakarta Pusat. Temuan itu dia laporkan ke Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Ety menceritakan percaloan yang dialami. Saat itu, suaminya Uhi Permana (45), penderita sakit kanker darah harus menjalani pengobatan di RS Dharmais, Jl Letjen S Parman, Jakarta namun dipindahkan ke RS Tarakan. Kejadian tersebut terjadi, Kamis (25/8) lalu.

Namun ketika sudah dirujuk ke RS Tarakan, kata Ety, dia malah mengalami kesulitan saat akan mengantre untuk berobat. Padahal, dia dan suami sudah datang lebih awal untuk mendapatkan antrean lebih cepat. Tetapi datang pagi pun, kata Ety, tetap saja antrean nomor 35.

"Saya udah berangkat subuh-subuh tapi tetap saja dapat nomor antrean 35 di RS Tarakan," kata Ety saat melaporkan kepada Prasetio kantor DPRD DKI, Jakarta, Jumat (26/8).

Ety menceritakan, tidak hanya dia yang mengalami hal tersebut, beberapa pasien yang akan berobat sampai rela tidur di RS Tarakan untuk mendapat nomer antrean terbelakang. "Tetap saja dapat nomor antrean segitu," cerita Ety. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Partner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK
Partner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK

Partner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK

Baca Selengkapnya
Cinta Mega Dilaporkan Buntut Diduga Main Slot, BK DPRD DKI Ungkap Aturan yang Dilanggar
Cinta Mega Dilaporkan Buntut Diduga Main Slot, BK DPRD DKI Ungkap Aturan yang Dilanggar

Cinta Mega Dilaporkan Buntut Diduga Main Slot, BK DPRD DKI Ungkap Aturan yang Dilanggar

Baca Selengkapnya
Kronologi Istri Polisi Ditampar Kepala Puskesmas Saat Rapat, Ternyata Ini Pemicunya
Kronologi Istri Polisi Ditampar Kepala Puskesmas Saat Rapat, Ternyata Ini Pemicunya

RN mencairkan dana itu lalu memberikan kepada para staf dengan nominal tak sesuai dengan semestinya.

Baca Selengkapnya
Calegnya Diduga Terlibat Politik Uang, Demokrat: Sudah Ditangani Bawaslu, Kita Hormati
Calegnya Diduga Terlibat Politik Uang, Demokrat: Sudah Ditangani Bawaslu, Kita Hormati

"Sudah ditangani oleh pihak Bawaslu. Kita hormati prosesnya," Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono

Baca Selengkapnya
Anggota DPRD DKI Cinta Mega Diduga Main Game Slot, Permainan Apa Itu?
Anggota DPRD DKI Cinta Mega Diduga Main Game Slot, Permainan Apa Itu?

Game slot yang diduga dimainkan Cinta Mega bisa buat kecanduan judi dan kurang isi uang tabungan.

Baca Selengkapnya
PDIP Temukan Indikasi Oknum Kepolisian Cawe-Cawe Di Pilgub Jateng
PDIP Temukan Indikasi Oknum Kepolisian Cawe-Cawe Di Pilgub Jateng

Ronny menyebut kecurangan TSM bisa dilihat dari adanya pengerahan atau mobilisasi kepala desa untuk mendukung salah satu paslon di Pilgub Jateng.

Baca Selengkapnya
KPK Usut Korupsi Pengadaan Rumah Dinas, Sekjen DPR Indra Iskandar Ajukan Praperadilan
KPK Usut Korupsi Pengadaan Rumah Dinas, Sekjen DPR Indra Iskandar Ajukan Praperadilan

Adapun tergugat dalam permohonan praperadilan Indra Iskandar adalah KPK RI.

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Tanah Kas Desa di Sleman Rugikan Negara hingga Rp2,95 Miliar, Ini Tanggapan Sultan HB X
Kasus Korupsi Tanah Kas Desa di Sleman Rugikan Negara hingga Rp2,95 Miliar, Ini Tanggapan Sultan HB X

Rumah Kepala Dispertaru DIY Digeledah karena kasus ini.

Baca Selengkapnya
Polda Jabar Bongkar Korupsi Dana Anggaran Insentif Nakes Covid-19 di Sukabumi Rp5,4 Miliar
Polda Jabar Bongkar Korupsi Dana Anggaran Insentif Nakes Covid-19 di Sukabumi Rp5,4 Miliar

Polisi berhasil menetapkan seorang tersangka berinisial HC.

Baca Selengkapnya
Begini Modus Pengajuan Fiktif Nakes Saat Covid-19 di RSUD Pelabuhanratu
Begini Modus Pengajuan Fiktif Nakes Saat Covid-19 di RSUD Pelabuhanratu

Hasil audit BPKP Jawa Barat kerugian negara mencapai Rp5.400.557.603.

Baca Selengkapnya
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Jadi Tersangka Mafia Tanah Kas Desa, Kerugian Capai Rp2,9 M
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Jadi Tersangka Mafia Tanah Kas Desa, Kerugian Capai Rp2,9 M

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno ditetapkan sebagai tersangka kasus mafia tanah penyalahgunaan Tanah Kas Desa (TKD).

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Bukti, PDIP Temukan Indikasi Kecurangan TSM di Pilkada Banten 2024
Kumpulkan Bukti, PDIP Temukan Indikasi Kecurangan TSM di Pilkada Banten 2024

Kecurangan tersebut disebut melibatkan mobilisasi kepala dan hingga aparatur sipil negara (ASN) untuk mendukung salah satu pasangan calon.

Baca Selengkapnya