Ketua DPRD DKI Kritisi Beton Pembatas Jalur Sepeda: Mending Beresin Kalijodo & Banjir
Merdeka.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengkritisi pembangunan jalur sepeda permanen menggunakan plater box atau beton pembatas.
Menurut dia, beton pembatas tersebut tidak memiliki keindahan bila diletakkan pada jalan protokol.
"Harusnya enggak perlu pakai beton sebesar itulah, enggak indah. Jalan protokol itu juga kan memang padat sekali semenjak motor dibolehkan lagi lewat situ," kata Prasetio saat dihubungi, Minggu (25/4).
-
Kenapa Pramono Anung mau memperbaiki jalur sepeda di Jakarta? 'Sebenarnya bagus, tapi belum tuntas. Nah yang begitu dibenahi,' ucap dia.
-
Bagaimana cara Pramono Anung mau selesaikan masalah jalur sepeda? 'Saya berjanji mengerjakan kecil-kecil tetapi bermanfaat langsung bagi masyarakat,' tandas dia.
-
Mengapa pemotor memakai baju serasi dengan motornya? Pada Jumat (14/06/2024), berbagai sumber berhasil menghimpun sederet potret lucu orang yang mengenakan baju yang serasi dengan motornya.
-
Mengapa Jenderal Agus Subiyanto tidak bisa beli sepeda? 'Karena saya tidak bisa beli,' sambungnya.
-
Kenapa sepeda listrik dilarang di jalan raya? Polres Cilegon telah melarang penggunaan sepeda listrik di jalan raya, dan meminta masyarakat untuk mematuhinya. Seperti diketahui, sepeda listrik tengah banyak digunakan oleh masyarakat, bahkan sampai ke jalan raya. Berisiko ganda Menurut polisi, penggunaan sepeda listrik akan menimbulkan risiko ganda, baik bagi pengguna maupun pengedara lain di jalan raya.
-
Mengapa acara jalan sehat dan sepeda gembira tidak jadi diadakan? Berdasarkan keterangan tersangka, polisi menjelaskan bahwa acara itu tidak jadi terlaksana karena penyelenggara belum berkomunikasi dengan paguyuban parkir.
Selain itu, dia menilai beton pembatas tersebut juga dapat membahayakan pengguna kendaraan, seperti halnya kecelakaan. Kendati begitu dia mengaku mendukung adanya jalur sepeda.
Namun, kata Prasetio, jalur sepeda tersebut tidak menggunakan baju jalan.
"Di trotoar saja dengan diberikan marka atau rambu. Kalau memang masih mau di badan jalan ya sudah gunakan pembatas yang tidak terlalu membahayakan kedua belah pihak dan rambu-rambunya diperkuat," papar dia.
Daripada ada pembangunan pembatas jalur sepeda, dia menyarankan Pemprov DKI lebih fokus pada permasalahan di Ibu Kota. Yakni banjir dan kemacetan.
"Mending beresin Kalijodo, normalisasi Kali Krukut. Di Jakarta masalahnya apa, macet dan banjir," jelas dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan pembangunan jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat dapat selesai pada Mei 2021.
Awalnya, pembangunan tersebut ditargetkan pada akhir Maret 2021.
"Memang target kami untuk keseluruhan jalur sepeda ini akan diselesaikan pada bulan Mei," kata Syafrin saat dikonfirmasi, Sabtu (10/4).
Lanjut dia, pembangunan itu meliputi jalur hingga tugu sepeda. Saat ini jalur sepeda permanen tersebut memiliki panjang 11,2 kilometer dengan lebar 2 meter.
Untuk pembangunan jalur sepeda saat ini masih menunggu pergeseran jalur Transjakarta di kawasan Dukuh Atas.
"Total kami siapkan lebih kurang 4.454 planter box untuk keseluruhan yang sudah selesai. Artinya begitu pekerjaan di Dukuh Atas dan Taman Semanggi selesai, ini (planter box) otomatis langsung dipasang," jelas dia.
Reporter: Ika DefiantiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru menilai jalur sepeda masih akan dievaluasi, walaupun tetap ada rencana penambahan.
Baca SelengkapnyaPenggunaan jalur sepeda memang tidak masif, sehingga kekosongan tersebut digunakan sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaSejak tadi pagi deretan sepeda motor memadati trotoar depan gedung DPRD DKI Jakarta
Baca Selengkapnyajalur sepeda yang sudah terbangun ini telah menjangkau layanan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur DKI Heru dianggap tidak mampu menjamin keamanan para pesepeda di ibu kota
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI ke Dishub: Jangan Sok Cegat Mobil Orang, Bikin Macet!
Baca SelengkapnyaDharma Pongrekun dan Kun Wardana melakukan kajian terkait dengan desain ulang penataan kota Jakarta secara bertahap.
Baca SelengkapnyaKritik ini muncul setelah Nabilah menerima banyak keluhan warga di daerah pemilihannya di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaHeru menegaskan jalur sepeda yang sudah ada bakal dilakukan efektivitas dan yang rusak akan diperbaiki.
Baca SelengkapnyaAda ratusan bendera parpol terpasang di pembatas plastik jalur sepeda (stick cone) di Jalan Rasuna Said.
Baca SelengkapnyaPramono mengatakan, JIS akan dibuat seperti stadion klub-klub besar di luar negeri.
Baca SelengkapnyaHeru menyatakan jalur sepeda baik untuk kepentingan warga.
Baca Selengkapnya