Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI anggap hak angket Ahok urusan kecil
Merdeka.com - DPRD DKI mengajukan hak angket terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait APBD 2015. DPRD DKI menganggap Ahok telah mengirimkan APBD DKI yang tidak pernah dibahas dengan anggota parlemen ke Kementeri Dalam Negeri (Kemendagri).
Namun, pengajuan hak angket tersebut dinilai berbeda oleh Ketua Fraksi NasDem Bestari Barus. Bestari sangat menyayangkan pengajuan hak angket dilakukan para anggota dewan kepada Ahok. Menurutnya, hak angket untuk Ahok tidak penting. Bestari menilai, masih banyak program penting yang belum dibahas oleh para anggota dewan.
"Ngapain urusin angket kalau ternyata program tak dibahas-bahas. Gak usah jauh-jauh, kalau prolegda dan balegda tidak bekerja karena semua konsentrasi pada angket. Padahal kita harus selesaikan 5 perda. Tapi semuanya konsentrasi di sana," kata Bestari di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa (10/3).
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
Bestari meminta Pimpinan DPRD DKI untuk tidak terlalu fokus membahas hak angket untuk Ahok lantaran pembahasan tersebut menyebabkan beberapa agenda penting, seperti jadwal kunjungan serta rapat kerja menjadi terganggu.Partai NasDem, lanjut Bestari, sudah menarik dukungannya terhadap hak angket untuk Ahok.
"Ini kan urusan kecil-kecil saja nih, urusan salah paham saja. Gak berjalan kungker dan raker sesuatu yang luar biasa. Ya kita harus mundur karena perintah DPP NasDem menjelaskan seperti itu," ujarnya.
Bestari khawatir beberapa agenda penting di parlemen mangkrak. Meski sudah mengajukan pandangannya kepada Pimpinan DPRD, Bestari melihat tidak ada tanggapan yang pasti dari para Pimpinan Parlemen.
"Saya sebetulnya jadi anggota dewan dan kebetulan kita di Baleg. Saya bilang ke mereka, kenapa semua jadi ke angket padahal masih banyak pekerjaan lain. Sehingga tak bisa membahas legislatif, perda-perda itu jadi mangkrak nanti," tutupnya.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP bicara peluang Anies Baswedan berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaTetapi bila nantinya PDIP batal, Fraksi Partai NasDem tetap siap menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, Demokrasi yang baik adalah adanya oposisi yang sehat.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengakui, NasDem awalnya mendukung usulan hak angket semata-semata karena penghormatan kepada hak konstitusional dimiliki seluruh anggota dewan.
Baca SelengkapnyaAus meminta agar praduga itu harus direspons dengan cepat oleh DPR.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca Selengkapnya