Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Sari selamat dari kapal terbakar sambil gendong anaknya

Kisah Sari selamat dari kapal terbakar sambil gendong anaknya Korban selamat kapal terbakar. ©2017 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Yulianti (48) dan suaminya Maryadi (50) mendatangi RS Polri Kramat Jati untuk menyerahkan sejumlah berkas diminta untuk mengidentifikasi anggota keluarga yang hilang. Pasangan suami-istri ini merupakan keluarga dari Nurdin, korban kapal terbakar KM Zahro berlayar menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu kemarin.

Yulianti menuturkan, Nurdin bersama keluarganya menumpang Kapal KM Zahro menuju Pulau Tidung untuk berlibur. Saat itu Nurdin bersama istrinya Sari, adik Yulianti, dan tiga anaknya melakukan perjalanan ke Pulau Tidung dari Pelabuhan Muara Angke.

Namun, baru 15 menit berlayar, kapal terbakar. Setidaknya hingga saat ini 23 penumpang dikabarkan meninggal dunia. "Kalau ibu Sari adik saya selamat, dirawat di ruang ICU RSPAD Gatot Subroto, kalau anaknya yang bungsu alhamdulillah selamat enggak kenapa-kenapa," kata Yulianti di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/1).

Sementara itu, Nurdin dan dua anak perempuannya yakni Syifa (16) dan Najwa (12) hingga kini masih belum diketahui keberadaannya. Yulianti mengatakan Sari dan putrinya Riva saat kejadian mendapatkan pelampung.

Sari menyelamatkan diri dengan loncat dari atas kapal bersama anak bungsunya. Sementara, Nurdin dan dua anak perempuannya tak tahu di mana, mereka langsung berpencar.

"Posisinya waktu itu adik saya dapat pelampung dan loncat dari atas kapal sambil gendong anaknya yang paling kecil. Kalau ibunya banyak minum air laut makanya dirawat di ICU," tutur Yulianti.

Kabar tak mengenakan ini pun diterima Yulianti dari adiknya yang dihubungi oleh pihak Rumah Sakit Atmajaya, Pluit. Dia pun langsung bergegas menuju rumah sakit untuk mengetahui kondisi keluarganya itu.

Untuk mencari kabar keberadaan 3 anggota keluarga lainnya pun mencari informasi di RS Polri Sukanto. Dia pun diminta untuk melengkapi berkas pada proses identifikasi jasad korban meninggal.

"Semalam sudah diperiksa untuk anaknya karena polisi butuh data. Kalau untuk sidik jari saya bawa ijazah sama foto copy KTP sama KK yang ada di rumah saja," kata Yulianti.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP