KKP: Ikan mati di Ancol karena berebut oksigen dengan fitoplankton
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan ikut meneliti penyebab ribuan ikan mati misterius di Pantai Ancol. Dugaan sementara, ikan-ikan itu mati karena berkembangnya Fitoplankton yang tumbuh dari nutrient yakni limbah rumah tangga.
"Ini diduga karena Fitoplankton dan ikan saling berebut oksigen. Fitoplankton ini awal kondisinya mati suri di bawah laut sampai akhirnya dia menerima asupan nutrient yakni limbah rumah tangga seperti detergen. Yang akhirnya berkembang dan mengambil semua oksigen. Hingga akhirnya ikan mati," kata Tati di Ancol, Senin (1/12).
Tati menjelaskan, saat nutrient tinggi, bersamaan pula sinar matahari bertambah panas, yang mengakibatkan berkembang biak Fitoplankton semakin pesat dan menjadi blooming atau peledakan.
-
Dimana fitoplankton hidup? Sebagian besar fitoplankton mengapung di permukaan laut, di mana sinar matahari dapat menembus air dengan baik.
-
Apa yang menyebabkan ikan mati lemas di laut? Terkadang, bukan karena wilayah lautan yang tidak memiliki cukup oksigen terlarut untuk mendukung ikan hidup di laut. Penyebab lain terjadi dari faktor populasi plankton mekar (algan bloom) yang banyak secara bersamaan setelah nutrisi yang cukup tersedia. Jadi plankton menggunakan semua oksigen dalam waktu singkat sehingga menyebabkan ikan di daerah tersebut mati lemas.
-
Bagaimana cara menangani ikan mati? Pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut, sambil berupaya segera mengeluarkan ikan yang mati tersebut.
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
-
Apa yang dihasilkan oleh fitoplankton? Fitoplankton bertanggung jawab atas sekitar 50 persen oksigen yang dihasilkan secara global.
-
Di mana ikan mati akibat gelombang panas? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
"Suhu Rabu lalu 34 derajat sampai Kamis suhu naik jadi 35 derajat, sehingga ada intensitas cahaya yang membuat mereka (fitoplankton) bisa berfotosintesa. Dan ini sepertinya kejadian peledakan hari Kamis lalu, hanya saja baru kemarin ini ikan terlihat mati," ungkapnya.
Lanjutnya, saat blooming terjadi, ikan-ikan itu mereka membutuhkan oksigen yang banyak. Tapi yang terjadi kemungkinan antara ikan dan fitoplankton lain berebut sehingga biota laut yang lain tidak kebagian oksigen.
"Dan sebenarnya sudah bukan rahasia umum lagi jika perairan di Jakarta baik kualitas air dan sumber daya ikannya sudah pada tergedrasi," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manusia dan hewan yang hidup di darat bisa tenggelam di dalam air, bagaimana dengan ikan dan hewan laut lainnya?
Baca SelengkapnyaKemunculan plankton maupun alga telah mengubah air menjadi hijau terang dan membunuh kehidupan laut.
Baca SelengkapnyaWalaupun tinggal di dalam air, apakah ikan bisa kehausan?
Baca SelengkapnyaNelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Baca SelengkapnyaSejak lama ada gagasan yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari fosil dinosaurus. Namun gagasan ini dibantah ilmuwan Norwegia.
Baca SelengkapnyaBerton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim menyebabkan musim kemarau panjang melanda Meksiko dengan suhu meningkat melebihi 40 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaPenelitian ungkap jika paus bisa bantu selamatkan bumi.
Baca SelengkapnyaBudi daya ikan sistem bioflok terbukti bisa mendatangkan keuntungan melimpah. Hal ini tak lepas dari kebutuhan pangan yang bisa ditekan dengan sistem ini.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca Selengkapnya