Komentar Sandiaga karyawan TransJakarta mogok minta status tetap
Merdeka.com - Aksi mogok kerja dilakukan sopir dan karyawan PT TransJakarta pagi hingga siang tadi. Mereka menuntut kenaikan status kerja dari pegawai kontrak menjadi pegawai tetap.
Aksi mogok kerja itu dilakukan dengan menghentikan operasi pelayanan jasa transportasi di semua rute. Wagub DKI terpilih, Sandiaga Uno pun angkat bicara.
Sandi mengatakan persoalan seperti itu membutuhkan penanganan khusus. Sebab aksi mogok kerja tersebut perlu diatasi bukan hanya sekadar masalah kompensasi saja tetapi juga diperlukan sistem pengelolaan sumber daya manusia.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan buruh mogok kerja? Mogok Nasional Awalan dilakukan di sejumlah daerah. Diantaranya, di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kep. Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, NTT dan Papua.
-
Kapan demo buruh terjadi? Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menerangkan, pada 14.31 Wib, polisi mendapat laporan massa buruh berdemontrasi di jalan arteri tepatnya sekitar exit tol Cikarang.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa dampak demo buruh pada lalu lintas? Banyaknya massa berimbas arus lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya pada Kamis (30/11).
-
Apa yang menjadi alasan protes buruh? Pasalnya, mereka memandang bahwa tak sedikit perusahaan swasta berperan dalam kebangkitan perekonomian nasional saat itu.
Hasil riset terakhir yang dibacanya menunjukkan ada trend baru yakni para pegawai BUMD maupun swasta di seluruh Asia Tenggara tak hanya mencari penghasilan kerja. Menurutnya, mereka juga mencari kepastian tempat kerja dan lama kerjanya seseorang.
"Kepastian lahan kerja mereka karena yang statusnya kontrak ingin kepastian. Ini yang harus kita jembatani secara komprehensif," kata Sandiaga di Hotel Ambharah, Jakarta Selatan, Senin (12/6).
Sandi membagikan pengalamannya yang harus mengurus 50 ribu karyawan di perusahaannya. Ada beberapa cara khusus pemetaan yang dilakukan Sandiaga, seperti misalnya ada karyawan yang menginginkan kepastian jam kerja, peran di perusahaan, honor yang tinggi, pelatihan pengembangan karir dan lain-lain.
Sandiaga pun meminta aksi mogok tersebut menjadi yang terakhir kalinya dilakukan para karyawan. Sebab, akibat aksi tersebut yang paling dirugikan adalah masyarakat pengguna TransJakarta.
"Kalau mogok kasihan warga masyarakat yang sekarang lagi getol-getolnya berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Nah layanan ini harus dipastikan agar jangan terputus. Pasti ada jalan keluarnya," papar Sandiaga.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan angkutan umum bus kecil bekas Mikrolet, APB, dan Jaklingko Mikrotrans memadati jalan di depan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaApriastini menyampaikan, penyesuaian layanan dilakukan agar mobilitas masyarakat yang menggunakan Transjakarta dengan rute-rute terdampak tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaAksi yang dilakukan oleh para awak angkutan dilakukan karena sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan.
Baca SelengkapnyaRatusan mobil JakLingko terparkir di kawasan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaKemacetan parah terjadi ketika ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh Sedunia di sejumlah titik di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTransJakarta telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi salah satunya mempercepat waktu kedatangan bus.
Baca SelengkapnyaPihak perusahaan juga telah melakukan pertemuan bersama dengan para karyawan untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca SelengkapnyaDalam demo tersebut belasan angkot berwarna merah khas KWK tampak diparkir berjajar di depan kantor Gubernur DKI.
Baca SelengkapnyaMassa berasal dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB). Dengan tuntutan mendesak agar Pemerintah segera mencabut Omnibus Law UU No.6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja
Baca Selengkapnya