Komisi E soal buku trilogi: Apa keteladanan Ahok harus dibikin buku?
Merdeka.com - Indonesian Corruption Watch melaporkan sejumlah anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laporan ini terkait alokasi anggaran pengadaan buku trilogi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di RAPBD 2015.
Sebagai anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ahmad Nawawi membantah pihaknya telah mengajukan proyek buku tersebut. Apalagi, katanya, Ahok bukanlah tokoh yang dapat memberikan teladan.
"Apa keteladanan dari Ahok sampai harus dibikin buku? Ucapannya saja seperti itu, apa kehebatan seorang Ahok yang bisa diteladani anak sekolah?" ungkapnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (30/3).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa buku tentang Arief Rohman dibuat? Buku itu berisi perjalanan hidupnya dari seorang anak kiai, santri, hingga didapuk amanah menjadi seorang bupati.
-
Buku apa yang termahal? Kitab Mazmur tercatat sebagai buku paling mahal.
-
Siapa yang menulis buku tentang Arief Rohman? Buku tentang Arief Rohman ditulis oleh jurnalis Ahmad Adirin.
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
Dia menegaskan, kalau pun DPRD mengusulkan pembuatan buku lebih baik mereka memilih tokoh yang memiliki reputasi positif. Sehingga dapat menjadi inspirasi untuk warga Jakarta yang membacanya.
"Kalau membuat buku tentang tokoh, harusnya kan tokoh yang luar biasa hebat. Bisa dijadikan teladan. Kalau sekarang kan apa kehebatan Ahok? Apa dia sudah punya prestasi sampai harus dibuatkan buku?" tutup Nawawi.
Untuk diketahui, dalam RAPBD DKI Jakarta 2015 terdapat usulan pengadaan buku yang mengisahkan tentang mantan politisi Gerindra ini. Rencananya buku akan dicetak dalam tiga judul, 'Nekad Demi Rakyat', 'Dari Belitung Menuju Istana' dan Tionghoa Keturunanku, Indonesia Negaraku'. Pengadaan yang diajukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini dialokasikan sebesar Rp 30 miliar.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Dua Polri tersebut total telah menulis dan menerbitkan sebanyak 27 judul buku.
Baca SelengkapnyaHingga kini ada 27 judul buku yang ditulis oleh Irjen Dedi, dan diterbitkan
Baca SelengkapnyaArief Rohman merupakan sosok santri yang memberikan banyak manfaat di tengah masyarakat
Baca SelengkapnyaAirlangga menilai Sri Mulyani selama ini telah menjabat sebagai menteri keuangan dengan baik, khususnya saat menghadapi krisis pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBuku biografi 'Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia' karya Darmawan Prasodjo dirilis dalam versi Bahasa Korea.
Baca SelengkapnyaPria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaRieke Diah Pitaloka menyerahkan surat pencatatan ciptaan 20 kekayaan intelektual.
Baca SelengkapnyaAnwar Husin, relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, meluncurkan buku terkait kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaBamsoet berkelakar, koalisi partai politik menuju Pilpres 2024 bisa berubah-ubah setiap saat.
Baca Selengkapnya