Komnas PA: Jokowi pantas jadi ikon anak-anak dibanding Ibu Ani
Merdeka.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) lebih pantas jadi ikon untuk anak-anak Indonesia dibanding Ibu Negara Ani Yudhoyono. Alasannya, Jokowi lebih giat membagikan perlengkapan sekolah.
"Jokowi lebih cocok jadi ikon buat anak-anak Indonesia. Kita lihat saja jokowi sering kita lihat bagi-bagi seragam sekolah, buku, dan sepatu. Sedangkan Ibu Ani saya pikir inisiatif nya kurang," kata Arist di kantor Komnas PA, Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (2/4).
Aris mengatakan, peranan Ani Yudhoyono sebagai pengayom dan ibu bagi anak-anak Indonesia tidak berjalan dengan semestinya. Dari adanya beberapa kasus tindak kejahatan maupun kekerasan seksual yang dialami anak-anak di Indonesia, Ibu Negara ini tidak pernah terlihat turun ke bawah untuk memberikan dorongan atau semangat.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang dianggap seperti anak sendiri oleh Ibu Ahok? Tuai Sorotan Momen tersebut Mendapat Sorotan Netizen: Pujian untuk Hubungan Akrab Puput dan Ibu Mertua yang Telah Menganggapnya Seperti Anak Sendiri.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang mendampingi Annisa Yudhoyono di IKN? Baru-baru ini, Annisa Yudhoyono mengadakan kunjungan kerja di IKN selama tiga hari bersama anggota OASE KIM, di mana mereka melaksanakan berbagai aktivitas.
-
Bagaimana Ibu Ahok selalu tampil bersama keluarga? Tidak Hanya Itu: Mertua Puput Selalu Bergabung dalam Pemotretan Keluarga, Termasuk Momen Imlek dan Natal.
-
Bagaimana cara keluarga Jokowi terlibat politik? Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik.
"Ibu negara seharusnya menjadi ikon bagi masyarakat terutama bagi anak-anak, karena kejahatan seksual bukan tugas dari satu lembaga, tapi common issue atau isu bersama yang harus kita perangi bersama," kata Arist.
Menurut Arist, Ibu Ani seharusnya mencontoh Michelle Obama, istri Presiden Amerika Serikat Barrack Obama atau Ratu Inggris Elizabeth II yang selalu menyantuni dan mendatangi anak-anak miskin setiap kali berkunjung ke satu negara.
"Mereka selalu menemui masyarakat miskin, menghibur anak-anak yang tidak bisa merasakan kehidupan yang layak," katanya.
Sebenarnya, tanpa harus diminta Ani Yudhoyono sudah harus terjun untuk menjadi pelindung dalam melawan setiap kekerasan pada anak. "Tanpa harus diminta, Ibu Negara, Ani Yudhoyono seharusnya berinisiatif menjadi pelindung, pengayom dan ibu bagi anak-anak Indonesia," tegasnya.
Berbeda dengan Jokowi, Arist menilai Jokowi selalu memberikan dukungan bagi anak-anak di Indonesia. Arist pun sempat meminta agar Jokowi mau menjadi ikon anti-kekerasan seksual pada anak.
"Langkah ini disambut baik oleh Gubernur Jokowi yang bersedia untuk menjadi ikon. Pada 21 April mendatang bertepatan dengan Hari Kartini, Jokowi bersama Komnas PA serta aktivis dan pemerhati anak seluruh Indonesia akan berperan serta dan ambil bagian dalam kampanye Stop Kekerasan Anak di Bunderan Hotel Indonesia," ungkapnya.
Menurut Arist, kampanye anti kekerasan seksual anak yang merupakan gerakan nasional yang didengungkan oleh Komnas PA diharapkan dapat meminimalisir tindak kekerasan seksual pada anak. "Kami berharap upaya kami ini kembali mengingatkan masyarakat betapa kejamnya kekerasan seksual pada anak dan harus segera dihentikan," ucapnya.
Arist menjelaskan, gerakan ini juga untuk mendesak pemerintah mengamendemen sebagian pasal dalam UU no 23/2002 tentang Perlindungan Anak terutama mengenai sanksi hukuman bagi pelaku tindakan kekerasan pada anak. Sanksi berupa hukuman penjara 10 tahun hingga 15 tahun yang tertuang dalam UU No 23/2002 harus dirubah menjadi hukuman penjara lebih berat yakni minimal 20 tahun dan maksimal hukuman penjara seumur hidup. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot membandingkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPDIP menyindir satu-satunya Presiden dalam sejarah Indonesia yang anak hingga menantunya terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaJadi sorotan warganet. Ini fakta sosok Zita Anjani Anak Zulkifli Hasan.
Baca SelengkapnyaMenurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaPadahal, pada 2018 silam Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyuruh Joni langsung mendaftar TNI ke Panglima TNI yang kala itu dijabat oleh Hadi Tjahjanto.
Baca SelengkapnyaPDIP ibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaAmien Rais menilai, manuver yang dilangsungkan Jokowi dalam beberapa waktu belakangan juga sangat kentara. Menurutnya, Jokowi mementingkan dirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri memberikan sederet teguran kepada Airin Rachmi Diany setelah diusung di Pilkada Banten.
Baca SelengkapnyaAtas kegigihannya, Joni diundang ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaBelum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaAmien meminta KPK bergerak dan tak pandang bulu dalam memberantas korupsi di era Jokowi.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mengatakan bakal patuh dengan aturan partai.
Baca Selengkapnya