Komplotan pencuri mobil diciduk, sudah 216 kali beraksi di Jakarta
Merdeka.com - Empat pelaku pencurian mobil dan pemalsuan identitas kendaraan roda empat diringkus jajaran Ranmor Polda Metro Jaya. Mereka yakni berinisial M HFF (38), M UTG (42), PPT (34) dan SGT (38).
Menurut Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya AKBP Antonius Agus Rahmanto, komplotan bernama 'Tegal' ini bisa meraup uang hingga miliaran rupiah selama mereka beraksi.
"Modus kejahatan yang mereka lakukan yakni awalnya dengan mencuri mobil yang ada yang di pinggir jalan atau yang di dalam rumah. Mereka membentuk kelompok khusus yang bertugas untuk mencuri yang diketuai oleh SGT," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/8).
-
Siapa yang mengajak JM mencuri motor? Peristiwa itu bermula saat pelaku berkeluh kesah dengan temannya, SA (DPO), yang kebingungan membayar sewa traktor. Bukannya meminjami uang, SA justru mengajak pelaku mencuri sepeda motor.
-
Kenapa JM mencuri motor? Tersangka berdalih punya utang sewa traktor, lalu mau ikut mencuri motor milik tetangganya,“ kata Kasi Humas Polres OKU AKP Budhi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
Kata Antonius, pelaku sudah sering melakukan kejahatan di kawasan Jakarta dan sekitarnya. "Pelaku sudah melakukan 216 kali mencuri kendaraan dari tahun 2013 hingga 2017. Beberapa TKP seperti yakni Jelambar, Grogol, Petamburan, dan Slipi," kata Antonius.
"Setiap beraksi selalu membawa senjata api," sambungnya.
Nantinya, lanjutnya, mobil hasil curian ini dikirimkan kelompok penadah yang dikomandoi HFF dan UTG. Mereka memiliki peran masing-masing di antaranya MHFF yang berperan sebagai bagian perbaiki kunci kontak mobil.
"Setelah mobil berada di tangan pelaku, GPS langsung dihapus untuk meninggalkan jejak. Sementara, kunci kontak sudah diperbaiki oleh HFF. Ada pelaku lain (buron) yang menerima mesin dan nomor rangka dari mobil bekas yang sudah menjadi bangkai (rusak). Lalu dipotong nomor rangkanya dan diganti dengan nomor rangka mobil eks kecelakaan dari asuransi berikut blok mesinnya juga diganti," katanya.
Selanjutnya, kendaraan tersebut dijual dengan menggunakan surat resmi dengan harga sesuai pasaran melalui bantuan perantara. "Ini modus lama. Tentu saja masyarakat sangat dirugikan, lantaran harga mobil yang dibeli justru nomor rangka mesin dan BPKB bekas bangkai mobil rusak. Apalagi, harganya sekitar Rp 200 juta, namun dia beli rangka mobil Rp 30 juta sehingga untungnya menjadi lebih banyak," tambahnya.
Tambahnya, polisi hingga kini masih mengejar kelompok-kelompok lainnya yang diduga masih beredar. "Para pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dan 480 KUHP dengan ancaman kurungan di atas tujuh tahun," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakut-nakuti jika kepergok saat beraksi
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaKomplotan pelaku pencurian diduga datang menggunakan sebuah mobil pribadi.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Timur harus waspada karena komplotan pencuri motor dan mobil ini diduga sudah menjadi sindikat
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, dua orang inisial U dan A telah ditangkap di Lebak, Banten.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi pelaku BS (48) dengan mencari kendaraan yang terparkir di tepi jalan atau di depan rumah tanpa pagar.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa delapan unit plat nomor dan STNK. Ternyata, tidak cocok dengan database.
Baca SelengkapnyaSindikat pencuri bajaj ini terungkap setelah mendalami laporan polisi dari seorang warga.
Baca SelengkapnyaAwalnya, HAN alias Uus mendekati korban sambil mengarahkan rekannya.
Baca SelengkapnyaPerburuan Toto Kapten tidak mudah karena sangat licin dari kejaran aparat.
Baca Selengkapnya