Komplotan Perampas HP Pengendara Mobil di Traffic Light Jakarta Diciduk
Merdeka.com - Komplotan ini dikenal spesialis merampas ponsel milik pengendara mobil. Mereka memanfaatkan kelengahan pengemudi mobil yang berhenti di traffic light. Ada tiga pelaku yang ditangkap. Salah satunya ialah otaknya berinisial DS, seorang residivis kasus penjambretan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan, ia kembali beraksi selepas dari bui pada tahun 2019.
"Vonis yang diterima pada 2017 lalu hanya satu tahun penjara. Kemudian dia langsung bermain lagi dengan kasus yang sama," kata dia di Polda Metro Jaya, Kamis (16/9).
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana mutasi Kapolda Metro Jaya dilakukan? Berikut 34 daftar mutasi mulai dari tingkat pejabat Polres sampai Kapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang dirotasi:
-
Siapa saja yang dimutasi di Polda Metro Jaya? Salah satu perwira menengah yang dimutasi yakni Ajun Komisaris Besar Polisi Iverson Manossoh dari Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara menjadi Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat. Selain Iver, ada pula sebanyak 304 personel yang dimutasi.
Yusri menerangkan, DS tak beraksi seorang diri. Ia ditemani rekannya S alias D berkeliling mencari pengendara mobil yang melintas di kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
DS mencari pengendara yang bermain ponsel saat berhenti di Traffic Light. Yang diincar adalah mobil dengan kaca pintu jendela terbuka.
"Dia (pelaku) rebut dari belakang dan melarikan diri, ucap dia.
Pengakuannya, DS beraksi tiga sampai empat kali dalam seminggu. Yusri menyebut, DS sebagai pimpinan di komplotannya ini.
"Dia yang mengatur sebagai inisiator dan juga pelaku yang melakukan penjambretan," ucap dia.
Dalam kasus ini, polisi menangkap tiga orang pelaku yakni DS, S yang berperan sebagai joki dan penadah berinisial M.Penyidik sedang mendalami keterangan M. Pengakuan saudara M sudah sekitar lima kali dari komplotan saudara D.
"D juga sering menerima barang hasil kejahatan dari pelaku lain. Ini masih terus kami kembangkan" ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah menjerat ke-37 tersangka sesuai pasal 365 dan 363 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 9 tahun.
Baca SelengkapnyaKawanan penjambret bersenjata tajam yang sempat viral diringkus anggota Polsek Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaSudinhub Jaksel menjelaskan kronologi petugas Dishub naik ke kap mobil di kawasan Setiabudi dan terbawa sampai ke Menteng.
Baca SelengkapnyaKomplotan pelaku pencurian diduga datang menggunakan sebuah mobil pribadi.
Baca SelengkapnyaPelaku baru bebas tahun 2021 kasus yang sama yakni pencurian kendaraan bermotor
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, dua orang inisial U dan A telah ditangkap di Lebak, Banten.
Baca SelengkapnyaArif mengaku hasil pencuriannya digunakan membeli narkoba.
Baca SelengkapnyaKapolsek Kelapa Gading Kompol Maulana Mukarom mengungkapkan pelaku diamankan inisial M. Sedangkan, komplotannya masih buron
Baca SelengkapnyaPara pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakut-nakuti jika kepergok saat beraksi
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelaku inisial U telah lebih dahulu diamankan kurang dari 24 jam setalah kejadian.
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca Selengkapnya