Kondisi Memprihatinkan Taman Puring Tak Terjamah Perawatan
Merdeka.com - Angin berembus cukup kencang di Taman Puring, Jakarta Selatan pada Selasa(17/9) pagi. Pepohonan bergoyang mengikuti arah angin. Dedaunan kering berjatuhan dan berserakan.
Satu embusan angin, merontokkan banyak dedaunan kering. Itu sebabnya, meski tiga petugas dari suku Dinas Kehutanan berulang kali membersihkan, sampah daun kering kembali berserakan.
"Sebelumnya ada tujuh petugas, tapi katanya mau dibenerin tamannya, makanya empat lagi dipindah," ungkap salah satu petugas kebersihan dari suku dinas kehutanan saat diwawancara merdeka.com, Selasa(17/9).
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan sampah? Kelompok Pengelola Sampah Mandiri merupakan kelompok swadaya masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat padukuhan yang mulai digencarkan kembali oleh Pemkab Sleman.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Siapa yang ikut membersihkan sampah di Pantai Gumuk Kancil? Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah ikut membaur bersama relawan membersihkan sampah di kawasan tersebut.
-
Kapan jumlah sampah di Jakarta berkurang? Sampah Jakarta Berkurang 25% Selama musim mudik lebaran, 50% penghuni Jakarta pulang ke kampung halaman.
-
Siapa yang mengantar sampah ke kebun di Kaliurang? Dalam keterangan video itu dijelaskan, pada hari Jumat, 3 Mei 2024 sekitar usai azan asar ada sebuah truk masuk TPR Kaliurang. Saat ditanya warga, truk itu hendak mengantar pupuk. Namun ternyata truk itu membawa tumpukan sampah.
-
Bagaimana sampah di Kota Jogja dibersihkan? Pada Senin pagi (9/10), seperti terlihat pada akun Instagram @merapi_uncover, tampak beberapa petugas kebersihan sedang membersihkan sampah-sampah yang menumpuk. Mereka juga membawa satu unit truk untuk memindahkan sampah-sampah tersebut ke dalam truk.
"Dulu kita dikabarinnya sih taman ini bakal dibenerin Agustus tahun ini, tapi sekarang udah September dan gak ada tanda-tanda mau dibenerin," lanjutnya.
Sudah dua tahun ia bekerja di sini dari pukul 7 pagi hingga 3 sore. Menurutnya, tiga petugas merupakan jumlah yang sedikit untuk membersihkan seluruh taman. Apalagi, terkadang masih ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan.
"Jadi dikit jumlahnya, padahal yang harus dibersihkan banyak, apalagi daunnya sudah di mana-mana, kadang ada juga yang buang sampah sembarangan. Tapi ya gak apa-apa memang sudah tugas kita, risiko kita," ucapnya.
Petugas lainnya mengatakan beberapa kali pihak dinas yang datang dan memeriksa keadaan di sini.
"Beberapa kali sering cek, kalau ada kabar kayak vandalisme atau lainnya kita juga langsung dikontak ditanya tentang itu dan diminta tolong urus hal itu," ucapnya.
Menurutnya, hal yang masih perlu ditingkatkan adalah penyiraman. Ia menceritakan penyiraman sulit dilakukan lantaran bila dilakukan pagi ke sore, mobil-mobil yang parkir dapat terkena cipratan air.
"Saya pernah dulu nyiram pas pagi pakai alat yang di mobil itu kan, kebetulan waktu itu tim penyiraman lagi gak bisa, jadi kami bantu back up. Eh ada mobil kecipratan, marah-marah yang punya mobil," ungkapnya.
Malam hari juga tak dapat dilakukan penyiraman, sebab banyak orang yang tidur di taman.
"Masih suka ada orang yang tidur di sini waktu malam, nah gimana ya mau nyiram juga jadi susah, akhirnya jarang ada penyiraman, mengandalkan air hujan saja," ucapnya.
Fasilitas yang ada di taman ini juga tidak terawat baik. Air mancur tak lagi berfungsi, beberapa permainan anak, misalnya ayunan, sudah tak lagi dapat digunakan. Tak hanya itu, di beberapa tempat terdapat coret-coretan dari pihak yang tidak bertanggungjawab.
Mengenai kondisi ini, tim merdeka.com coba mengunjungi kantor camat Kebayoran Baru yang letaknya tak jauh dari taman. Namun, pihak camat sedang tidak dapat ditemui lantaran tak ada di tempat.
Meski kondisinya seperti ini, masih ada beberapa orang yang mengunjungi Taman Puring. Ada yang menjadikan taman ini tempat berbincang, beristirahat, atau sekadar melintas.
Muhidin, salah satu pengunjung mengaku sering ke tempat ini untuk beristirahat lantaran lokasi kerjanya tidak jauh dari sini.
"Suka ke sini kalau lagi gak kerja, bedanya ya sekarang paling agak sepian dibandingkan dulu, tapi Sabtu Minggu masih ramai sih saya lihat," ucapnya.
Beberapa komunitas juga menjalankan kegiatannya di sini, ada komunitas akting hingga komunitas parkour. Setiap hari Minggu, Komunitas Parkour Jakarta rutin berlatih di sini sejak sekitar dua tahun lalu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca SelengkapnyaPetugas juga kesulitan melakukan pemadaman karena tingginya tumpukan sampah yang terbakar, sehingga bagian bawah sulit dipadamkan.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaVolume sampah harian yang terus meningkat dan daya tampung TPA yang terbatas, masalah sampah menjadi bom waktu yang siap meledak.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di area tersebut sebagian besar terdiri dari sampah rumah tangga.
Baca SelengkapnyaSampah kiriman yang terbawa ombak di lautan itu tampak menutupi hamparan pasir putih di Pantai Kedonganan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 35 ton sampah terkumpul yang dihasilkan pada saat acara tersebut
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca Selengkapnya