Kopaja dan Metromini 'Hilang', Bus sudah Dijual Kiloan oleh Pemilik
Merdeka.com - Seorang sopir Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) P20 jurusan Lebak Bulus - Senen, Tampubolon (55) tetap berjuang akan perubahan zaman. Di mana, Kopaja telah tersingkirkan oleh keberadaan Bus Transjakarta, kereta commuterline, transportasi online, dan Moda Raya Terpadu (MRT).
Ia mengatakan, 10 tahun lalu Kopaja P20 sebanyak puluhan unit. Namun, kini hanya sisa dua hingga tiga unit. Tak hanya P20, namun Kopaja atau Metromini dengan trayek lainnya punya sudah nyaris hilang.
"Mas tunggu berjam-jam kalau nunggu P20. Nah sekarang tuh mobil-mobilnya kebanyakan dan jujur aja ya dikiloin jadi besi tua sama pemiliknya dijual jadi besi tua. Dijual kiloan," ujar Tampubolon saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (23).
-
Kenapa ratusan bus Transjakarta dihapus? Bukan karena terbengkalai, melainkan 417 bus Transjakarta itu disebut telah habis pemakaiannya. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bus tersebut sudah selesai masa pakainya oleh PT Transjakarta dan diusulkan dihapus dari aset. "Artinya, keseluruhan bus ini sudah selesai masa pakainya, maka ini diusulkan untuk dihapuskan," kata Kadishub.
-
Bagaimana Transjakarta dihapus dari aset? Setelah Bus Transjakarta dihapus dari aset Pemprov DKI, artinya armada tersebut sudah selesai secara administrasi.
-
Kenapa pemilik bus dianggap bertanggung jawab? 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini. Karena hanya dua dugaannya, unit bus tidak pernah dicek atau sengaja dibiarkan beroperasi meski bermasalah.' 'Apa pun itu, dua-duanya jelas salah.
-
Siapa yang menggadaikan motor? Kasus gadai sepeda motor yang melibatkan RF, adik dari penyanyi dangdut (Pedangdut) Via Vallen berakhir damai.
-
Siapa yang mengangkut barang di bus? Namun, terdapat sopir bus yang nekat membawa muatan berlebihan.
-
Apa penyebab kecelakaan bus? Polisi menetapkan Sadira (51) sebagai tersangka atas peristiwa kecelakaan bus yang ditumpangi pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, akhir pekan lalu. Tidak hanya itu, mereka diminta untuk memeriksa seluruh pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia tersebut. 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini.
Kata dia, pemilik armada bus tersebut sudah tak sanggup lagi untuk merawat dan bersaing dengan zaman kini. Sehingga, para mantan sopir mencari rejeki lainnya.
"Kalau mobil nggak ada kita cari kerjaan yang lain udah gitu aja. Ya kerjaan lain selain bawa angkutan umum, setoran ini ya nggak ada lagi," katanya.
Selain itu juga, Tampubolon mengaku kalau dirinya tak memakai kernet. Sebab, dirinya sudah tak bisa bayar kernet dengan kondisi seperti ini.
"Sekarang bukannya mereka (kernet) nggak mau, kitanya nggak mau karena nggak ada penumpang. Terus sekarang saingan sesama sudah nggak ada, orang sudah nggak ada penumpangnya udah habis," ujarnya.
Sementara itu, penumpang Kopaja P20 Lebak Bulus - Senen mengaku harus menunggu sekitar dua jam untuk menumpang bus tersebut.
"Kalau dulu sering kita naik ini, gampang, 15 menit ada, 10 menit ada sekarang mah 2 jam. Katanya udah ini udah pengurangan. (Karena TransJakarta) Ya mungkin juga. Jadi yang naik mobil ginian udah sepi, jadi udah pake aplikasi mobil, jadi mobil ini sepi ya penumpangnya bertambah kosong," kata Aisah saat berbincang di dalam Kopaja P20, Jumat (23/8).
Menurutnya, masyarakat kini sudah dibuat mudah dengan hanya menggunakan handphone karena lebih praktis.
"Kalau saya sih praktisan naik mobil angkut ini ya, kalau turunnya dari gang rumah saya deket, kalau naik Busway jauh turunnya. Naik-naik dulu kalau kaki sehat mah enak. Banyakan kan orang ekonomi lemah kalau naik mobil ini. Ya kan, ekonomi yang kaya kan mesen pake Grab, taxi. Kalau kita-kita gini kan masyarakat bawah makenya mobil ginian kan," bebernya.
Atas hal ini, ia berharap pemerintah lebih memikirkan kondisi rakyat menengah ke bawah. Agar Kopaja dan Metro Mini ada selamanya.
"Untuk pemerintah untuk mobil-mobil gini jangan dihapus gitu biarin ada aja biasa," pungkasnya.
Sementara itu Arul penumpang lainnya menambahkan, angkutan umum seharusnya tidak dihapus. Sebab, angkutan umum dapat berhenti di mana pun.
"Kalau deket sih saya naik angkutan umum, tapi kalau jarak jauh sih saya naik Grab. Kalau saya sih ya gimana supaya orang nyari makan bisa gitu, kasihan supir kan juga banyak yang nganggur kalau gitu," ujar Arul.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Djoko, pengawasan terhadap bus pariwisata masih perlu diperketat dan harus ada sanksi bagi perusahaan bus yang lalai terhadap tertib administrasi.
Baca SelengkapnyaIni saksi sejarah bus-bus yang penuhi jalanan Jakarta tempo dulu. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaBus dengan nama Trans Putera Fajar nomor polisi AD 7524 OG tersebut dinyatakan terlambat uji KIR.
Baca Selengkapnya