Koppig, kriteria gubernur ideal Jakarta versi Bung Karno
Merdeka.com - Apa kriteria gubernur DKI Jakarta paling pas di mata proklamator Bung Karno? Kriterianya cuma satu, dia harus koppig alias keras kepala. Istilah Jawanya, ndablek. Kriteria itulah yang mengantar Bung Karno pada pilihan kepada Ali Sadikin sebagai gubernur.
Dalam perjalanan waktu, Ali Sadikin tercatat sebagai salah satu gubernur terbaik pernah dimiliki Jakarta. Pada eranya, terwujud kebersihan kampung lewat Proyek M Husni Thamrin. Dia mengajarkan warga Jakarta untuk tidak buang sampah sembarangan. Pada eranya pula, rambu-rambu lalu lintas diperbaiki dan dilengkapi. Pada masa Ali Sadikin, jalan rusak diperbaiki. Begitu pula gedung sekolah bobrok dibenahi. Gedung kegiatan remaja dibangun, dan tak kalah penting pusat kegiatan kebudayaan didirikan yang hingga sekarang masih ada yaitu Taman Ismail Marzuki. Salah satu kunci sukses Ali Sadikin tidak lepas dari pribadi yang koppig seperti kriteria yang disampaikan Bung Karno.
Tentang kriteria koppig alias ndablek ini diceritakan sendiri oleh Ali Sadikin. Ketika itu, April 1966, Ali Sadikin dipanggil lewat telepon agar ke istana bertemu Bung Karno. Dalam perjalanan, Ali bertanya-tanya, untuk urusan apa dia dipanggil Bung Karno.
-
Kenapa Presiden Soekarno pilih Saifuddin Zuhri? Penunjukkan saudara sudah saya pikir masak-masak. Telah cukup lama saya mempertimbangkannya. Sudah lama saya ikut sepak terjang saudara sebagai wartawan, politisi, dan pejuang. Baru-baru ini saudara saya ajak keliling dunia dari Jakarta, Beograd, Washington, lalu Tokyo. Saya semakin mantap memiliih saudara sebagai Menteri Agama,'
-
Kenapa Kartika Soekarno memilih jadi WNI? Meski memiliki darah Jepang di tubuhnya, Kartika rupanya tetap memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
-
Bagaimana Soeharto memilih Wakil Presiden? 'Saya tidak sendiri memilih wakil presiden,' kata Soeharto.Tahun 1983, berdasarkan berbagai pertimbangan, pilihan jatuh pada Jenderal (Purn) Umar Wirahadikusumah.
-
Bagaimana Soekarno memilih menteri? Pemilihan menteri yang dilakukan oleh Soekarno didasarkan pada penilaiannya terhadap kinerja rekan-rekannya selama di badan pembentukan pemerintahan, serta disesuaikan dengan keahlian mereka di bidang masing-masing.
-
Mengapa Pramono dinilai cocok untuk Pilkada Jakarta? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama. Dalam wawancara di program D'talsk merdeka.com, Rano melihat sosok Pramono bisa menjadi jembatan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
-
Kenapa Soeharto butuh Wakil Presiden? Di era Orbe, Capresnya pasti Soeharto. Lalu bagaimana cara memilih wakil presiden?
Sesampainya di istana, Ali diterima dengan ramah. Setelah duduk, Bung Karno yang mengenakan seragam panglima tertinggi menyampaikan kepada Ali Sadikin. "Ali, aku akan angkat kamu jadi gubernur Jakarta. Kamu bersedia?" Ali mengaku kaget dengan penunjukan ini. Mengetahui kekagetan Ali, Bung Karno bertanya. "Mengapa?" Ali pun balik bertanya. "Bersedia? Apa ini perintah? Sejenak Bung Karno diam, "Ya," katanya sambil tersenyum. Ali menjawab, "kalau perintah, akan saya lakukan."
Pada pagi hari tanggal 28 April 1966, Ali Sadikin pun dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta. Sejak dipanggil hingga pelantikan itu, Ali Sadikin selalu bertanya-tanya apa gerangan yang membuat dia dipilih sebagai gubernur Jakarta oleh Bung Karno.
Pertanyaan Ali itu baru terjawab saat pidato pelantikan oleh Bung Karno. "Ada yang ditakuti dari Ali Sadikin itu. Apa? Ali Sadikin itu orang yang keras. Dalam bahasa Belanda ada yang menyebutnya een koppige vent, koppig...Saya kira dalam hal mengurus Kota Jakarta Raya ini baik juga een beetje koppigheid (sedikit keras kepala). Apalagi ndoro dan ndoro den ayu sudah tahu, tidak boleh membuang sampah semau-maunya di pinggir jalan. Tetapi masih banyak toh yang membuang sampah di pinggir jalan. Nah, itu perlu dihadapi oleh orang yang sedikit keras, yang sedikit koppig." ujar Bung Karno dikutip dari Memoir Ali Sadikin karangan Ramadhan KH.
Meskipun sudah dijawab oleh Bung Karno langsung pada hari pelantikannya, Ali Sadikin mendapat jawaban lebih jelas tentang mengapa dia dipilih oleh Bung Karno sebagai gubernur Jakarta. Adalah Wakil Perdana Menteri Dr J Leimena yang bercerita kepada Ali. Awalnya, Bung Karno mencari calon gubernur Jakarta dan oleh Leimena disodori tiga nama yang semuanya jenderal. Tiga nama itu ditolak oleh Bung Karno.
"Saya perlukan orang yang keras, tegas, dan berani," kata Bung Karno ditirukan Leimena. Oleh Leimena kemudian disodorkan nama Ali Sadikin, tetapi Leimena mengungkapnya satu sifat Ali Sadikin yaitu koppig. Justru sifat itulah yang ternyata dicari oleh Bung Karno.
Mengenai sifat koppig Ali Sadikin, menurut wartawan senior Rosihan Anwar itu turun dari ayahnya, seorang mantan penyuluh pertanian. Ayah Ali Sadikin juga dikenal gemar bergaul dengan rakyat.
Perjalanan waktu membuktikan, sifat koppig Ali Sadikin berperan besar dalam keberhasilannya memimpin Jakarta. Pertanyaannya kini, masihkah sifat koppig dibutuhkan oleh gubernur Jakarta. Jika masih, adakah di antara enam kandidat gubernur Jakarta sekarang yang punya sifat koppig? (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca SelengkapnyaHal itu ia sampaikan dalam acara syukuran ulang tahun ke-64 Pepabri, di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).
Baca SelengkapnyaGolkar kini sedang menjajaki koalisi dengan partai politik demi mengusung Jusuf Hamka.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, wapres bukan ban serep. Wapres harus memiliki kemampuan dan kualitas yang sama dengan presiden.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Blak-Blakan Jawab Isu Pecah Kongsi dengan Anies
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengungkapkan ada pesan presiden terpilih, Prabowo Subianto tentang majunya ia di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kriteria pemimpin itu bisa dilihat dari fisik, sifat hingga program.
Baca SelengkapnyaWalaupun usulan itu disadarinya akan berbenturan dengan sistem pilkada yang sudah mengharuskan Gubernur dipilih bersama Wakil.
Baca SelengkapnyaJabatan KSAD saat ini kosong usai Jenderal Agus Subiyanto dilantik menjadi Panglima TNI.
Baca Selengkapnya