Korban pelecehan di Transjakarta juga bisa melapor pada safetypin

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, berharap agar aplikasi Safetypin, yang merupakan bagian dari integrasi program Jakarta Smart City, bisa segera terealisasi dan dipakai di seluruh dunia. Dengan aplikasi itu, diharapkan bisa mengatasi sejumlah masalah keamanan di ibu kota, termasuk permasalahan pelecehan seksual di Transjakarta.

Ahok, sapaan Basuki, mengaku, aplikasi asal India yang bisa diunduh melalui Playstore Android dan IOS ini, telah dimintakan oleh pihaknya, agar bisa dikonversi menggunakan bahasa Indonesia sehingga bisa digunakan di Jakarta.

"Saya sudah minta dari tahun lalu lho. Karena yang megang kan PBB ini, yang punyanya India. Sekarang walau belum ada Safetypin, warga kalau masuk ke aplikasi kami, dia sudah bisa laporkan juga sebetulnya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/8).

"Kita ingin seluruh dunia bisa akses. Jadi saya pengennya enggak cuma lapor biasa kaya clue aja, tapi semua dunia bisa lihat, bahwa Indonesia ini penanganan terhadap pelecehan wanita dan anak-anak itu betul-betul ikut bagian dunia," katanya menambahkan.

Ahok mengaku lebih tertarik jika nantinya Safetypin disetarakan dengan aplikasi berbasis GPS lainnya, seperti waze.com, Google Map dan Twitter. Dengan begitu, kata Ahok, dapat mempromosikan kota DKI Jakarta, sebagai salah satu kota tujuan wisata teraman di dunia.

"Itulah, kenapa saya tertarik dengan Google Map, waze.com, dan Twitter? Karena ini secara enggak langsung udah bantu untuk mempromosikan Jakarta," pungkasnya.