Korupsi Transjakarta, 3 ditahan di Kejagung, Rp 2 miliar disita

Merdeka.com - Kejaksaan Agung kembali menahan PNS Dinas Perhubungan DKI Jakarta, GNW, terkait kasus pengadaan Busway Articulated (bus gandeng Transjakarta) paket I dan paket II senilai Rp 150 miliar di Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Tahun Anggaran 2012. Dengan ditangkapnya GNW, sudah tiga orang PNS Dishub DKI yang ditahan.

"Dengan demikian yang sudah ditahan ada 1 tersangka berinisial H itu adalah PPK kemudian GNW yang hari ini ditahan dan tinggal satu tersangka yang akan dimintai keterangan minggu depan dari pihak swasta berinisial G," kata Kapuspenkum Kejagung, Tony Spontana, kepada awak media, di Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta, Kamis (11/12).

Terkait kasus ini, penyidik Pidana Khusus (Pidsus) juga telah menyita uang senilai Rp 2 miliar. Selain itu, uang Rp 1 miliar disita dari 60 anggota dan pengendali teknis yang mendapatkan honor tidak sah dari proyek pengadaan bus tersebut. Status ke-60nya masih sebatas saksi.

"Perkembangan selanjutnya dari kasus ini adalah penyidik telah menyita uang Rp 2 miliar lebih yang berasal dari tersangka yang berinisial GNW sebesar Rp 1 miliar," ujar Tony.

Dalam kasus ini penyidik telah menetapkan empat orang tersangka. Mereka di antaranya pejabat Dishub DKI Jakarta seperti Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemprov DKI, I Gusti Ngurah Wirawan yang hari ini ditahan.

Lalu ada pensiunan PNS di Dishub, Hasbi Hasibuan, yang ditahan pada Senin (8/12) lalu dan mantan Kadishub Pemprov DKI Jakarta Udar Pristono.

Sedangkan Gunawan selaku Direktur Utama PT Sapta Guna Daya Prima direncanakan diperiksa Senin (15/12) mendatang. Seperti pada tersangka sebelumnya, kemungkinan usai diperiksa Gunawan langsung ditahan.