KPI DKI Jakarta: citra Betawi di media televisi masih negatif
Merdeka.com - Citra masyarakat Betawi di media tidak mengalami kemajuan alias stagnan. Saat ini Betawi masih dicitrakan media terutama televisi sebagai orang tidak berpendidikan, asal bicara, pelit, terbelakang, dan pembuat kegaduhan. Hal itu dapat dilihat dari beberapa program terutama sinetron yang menampilkan stereotif Betawi yang negatif tersebut. Demikian pernyataan Rizky Wahyuni,Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) DKI Jakarta saat berbicara dalam diskusi "Literasi Media kepada Masyarakat Betawi" di Pasar Seni, Ancol, akhir pekan lalu (29/7).
“Kenyataannya, banyak orang Betawi yang cerdas, berprinsip, dan berpikiran maju seperti tokoh pers nasional, Mahbub Djunaidi. Hanya saja, sedikit sekali diangkat menjadi ide program siaran. Jika ada, kadang dinilai oleh masyarakat Betawi tidak sesuai penggambarannya,” kata Rizky Wahyuni, yang membidangi Pengawasan Isi Siaran KPI DKI Jakarta.
Diskusi tersebut digelar untuk mengenang hari lahir tokoh pers nasional asal Betawi, Mahbub Djunaidi, yang jatuh pada 27 Juli. Hadir dalam kesempatan ini H Fadhlan Djunaidi, adik kandung Mahbub Djunaidi.
-
Apa itu ketapel Betawi? Ketapel menjadi permainan tradisional yang legendaris di Jakarta.
-
Kenapa ketapel Betawi sekarang mulai langka? Ketapel menjadi salah satu yang sudah jarang dimainkan, karena tergeser mainan modern.
-
Bagaimana Batik Betawi berkembang di Jakarta? Mengutip situs Indonesia Kaya, melihat antusiasme pasar batik di Jakarta yang menjanjikan, pengusaha batik Tionghoa mendatangkan perajin dari kota batik Pekalongan dan Solo untuk membangun industri batik di Jakarta.
-
Apa saja penyakit yang diobati warga Betawi? Beberapa penyakit luar yang bisa diobati secara tradisional oleh masyarakat Ciganjur di antaranya kebotakan, jerawat, luka terkena benda tajam, luka bakar, memar, bengkak, kudis, panu, bisul, mata ikan dan kutil. Sedangkan untuk penyakit dalam di antaranya demam, sakit kepala, keracunan makanan, sakit lambung, mimisan, batuk pada anak, sariawan, diare, cacingan, sakit ulu hati, radang tenggorokan, flu, campak, epilepsi sampai biduran.
-
Dimana ketapel Betawi dimainkan? 'Dahulu di Jakarta masih banyak lahan kosong, sehingga anak-anak leluasa bermain ketapel,' kata pelestari ketapel asal Condet, Rizal Fadilah.
-
Apa makna ikan bandeng bagi masyarakat Betawi? Jika digali filosofisnya, ikan bandeng berarti sumber rezeki dan kemakmuran di dalam kehidupan sosial.
Menurut Rizky, di tengah arus informasi yang semakin terbuka dan program siaran yang banyak dianggap tidak berkualitas, diperlukan ide dan masukan kepada lembaga penyiaran agar memproduksi tayangan lebih berkualitas, mencerdaskan, dan dibutuhkan masyarakat.
“Masyarakat Batawi harus dapat menyumbang ide serta masukan kepada lembaga penyiaran atau production house, agar dapat memproduksi tayangan dan program yang mencitrakan masyarakat Betawi lebih positif,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat Batawi juga harus menjadi penonton cerdas. Penonton yang dapat memilah dan memilih tayangan berkualitas dan mencerdaskan. Sebab masyarakat merupakan bagian yang dapat menentukan kualitas produk lembaga penyiaran. Sehingga yang dapat dilakukan adalah menjadi penonton cerdas. Penonton mesti selektif memilih tayangan sehingga produk siaran tidak berkualitas akan ditinggalkan dan beralih ke program lebih berkulitas dan mencerdaskan. "Cerdas penontonnya, berkualitas siarannya."
diskusi literasi betawi di media ©2018 Merdeka.com
Di kesempatan sama, Roni Adi, Ketua Komunitas Betawi Kita, berpendapat banyak cerita yang diproduksi lembaga penyiaran sering terjebak menceritakan masa lalu semata. Penggambaran orang Betawi pun tidak sesuai.
“Ada beberapa tayangan yang disenangi masyakarakat, tapi kadang ada beberapa sisi yang menurut kita tidak pas menggambarkan karakter kebetawiannya. Padahal banyak sekali cerita Betawi yang dapat diangkat dan digemari masyarakat seperti film Benyamin Suaeb dan sinetron Si Doel Anak Betawi,” ungkap Roni.
Fadjriah Nurdiarsih, pegiat media online dan pengurus Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), mengingatkan sebagai sebuah industri dan entitas bisnis, media seringkali menayangkan suatu acara di media televisi dan media online lebih banyak berdasarkan kepentingan untuk mendapatkan keuntunga, ketimbang melaksanakan fungsi utama pers yakni informasi, edukasi, koreksi, rekreasi, dan mediasi.
Untuk itu, komunitas Betawi sebaiknya membuat jurnalisme warga melalui media online dan media televisi berbasis online agar bisa mengambil alih fungsi utama pers tersebut.
Para narasumber diskusi sepakat bahwa literasi masyarakat Betawi saat ini agak tersendat. Maka diperlukan literasi-literasi media secara terus-menerus kepada masyarakat Betawi Zaman berubah, maka sebaiknya komunitas Betawi dapat juga meningkatkan literasi digital agar orang Betawi mampu menaikkan harkat, derajat, dan kemanusiaannya sendiri.
“Kami berharap komunitas-komunitas Betawi dengan literasi semacam ini kelak melakukan eksplorasi gagasan atau ide lebih banyak, agar menyumbang program-program positif yang menggambarkan masyarakat Betawi dengan baik,” pungkas Roni.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dialek Betawi Jawa ini memang belum banyak yang mengatahui, dan menjadi budaya unik serta khas.
Baca SelengkapnyaTak hanya tersingkir dari perkotaan, kata Mahfud, warga Betawi juga terpaksa menjual tanah untuk keperluan industri hingga investasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaMenurutnya, jika nantinya usulan tersebut dilaksanakan akan berpotensi untuk mencederai cita cita reformasi dan bertentangan dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaHal itu sesuai amanat Undang-undang No. 2 Tahun 2024, di mana budaya Betawi menjadi budaya utama kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca SelengkapnyaKetua Forum Betawi Rempug (FBR) Rawa Bunga Abah Latief menjelaskan peristiwa tersebut hanya masalah kesalahpahaman dan miskomunikasi.
Baca SelengkapnyaTak cuma lucu, pantun Betawi lucu juga mengandung makna yang mendalam dan menggambarkan kearifan lokal suku Betawi.
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka sosok Benyamin rupanya pernah ditawari jadi menteri penerangan namun ditolak.
Baca SelengkapnyaKebudayaan Betawi menjadi sorotan karena terancam degradasi dari budaya modern.
Baca Selengkapnya