Krishna Murti blak-blakan cerita saat ditodong pistol Daeng Aziz
Merdeka.com - Kawasan Kalijodo yang terletak di dua wilayah yakni Jakarta Utara dan Jakarta Barat, tengah jadi perbincangan hangat dan sorotan publik. Terutama setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, berencana melakukan penertiban Kalijodo yang dicap kawasan hiburan malam di mana di dalamnya terdapat praktik perjudian maupun prostitusi.
Ahok melibatkan Polisi dan TNI untuk penertiban Kalijodo. Bukan tanpa alasan, kawasan itu disebut-sebut dibeking preman. Cerita soal preman dan penertiban Kalijodo, masih terbayang jelas di ingatan Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrium) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti. Tepatnya ketika masih menjabat Kapolsek Penjaringan pada periode 2001-2004.
Dia masih ingat betul saat berhadapan dengan preman bersenjata ketika hendak 'membersihkan' kawasan Kalijodo dari praktik perjudian. Termasuk ketika dia bertemu dengan Daeng Aziz, tokoh masyarakat Kalijodo yang saat ini gencar menyuarakan penolakan penggusuran.
-
Bagaimana KKB ditangkap? 'Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri,' kata Kristomei.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Krishna mengakui pernah ditodong pistol oleh Daeng Aziz saat dirinya melakukan pembersihan Kalijodo. Peristiwa itu juga ditulis dalam bukunya berjudul 'Geger Kalijodo'. Dalam buku itu, Krishna menyebut yang menodongnya adalah bedul.
"Dia pernah saya tangkap, tahan, habis nodong (pistol) saya. Jangan sampai ada informasi dia menodong kapolsek (Krishna) tidak ada tindakan tegas. Ada. Besoknya ditangkap untuk kasus perjudian dan diproses juga untuk kepemilikan senjata api," ujar Krishna saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/2).
Saat itu Krishna rajin menyambangi Kalijodo untuk melihat situasi dan kondisi di sana. Dari pemetaannya, kerap terjadi konflik berkepanjangan di tiga lokasi perjudian besar. Dia menceritakan kejadian saat adik Daeng Aziz dibunuh. Mendengar itu, Daeng Aziz mengamuk dan menembakkan senjata. Krishna bersama delapan orang anak buahnya, datang dan langsung masuk kawasan Kalijodo. Namun gagal karena di belakang Daeng Aziz ada 300 orang bawa tombak.
"Kalau saya langsung rebut terlalu berbahaya. Saya minta dia turunkan senjata. Dan besoknya kami tangkap dia."
Krishna mengklaim setelah peristiwa penangkapan Daeng Aziz dan anak buahnya, polisi sukses 'meratakan' praktik prostitusi dan perjudian di Kalijodo. Mantan Kapolsek Penjaringan ini mengaku memimpin 800 pasukan untuk menangkap 2.900 preman.
"Ada tiga kelompok preman saat itu. Bugis Makassar, Mandar dan Serang. Habis semua ditangkap dibawa ke polda. Aziznya ditahan," katanya.
Sebulan lalu Kombes Krishna mengaku sempat bertemu dengan Daeng Aziz. Namun Aziz tak mengenali sosok Krishna yang pernah ditodongnya dengan pistol.
"Dia enggak ngenalin saya. 'Masih kenal saya enggak?' dia jawab 'Oh komandan itu Kapolsek (Penjaringan)'. Aziz itu enggak masalah, udah enggak masalah. Dia tidak seperti yang dibayangkan orang. Nurut tapi butuh sosialisasi."
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya diamankan polisi di tempat persembunyiannya di Cengal
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Motif Aksi 'Koboi' Pria di Mampang Todong Senjata ke Pengendara Lain
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaJaksa sempat bertanya kepada Ken apakah senjata api laras panjang itu sempat ditodongkan ke arahnya pada malam penganiayaan.
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca Selengkapnya