Kronologi 3 Pelaku Berstatus Mahasiswa Palsukan Surat Tes PCR Hingga Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Tiga orang ditangkap penyidik Polda Metro Jaya karena memalsukan surat keterangan telah menjalani tes Polymerase Chain Reaction atau PCR Swab. Ketiganya yang ditangkap terpisah adalah MFA, EAD dan MAIS.
"Ini juga beredar di media sosial. Aku dari akun saudara dokter Tirta mengunggah tentang adanya 3 orang yang lolos ke Bali dengan menggunakan surat PCR palsu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya, Kamis (7/1).
Ketiganya diketahui berstatus mahasiswa. Ulah mereka terungkap setelah salah satu di antaranya ditangkap.
-
Kenapa Dokter Terawan jadi sasaran hoaks? Nama mantan Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto kerap kali menjadi sasaran berita bohong atau hoaks.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pria itu membuat surat penangkapan palsu? Menyatakan bahwa dirinya hanya merasa bosan Wang mengakui bahwa unggahan yang dibuatnya merupakan hasil karangan semata. Ia menjelaskan bahwa rasa bosan dan ketidakpuasan terhadap kehidupannya mendorongnya untuk menciptakan cerita yang sensasional tersebut.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Awalnya kami amankan satu orang tersangka, kemudian merembet menjadi tiga orang," ujar dia.
Yusri menjelaskan, ketiganya sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya. Hasil pemeriksaan, jual-beli surat keterangan PCR swab abal-abal diotaki pelaku MAIS.
Awal Mula Ide Palsukan Surat Tes PCR
Awalnya, MAIS bersama ketiga temannya akan berangkat ke Bali dan butuh surat keterangan hasil PCR Swab sebagai syarat bisa melakukan perjalanan ke sana.
Kemudian rekan mereka inisial MAS yang masih diburu memiliki ide menyiasati syarat tersebut. MAS mengirimkan surat hasil Swab PCR dalam format PDF. Sebelumnya, MAS bersama temannya berhasil mengelabui petugas di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
"MAIS dan kedua temannya sekitar tanggal 23 Desember itu akan berangkat ke Bali. Kemudian dia kontak temannya di Bali, dapatlah gambaran dari temannya di Bali. Dia bilang kalau mau berangkat, saya akan kirim surat pdf tinggal kamu ubah nama saja," papar Yusri.
"Sementara MAS dan kedua temannya dengan leluasa bisa berangkat ke Bali," sambung dia.
Merasa sukses, EAD menawarkan MAIS agar pemalsuan surat itu dijadikan bisnis. MAIS tak menolak dan saat itu EAD mengajak temannya MFA untuk ikut bergabung.
"Dari situlah, kemudian MAIS sesampainya di Bali melalui chat dengan EAD (tersangka kedua) untuk menawarkan bisnis pemalsuan swab PCR ini. Kemudian ditanggapi EAD, EAD ajak lagi temennya MFA," ujar dia.
Yusri menyebut, EAD mempromosikan surat Swab PCR palsu di akun @erlangs. Begitu juga dengan MFA yang memposting di akun Instagram @handsday.bisnis. Namun, sialnya postingan MFA diketahui oleh influencer Tirta Mandira Hudi atau akrab disapa dr Tirta.
"Ini yang dia sampaikan melalui akunnya. baru satu jam, terbaca oleh dr Tirta. Ini yang kemudian diunggah akun dr Tirta. Isinya adalah yang mau PCR cuma butuh KTP. Ga usah swab beneran 1 jam jadi. Ini bisa dipakai seluruh Indonesia tidak di Bali saja dan tanggalnya bisa pilih H-1 H-2 dan 100 persen lolos testimoni," papar Yusri.
Yusri mengatakan, MFA langsung menghapus akun tersebut usai mengetahui unggahannya viral di media sosial. Namun, Subdit V Tipid Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sudah mendeteksi pelaku. Mereka semua adalah mahasiswa, bahkan salah seorang di antaranya yakni MFA tercatat sebagai mahasiswa kedokteran.
"MFA kami amankan di Bandung, EAD di Jakarta dan MAIS diamankan di Bali," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Yusri menerangkan, ada dua orang yang berminat membeli surat swab PCR palsu tersebut. Mereka pun sudah membayar ke EAD sesuai dengan harga yang disepakati.
"Karena tau ramai di media sosial, dia langsung melarikan diri dan tidak ambil suratnya," jelas Yusri.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pemalsuan dokumen berhasil diungkap oleh jajaran Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan. Dua orang tersangka atas nama TN (32) dan PRA (21) ditangkap.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuannya, para tersangka telah 18 kali membuat dan menjanjikan membuat STNK khusus atau pelat nomor rahasia yang ternyata palsu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, mahasiswa ITB ditangkap joki pada pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kejaksaan Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDua Pelaku Pemalsuan Dokumen di Jaksel Ditangkap, Sudah Layani 500 Pesanan dengan Omzet Fantastis
Baca SelengkapnyaMeski dianggap terbukti berkali-kali menyaru sebagai dokter, Susanto tetap saja meminta keringanan hukuman pada hakim.
Baca SelengkapnyaTiga mahasiswa PPDS dikeluarkan akibat pelanggaran berat sejak 2021. Dua di antaranya bahkan dipidanakan.
Baca SelengkapnyaMH juga berdalih menggantikan sepupu kandungnya untuk ujian tes CPNS Kemenkumham.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaRaih peringkat ketiga Tes Seleksi CPNS, peserta ini ternyata pakai jasa joki seorang Mahasiswa. Ini informasi selengkapnya.
Baca Selengkapnyaketujuh pegawai honorer itu dihapus dari kepesertaan tes PPPK dan otomatis hasilnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaKorban diminta untuk mengisi beberapa pertanyaan dan diminta untuk mengirim foto
Baca Selengkapnya