Kronologi Penembakan Exit Tol Bintaro: Pelapor Dikuntit dari Sentul oleh Korban
Merdeka.com - Polda Metro Jaya menangkap Ipda OS, pelaku penembakan dua orang di depan Exit Tol Bintaro pada Jumat (26/11). Satu orang tewas dan satu lainnya luka dalam peristiwa tersebut.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, saat itu ada laporan kepada Ipda OS. Pelapor mengaku dikuntit sebuah mobil.
"Peristiwa dilatarbelakangi laporan warga masyarakat yang merasa dirinya terancam karena orang tersebut, si pelapor diikuti dari mulai satu hotel di Sentul. Kemudian diikuti oleh beberapa unit mobil," kata Tubagus dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (30/11).
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang dipanggil Polda Metro Jaya? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
Tubagus melanjutkan, karena merasa terancam orang tersebut melapor ke anggota Polri yang berdinas. Kemudian, pelapor arahkan ke arah TKP bersama anggota Polri.
"Dan setelah terjadi, berdasarkan keterangan sementara terjadi peristiwa ribut di situ dan dengar satu tembakan, mengakui polisi," jelas Tubagus.
Mau Tabrak Polisi
Ipda OS mengaku terpaksa menembak karena ingin ditabrak oleh penguntit dari pelapor. “Dan keterangan saksi mau ditabrak dan terkena tembakan dua kali yang mengenai korban,” jelas Tubagus.
Dia menegaskan, saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut tentang peristiwa tersebut. Terlebih, pelaku penembakan merupakan anggota Polri. Apakah dilakukan sesuai SOP atau tidak.
Penyelidikan ini juga melibatkan bidang Propam Polda Metro Jaya. "Mohon sabar karena ini masih didalami,” katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologi kejadian diawali cekcok karena dua kernet tidak terima antrean BBM diserobot korban.
Baca SelengkapnyaMobil dinas Camat Baito itu ditumpangi guru honorer Supriyani usai sidang di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Senin (28/10).
Baca SelengkapnyaPolisi yang berusaha meloncat mobil tersebut terbawa mobil merah sejauh 500 meter.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaPenembakan terhadap mobil dinas Camat Baito tersebut terjadi setelah mengantar Supriyani ke rumah dinas camat usai menjalani persidangan di PN Andoolo.
Baca Selengkapnya