Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi Warga Dianiaya Sekuriti Saat Minta Surat Keterangan Vaksinasi di GBK

Kronologi Warga Dianiaya Sekuriti Saat Minta Surat Keterangan Vaksinasi di GBK Ilustrasi garis polisi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Zaelani (26), seorang warga yang menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh sekuriti saat ingin meminta surat atau sertifikat vaksin usai mendapatkan dosis I dan II. Kejadian itu terjadi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Jumat (30/7) sekitar pukul 11.30 Wib.

Kinta Nasution, selaku Kuasa Hukum Zaelani mengatakan, kejadian pemukulan yang terjadi pada kliennya itu saat korban lebih dulu menghubungi ke salah satu nomor perihal sertifikat vaksinasi yang belum ia terima pada 29 Juli 2021.

"Lalu di 199 mengatakan bahwa bapak bisa meminta di tempat bapak vaksin kemarin di Gelora Bung Karno. Nah tanggal 30 Juli 2021, hari Jumat didampingi kawannya minta tolong kawannya ke Gelora Bung Karno di pintu V," kata Kinta saat dihubungi, Selasa (3/8).

Setibanya di pintu V, ternyata dirinya tidak diperbolehkan untuk masuk dengan alasan dirinta tidak terdaftar pada hari tersebut. Meski begitu, korban sempat memberikan penjelasan terhadap petugas yang berjaga di lokasi jika dirinya ingin meminta sertifikat vaksin.

"Kalau begitu bapak ke pintu dua aja, dibalikin ke pintu II. Begitu di pintu II, di sini enggak bisa pak, kalau orang yang enggak ada jadwal enggak bisa. Bapak ke pintu V deh, nah balik lagi ke pintu V, di ping-pong gitu," ujarnya.

"Awalnya begitu, tanpa ada penjelasan seperti apa sih ketika ada masyarakat yang ingin mendapatkan informasi mendapatkan sertifikat vaksin gitu. Nah kembali ke pintu V lagi, justru di situ terjadi perdebatan. Bilang pak ini enggak bisa, pokoknya enggak bisa masuk gitu yang sudah terjadwal," sambungnya.

Saat kembali ke pintu V, ia mengatakan, jika dirinya telah diarahkan oleh 199 untuk ke tempat awal dirinya mendapatkan vaksin yaitu GBK.

"Sampai sekuriti penerima si Zaelani ini mengatakan, kalau enggak gua pentung juga ini, sambil menggunakan HT untuk menghubungi rekan-rekannya, sekuriti yang lain juga datang. Tanpa ada penjelasan yang pasti, dimana sih diarahin dimana, karena kan dia dapet informasinya dari 199 itu. Sampai terjadi dorong-dorongan, didorong lah Zaelani itu," jelasnya.

"Karena dia kekeh, ini solusinya gimana. Gua dari pintu V ke pintu II, ke pintu V lagi gitu loh. Sampai tersulut lah Zaelani sampai mengatakan, ya sudah kalau gitu," tambahnya.

Karena merasa terancam, akibat sekuriti di pintu V memanggil rekan lainnya dan sempat berucap ingin mementungnya. Akhirnya, ia sempat menantang sekuriti tersebut untuk menyelesaikan secara pribadi atau sendiri.

"Nah terus makin lama makin datang security yang lain, dia merasa kok jadi ngerahin pasukan. Dia merasa seperti itu ya, terus sempat didorong, dipukul lah sama sekuriti yang baru dateng. Jadi yang mukul itu bukan security yang pertama kali mengatakan 'Gua pentung juga ini', bukan security ini yang mukul," ungkapnya.

Usai dipukul pada pelipis sebelah kiri hingga mengeluarkan darah, korban pun sempat berlari atau kabur dari lokasi tersebut untuk menghindari adanya pemukulan lanjutan. Namun, dirinya ternyata dikejar dengan menggunakan mobil patroli GBK.

"Akhirnya ditangkap, dipegang suruh tiarap darah masih ngocor. Terus sekuriti yang lain lagi menggunakan motor, alasannya ingin diobati. Lalu diajak ke ruangan kosong di daerah GBK juga. Dia ngerasa enggak nyaman, kok gua dibawa ke ruangan kosong gitu, gedung kosong gitu," paparnya.

Merasa tidak nyaman, akhirnya ia keluar dari gedung tersebut sambil menunggu pesanan ojek online yang sudah ia pesan saat berada di gedung kosong tersebut.

"Di gedung kosong itu Zaelani sudah memesan grab untuk mencoba mencari menyelamatkan diri dan grab sudah dateng langsung dicancel sekuriti, enggak boleh. Maksudnya diajak ke klinik yang dimaksud ya, tapi memang ada gedung klinik. Kliniknya tapi tutup," ucapnya.

Diintimidasi

Setelah grab tersebut dicancel dan klinik tutup, sekuriti tersebut mendapatkan perintah dari sekuriti lainnya untuk membawa korban ke pos satpam yang berada dekat dengan pintu V.

"Lalu diajak ke pos sekuriti itu lah, disitu kurang lebih delapan orang sambil darah ngocor disuruh bikin surat perdamaian dengan diintimidasi. Ya sudah, kalau enggak kita kawal polisi saja. Mungkin dia berpikir, gua lebih parah atau gimana gitu, karena kan masyarakat awam gitu," jelasnya.

"Terus disuruh bikin tandatangan perdamaian di atas materai, memang kawannya diantar itu oleh sekuriti yang lain ke pos itu. Melihat darahnya masih ngocor, si kawannya ini menyarankan. Ya sudah deh, daripada luka lu belum diobatin gitu. Intinya untuk mengakhiri adanya tindakan pengobatan yang ada di lukanya gitu," imbuhnya.

Setelah menandatangani surat tersebut, akhirnya Zaelani bersama dengan temannya tersebut pergi untuk mengobati luka yang dideritanya itu.

"Kalau untuk tindakan pengobatan itu dilakukan oleh Zaelani dan kawannya sendiri di RSPP, tidak oleh pihak GBK ya. Tadi sebelum ke pos itu kan katanya mau diobatin, ternyata ditaruh di gedung kosong, gedung kosong pas dia mau keluar. Karena enggak nyaman, ini gedung kosong enggak ada orang sama sekali, gedung kosong, dia berpikiran jelek gitu kan," katanya.

"Akhirnya dia keluar, ada security itu yang jaga. Katanya mau diobatin, nanti pak ke klinik aja deh, disitu di wilayah GBK katanya ada klinik, cuma kondisinya tutup," sambungnya.

Kini, kondisi kliennya itu disebutnya menjadi kurang bagus dan kurang jelas dalam penglihatannya. Selain itu, korban juga merasa kerap merasa pusing. "Karena kan setelah dipukul itu kan enggak cuma dari pelipis aja yang ngeluarin darah, dari hidung juga keluar darah gitu," sebutnya.

Kinta menegaskan, kasus tersebut masih tetap akan dilanjutkan ke ranah hukum. Apalagi, kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat dengan nomor Laporan Polisi (LP) LP/B/997/VII/2021/SPKT/PolresMetroJakpus/PoldaMetroJaya, tanggal 31 Juli 2021.

"Sejauh ini kami belum ada mendapatkan itikad baik dari GBK, cuma justru dari beberapa informasi media online yang kami amati justru pihak GBK justru membuat pembelaan-pembelaan yang justru menyudutkan korban. Kami belum lihat ada itikad baik, kami tetap berpendapat dan berpendirian bahwa proses hukum tetap ditegakkan," tegasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lagi Demo di Kawasan Industri MM2100, Seorang Pria Dikeroyok 6 Orang
Lagi Demo di Kawasan Industri MM2100, Seorang Pria Dikeroyok 6 Orang

Kejadian itu berawal saat korban sedang berunjuk rasa. Ketika itu, ada enam orang tak dikenal menghampiri korban.

Baca Selengkapnya
Anggota Ormas Sedang Mabuk Saat Keroyok Prajurit TNI di Jaksel
Anggota Ormas Sedang Mabuk Saat Keroyok Prajurit TNI di Jaksel

Empat pelaku sudah ditangkap terkait pengeroyokan ini.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas

Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.

Baca Selengkapnya
Kronologi Prajurit TNI Dikeroyok Anggota Ormas di Jaksel, Satu Pelaku Ditangkap
Kronologi Prajurit TNI Dikeroyok Anggota Ormas di Jaksel, Satu Pelaku Ditangkap

Anggota TNI berinisial DK kaget tiba-tiba dipukul ormas saat lagi asyik ngopi.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Satu Pelaku Penyiraman Air Keras ke Sejoli di Cengkareng
Polisi Tangkap Satu Pelaku Penyiraman Air Keras ke Sejoli di Cengkareng

Stanlly belum menjelaskan secara gamblang penangkapan pelaku, termasuk motif penyiraman air keras.

Baca Selengkapnya
Kronologi Keributan di Kafe Kemang Berujung Pemuda Ditusuk hingga Tewas oleh Sekuriti
Kronologi Keributan di Kafe Kemang Berujung Pemuda Ditusuk hingga Tewas oleh Sekuriti

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM

Baca Selengkapnya
Pegawai PN Depok Todong Senjata Diamankan, Ini Motif Pelaku Ancam Korban
Pegawai PN Depok Todong Senjata Diamankan, Ini Motif Pelaku Ancam Korban

Polisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.

Baca Selengkapnya
Viral Video Fotografer Cekcok dengan Sekuriti, Pengelola GBK Buka Suara
Viral Video Fotografer Cekcok dengan Sekuriti, Pengelola GBK Buka Suara

Cekcok itu terjadi di area kantin UMKM Mandiri Parkir Timur, GBK, Senin (10/6).

Baca Selengkapnya
Ini Tampang ASN BNN Ngaku Kopassus yang Pukul Pria di Jalan Pakai Pistol
Ini Tampang ASN BNN Ngaku Kopassus yang Pukul Pria di Jalan Pakai Pistol

Viral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.

Baca Selengkapnya
Viral Video Percobaan Pembunuhan di Ruko Jaktim, Ini Faktanya
Viral Video Percobaan Pembunuhan di Ruko Jaktim, Ini Faktanya

Kepolisian saat ini masih berupaya memburu terduga pelaku.

Baca Selengkapnya
Sadis! Geng Remaja Batal Tawuran Malah Bacok Warga
Sadis! Geng Remaja Batal Tawuran Malah Bacok Warga

Rencana tawuran di depan Puswil Aceh, para pelaku malah serang warung kopi

Baca Selengkapnya
Petugas SPBU Dibegal di Duren Sawit Senin Siang, Pelaku Gondol Motor dan Uang Setoran
Petugas SPBU Dibegal di Duren Sawit Senin Siang, Pelaku Gondol Motor dan Uang Setoran

Pelaku melepaskan tembakan saat warga berusaha menyelamatkan korban.

Baca Selengkapnya