Kubu Anak Polisi & Korban Saling Klaim Punya Bukti Terkait Kecelakaan Maut di Ragunan
Merdeka.com - Tim penasihat hukum MM (18), anak anggota Polisi dan artis senior Ira Riswana membantah melarikan diri usai mobil Mercedes-Benz dikendarai kliennya menabrak pelajar berinisial MS (19) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (13/2). Insiden itu mengakibatkan MS meninggal dunia.
Alasan itu disampaikan tim kuasa hukum MM, Ricky Gultom usai menghadiri proses gelar perkara khusus yang digelar Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (9/5) hari ini.
"Dan perlu dicatat yang bawa korban almarhum ke RS beserta temannya adalah klien kami. Dan kalau ada yang bilang dia lari dan lain-lain itu di CCTV tidak kelihatan berhentinya karena cakupan CCTV enggak sampai area dia berhenti," kata Gultom kepada wartawan.
-
Dimana tabrakan terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Dimana mobil tabrakan di jalan tol? Mobil tabrakan di jalan tol, yang turun apanya dulu? Jawab: Speedometer.
-
Kapan insiden kecelakaan terjadi? Sejak saat itu, ia terus mengejar Marquez. Dengan ritme balap yang semakin baik dan konsisten, Bagnaia berhasil mendekati Marquez pada Lap 18. Ia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Kapan kecelakaan itu terjadi? Oriza mengalami kecelakaan beberapa minggu setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Bakrie.
-
Bagaimana insiden kecelakaan terjadi? Bagnaia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Apa saja kendaraan yang terlibat? Kecelakaan tersebut terekam kamera CCTV di lokasi kejadian. Terlihat, truk sudah menabrak dua kendaraan Brio plat B 2780 TYB dan expander hitam E-1505-MR sebelum jarak 300 meter dari TKP. Alhasil setelah di GT Halim Utama MI tidak bisa mengendalikan truknya langsung menabrak menabrak mobil Isuzu pick up Z-8445-AH sampai terpental ke gardu 5.Kemudian menabrak mobil hyundai putih B-1061-SPW selanjut berturut-turut menabrak mobil Box putih D-8633-YR dan truk kuning terbalik.
"Jadi, mobil Mercy itu kalau airbagnya keluar. Itu enggak bisa ngegas jadi mobilnya gliding. Terus airbagnya besar itu kan harus dikempesin dulu. Itu kan dia enggak lihat apa-apa, dia cuma tahu. Mau belok, dia belokin akhirnya dia gliding itu mobilnya," tambahnya.
Sehingga, Gultom mengklaim bahwa kliennya MM tidak kabur usai insiden kecelakaan. Hal itu sesuai dengan keterangan Ibu MS yang bertemu dengan kliennya saat di rumah sakit.
"Artinya dia membantu atas dasar kemanusiaan kok bisa bilang bahwa klien kami tidak mau membantu dan melarikan diri, silahkan simpulkan diri," jelasnya.
Adapun agenda gelar perkara khusus ini dilakukan dengan mengundang semua pihak baik terlapor maupun pelapor dengan didampingi baik pengawas Internal maupun eksternal Polri.
"Ini gelar perkara khusus. Jadi gelar perkara khusus ini misalkan kasus menjadi atensi publik. Ada tekanan atau ada laporan dari pelapornya baru gelar perkara khusus digelar. (Melibatkan) Irwasum, Gakkum, Irwasda, Propam Polda, Kompolnas," kata dia.
Tanggapan Keluarga Korban
Sementara dari pihak keluarga MS yang turut ikut dalam proses gelar perkara tetap bersikukuh dengan adanya unsur pidana dalam kasus kecelakaan ini. Sebagaimana klaim video CCTV yang diputar dianggap mobil Mercy MM tidak berhenti usai menabrak.
"Sama-sama kami tonton tadi (saat gelar perkara khusus), dugaannya bahwa di pengendara itu tidak berhenti, itu ada pidananya. Dalam prosesnya, seharusnya orang habis tabrakan itu berhenti menolong korban bawa ke rumah sakit," kata Pengacara keluarga MS, Rizky Sianipar di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (9/5).
"Dan kemungkinan orang yang dia tabrak itu adalah hidup, tapi ketika kita tabrak kemudian kabur, dia meninggal. Harus ada pertanggungjawabannya itu ada pidananya," tambah dia.
Sementara ibu almarhum MS, Nurhayati berharap adanya keadilan dalam penanganan kasus ini. Karena, dia berharap bahwa kasus ini mobil Mercy sempat bergerak maju usai menabrak anaknya.
"Jadi saya melihat mobil mercy itu melesat meninggalkan korban yang tergeletak yang saya juga tidak tahu posisi anak saya di sebelah mana saat lihat CCTV tadi. Cuma memang hati saya hancur banget, sakit, luka. Mungkin bapak ibu kalau terjadi hal seperti ini sakitnya sama seperti kami," ucap Nurhayati.
Atas hal ini, Nurhayati menyatakan masih membuka pintu permohonan maaf kepada keluarga MM atas kecelakaan yang menewaskan anaknya. Dengan datang langsung ke rumahnya.
"Saya sih pada awalnya, saya hanya berharap mereka datang menemui kami. Pintu maaf mungkin terbuka untuk mereka. Silakan datang ke gubuk kami. Saya tidak akan gimana-gimana, ayo silakan kita duduk bersama-sama dengan bahasa damai," imbuu Nurhayati.
Pengendara Anak Artis dan Anggota Polri
Adapun diketahui, MM merupakan anak artis senior sekaligus model, Ira Riswana dan Karo Ops Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Abu Bakar Tertusi. Dia terlibat kecelakaan sampai menewaskan MS (19) yang tengah berboncengan dengan dan SB (19).
Kecelakaan itu diduga karena MS dan SB turut menerobos lampu merah. Sehingga MM yang mengemudikan mobil kala itu menabrak kendaraan motor yang ditumpangi mereka berdua di Jalan Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (12/3) dini hari.
Kecelakaan ini masih ditangani Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan dalam proses penyelidikan dengan masih mencari barang bukti, untuk proses gelar perkara yang akan berlangsung pekan ini.
"Dalam waktu dekat mungkin di minggu depan ya, maksudnya Senin, Selasa, atau Rabu ini, kami akan melakukan gelar perkara dengan melibatkan Propam, Wasidik, Bidkum, dan juga Itwasda selaku pengawas," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando, dikutip Senin (3/4).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakasat Lantas Polresta Tangerang, AKP I Made Astana mengaku, menghormati gugatan yang disampaikan oleh pihak keluarga korban.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal melakukan gelar perkara dan mencari bukti tambahan guna mengungkap kasus kecelakaan
Baca SelengkapnyaMeskipun telah naik ke penyidikan, polisi belum menetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaLewat akun X @Jourahs, disebutkan kalau keluarga merasa janggal atas kematian Yosafat
Baca Selengkapnya