Kubu Jessica usul rekaman asli CCTV Olivier dianalisa di luar negeri

Merdeka.com - Kubu Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, meragukan rekaman CCTV yang diputar saksi ahli digital forensik Mabes Polri, AKBP Muhammad Nuh Al Azhar. Otto menyebut bukan tidak mungkin rekaman CCTV hasil kloningan 'dipermainkan' seseorang.

"Siapa tahu di sana ada orang yang berbuat. Jangan-jangan ada yang nakal. Menaruh atau mengedit karena dia ambil yang di FD kan. Nah jadi kenapa enggak dari DVR saja langsung," kata Otto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (10/8).

"Jadi kita enggak bisa percaya gitu aja. Oke segala kemungkinan bisa aja terjadi. Baik ada editing maupun tidak kan gitu. Dalam keraguan ini apakah bisa kita pakai? Kalau anda saja ragu, gimana. Barang bukti itu kan harus original, kalau bisa apa bedanya sama fotokopi ya kan? Apalagi kalau diambil dari sumber yang tidak jelas," tutur Otto.

Menguji keabsahan rekaman CCTV itu, dia menginginkan rekaman tersebut dianalisa ahli dari luar negeri seperti London atau Singapura. Sayangnya itu tak bisa dilakukannya, lantaran tak diberikan rekaman tersebut.

"Kalau barang itu (rekaman CCTV) diberikan ke saya kan saya bisa bawa ke London, Singapura supaya fair. Nah kalau saya enggak diberikan kan bisa saja dimainkan sama dia. Kalau dikasihkan saya juga bisa kasih ahli biar fair," ujar Otto.

"Jadi kalau mau fair ya kasih barang itu dan saya periksa. Dia yang punya ya suka-suka dia," tuding Otto.

Otto menegaskan, baru akan percaya bila proses zoom in dan zoom out analisis nya dilakukan langsung di depan persidangan.

"Kalau yang asli digedein langsung di depan kita, itu baru kita percaya. Inikan sudah ditransfer, yang ditransfer yang mana ini kita enggak tahu. Dia kan enggak ambil dari DVR-nya. Dia tadi bilang kan ada DVR ada hardisk. Padahal dia bilang kan harus dari DVR-nya. Sementara dia analisis dari fd yang enggak tahu dari mana asalnya," tutup Otto.