Kulit kabel di gorong-gorong, Ahok sebut wajar disebut sabotase
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin berspekulasi dengan banyaknya kulit kabel di gorong-gorong yang ditemukan di Jakarta Selatan. Penemuan ini bukan kali pertama terjadi di ibu kota, sebelumnya kulit kabel sempat menyumbat gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, tidak bisa menganggap temuan tersebut sebagai upaya sabotase yang dilakukan oleh oknum tertentu. Sekalipun Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono sempat menduga perusakan tersebut dilakukan dengan sengaja.
"Aku enggak tahu (sabotase), nanti aku ngomong sabotase lebay lagi. Dulu temuan berapa puluh truk kabel saya juga kena. Susahlah," katanya di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (10/3).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
Namun, mantan Bupati Belitung Timur ini tidak mempermasalahkan dugaan dari Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu. Karena memang ada kejanggalan dengan temuan yang akhirnya merugikan banyak orang.
"Faktanya gini aja. Kalau hujan terus enggak pernah banjir lagi, terus tiba-tiba banjir karena ada gorong-gorong tersumbat, terus tersumbatnya bukan lumpur. Ada bongkahan semen, batu-batu cor, pondasi, wajar orang menebak seperti itu (sabotase)," tutupnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terus menyelidiki kasus ditemukannya kabel kulit di gorong-gorong. Jika memang terdapat di beberapa lokasi, maka pihaknya menilai hal tersebut adanya unsur sabotase.
"Saya sudah perintahkan Kadis Tata Air (sekarang Dinas Bina Marga) supaya dicek. Termasuk Dinas Kebersihan. Cek seluruh gorong-gorong," kata Sumarsono, Plt Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (7/3).
"Apakah ditemukan di tempat lain atau tidak. Kalau ditemukan di banyak tempat, itu tentu berbeda. Berarti ada unsur sabotase," katanya.
Kalau cuma satu tempat, kata dia, pihaknya tidak bisa menyimpulkan semudah itu. "Apapun ada maksud niat jahat orang buang kabel di gorong-gorong dengan maksud supaya terjadi genangan air sangat membayangkan," terangnya.
Pihaknya pun akan membawa masalah tersebut pada rapat pimpinan atau rapim agar jika memang ada unsur kesengajaan bisa dilakukan tindakan dengan melapor ke pihak kepolisian karena termasuk tindakan pidana.
"Gorong-gorong kan ribuan kilometer. Tenaga PPSU belum mendukung. Nggak mungkin semua harus dijenguk. Paling gampang, yang indikatif saja," kata dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya