Kurangi transaksi tunai, Anies berharap UMKM bisa go digital
Merdeka.com - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno bersama Menkominfo Rudiantara menghadiri peluncuran program Jak-Mikro yang dilakukan di Pasar Mayestik, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (19/12).
Program Jak-Mikro dimaksudkan agar transaksi yang dilakukan antara pembeli dan penjual tidak menggunakan uang tunai lagi. Semua transaksi akan dilakukan secara non tunai, sehingga pasar Mayestik menjadi pasar digital di Jakarta.
Anies mengatakan, salah satu fokus pemerintah DKI Jakarta adalah pembinaan dan pendampingan kewirausahaan, khususnya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dan ini menjadi langkah awal yang baik agar pelaku UMKM go digital dan nantinya diharapkan dapat terintegrasi dengan OK Oce.
-
Mengapa transaksi digital penting untuk ekonomi digital? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk digital ekonomi senilai 800 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp12.096,8 triliun.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Bagaimana cara bertransaksi di Pasar Ngatpaingan? Pengunjung harus menukarkan uang rupiahnya dengan koin keping benggol. Satu keping koin benggol dihargai Rp5.000.
-
Bagaimana Marketplace membantu transaksi? Kemudian, marketplace seringkali menyediakan sistem pembayaran dan pengiriman yang terjamin. Platform ini memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli untuk memastikan pembayaran diterima dan produk dikirim dengan benar.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Kenapa sistem ini dinilai bisa menekan politik uang? Sistem proporsional tertutup dinilai mampu meminimalisasi politik uang karena biaya pemilu yang lebih murah dibandingkan dengan sistem proporsional terbuka.
"Kita berharap, pelaku UMKM mengubah mindsetnya. Bahwa kita go digital. Mereka adalah orang-orang yang sudah melewati asam garamnya," katanya.
Dia mengharapkan, pihaknya dapat mencapai target 200,000 wirausahawan di Jakarta. Tentunya visi ini harus didukung bukan hanya oleh pemerintah, tetapi juga komunitas dan pemain industri.
"Kita berharap ini merge dengan ok oce dengan target 200ribu enterpreneur baru. Prioritas kita di Jakarta jelas, lapangan pekerjaan, kebutuhan hidup yang terjangkau," ujarnya.
Kerjasama ini merupakan perwujudan komitmen T-CASH, KADIN Indonesia, KADIN DKI Jakarta, PT Mikrobisnis Digital Sejahtera (JAKmikro), pemerintah provinsi DKI Jakarta, dan PD Pasar Jaya untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan target Presiden Joko Widodo. Di mana ingin mempercepat tingkat inklusi keuangan hingga mencapai target 75 persen di akhir tahun 2019.
Tak hanya itu, program ini pun sejalan dengan fokus pemerintah Indonesia dalam merealisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) untuk meningkatkan kesadaran akan penggunaan instrumen pembayaran non tunai.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat terutama pedagang, dan pengunjung pasar kini semakin dimudahkan dengan layanan perbankan digital.
Baca SelengkapnyaPenjual bakso dan mie ayam yang segmen pasarnya menengah ke atas sudah 100 persen menggunakan QRIS dalam bertransaksi.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi uang elektronik meningkat 39,28 persen
Baca SelengkapnyaBambang menyebut nantinya para pelaku usaha yang menjadi investor di IKN akan diarahkan melakukan pembangunan yang sesuai dengan konsep smart city.
Baca SelengkapnyaPengembangan Sistem Virtual Account (VA) dengan menggandeng SPE Solution menjadi salah satu upaya dalam memperkuat layanan keuangan digital.
Baca SelengkapnyaMenurut data Hippindo, transaksi digital seperti QRIS juga dapat meningkatkan jumlah transaksi terhadap para anggotanya.
Baca SelengkapnyaYasril juga berharap pada pemerintah melakukan promosi-promosi untuk kembali belanja di pasar.
Baca SelengkapnyaGabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menilai, digitalisasi keuangan mampu mengurangi ketergantungan pengusaha pada uang tunai.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
Baca SelengkapnyaFitur terbaru ini bertujuan untuk memudahkan transaksi belanja Pemerintah.
Baca SelengkapnyaSekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mempercayai bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kata Mufti, pemerintah juga perlu melibatkan semua pihak sehingga ekosistem dapat tercipta dan memudahkan.
Baca Selengkapnya