Lalu Lintas di Stasiun Semrawut, Pemprov DKI Kaji Lahan Parkir Khusus Ojek Online

Merdeka.com - Kondisi lalu lintas di sekitar stasiun KRL biasanya sangat semrawut. Selain ramainya PKL, kesemrawutan juga disebabkan para ojek online yang parkir menunggu penumpangnya. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta bekerjasama penyediaan lahan parkir khusus ojek online dengan pihak operator.

"Sekarang itu ojol apakah itu Grab atau Gojek itu sudah mengokupasi badan jalan di stasiun ataupun halte-halte bus atau pusat kegiatan. Oleh sebab itu, visi Jakarta kan sekarang kolaborasi. Ojek online ini sudah mendeclare diri sebagai transportasi dengan teknologi tinggi, online. Lah ngapain mereka tiba-tiba di stasiun ojolnya ngerubutin stasiun kemudian melototin handphonenya nungguin order di situ. Kayak ojek pangkalan akhirnya," jelas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Balai Kota, Selasa (20/8).

Syafrin mengatakan, pihaknya perlu berkolaborasi dengan operator ojek online dengan menyediakan lahan parkir di dekat stasiun. Nantinya akan disepakati juga mana yang akan menjadi titik jemput dan antar.

"Kemudian si buffer zone ini ojolnya parkir di dalam. Kerjasamanya dengan pemilik lahan atau area parkir di sana. Kemudian setelah dikerjasamakan ojol parkir di dalam, begitu ada order masuk di oke dia keluar. Ya kan lebih tertib mereka," jelasnya.

Kerjasama lahan parkir ini telah diterapkan di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Salah satu operator ojek online bekerjasama menyediakan lahan yang dikelola BUMD.

"Ini perlahan-lahan baru satu yang mulai. Dan kemudian kita akan dorong di tempat lain akan terjadi kolaborasi, kita kolaborasikan para perusahaan aplikasi sebagai cocreatornya kemudian pemilik lahan atau pengelola juga sebagai cocreator kita sama-sama temukan, terjadi (kerjasama). Sehingga ke depan jadi sama-sama lebih tertib," jelasnya.