Lantai ruangan ambrol, guru dan murid jatuh lalu tertimpa rak buku
Merdeka.com - Sebuah ruangan perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 61 Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan ambrol sekitar 08.30 WIB. Akibat dari kejadian ini, seorang siswa dan guru mengalami luka parah di bagian kepala.
Wawan yang merupakan guru sejarah di sekolah tersebut mengalami luka parah bersama siswa bernama Yukapi kelas 10 jurusan Nautika Penangkap Ikan dan Agribisnis Perikanan. Saat itu Wawan sedang menyuruh murid-muridnya untuk mencari bahan-bahan sejarah di ruang perpustakaan.
Tiba-tiba rak-rak buku pelajaran pun jeblos ke lubang yang ambrol, lantai berkeramik putih di ruangan itu membentuk sebuah lubang dengan lebar sekitar 1-2 meter persegi. Mengakibatkan ceceran darah segar akibat ambrolnya lantai itu.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa yang diberikan guru kepada murid? 'Terima kasih atas bimbingan dan ilmunya yang bermanfaat, amal kalian akan terus mengalir seiring dengan bermanfaatnya ilmu yang engkau berikan.'
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
Kapolsek Kepulauan Seribu Selatan, AKP Jajang Sukendar saat dihubungi merdeka.com melalui saluran telefon membenarkan bahwa adanya peristiwa tersebut.
"Memang benar lantai di ruang perpustakaan ambrol. Ada dua korban, diketahui guru tersebut bernama Wawan, dan seorang siswa kelas 10 jurusan Nautika Penangkap Ikan dan Agribisnis Perikanan bernama Yukapi. Keduanya dibawa ke Puskesmas Pulau Tidung," ucap Jajang, Rabu (23/3).
Dilanjutkannya, saat mengajar Wawan mengarahkan murid-muridnya untuk belajar di ruang perpustakaan. "Ia berniat mencari bahan pelajaran sejarah, Wawan mengarahkan muridnya ke ruang perpustakaan. Saat tiba di ruang Perpustakaan bagian sisi lantai ambrol dan menimpa guru dan siswa itu," tuturnya.
Ambrolnya lantai perpustakaan tersebut, sempat membuat para murid dan guru lain histeris ketika melihat Wawan dan Yokapi terluka. Seketika murid-murid yang melihat kejadian tersebut langsung menolong kedua korban itu.
"Lantai bagian sebelah utara Ruang Perpustakaan ambrol itu mengakibatkan meja dan rak buku roboh menimpa Wawan dan Yukapi. Keduanya terperosok ke dalam amblasnya lantai bangunan tersebut. Saat itu juga, kedua korban langsung di bantu ke luar ruangan perpustakaan oleh siswa yang ada di perpustakaan," ungkapnya.
Sang guru mengalami luka sobek di bagian hidung sebelah kanan dan kepala, sementara sang murid mengalami luka kepala dan sempat mengalami pingsan.
"Wawan mengalami luka sobek di bagian hidung sebelah kanan dan kepala, sementara Yukapi juga mengalami luka di kepala dan sempat pingsan diduga karena shock. Selanjutnya kedua langsung dibawa ke Puskesmas Pulau Tidung guna penanganan awal," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Baca SelengkapnyaSDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
Baca SelengkapnyaDisdik ingatkan pihak sekolah jika tidak memungkin bawa kendaraan karena keterbatasan lahan, maka jangan dilakukan,
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid itu mendatangi sekolah dan menganiaya korban.
Baca SelengkapnyaKejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut informasi dari pihak sekolah, pada saat kejadian, korban dan teman-teman sekelasnya hendak masuk ke kelas usai jam istirahat.
Baca Selengkapnya