Lebaran, Pengguna KRL Turun 90 Persen
Merdeka.com - Volume pengguna kereta rel listrik (KRL) saat pembatasan operasional di hari Lebaran turun 90 persen dibanding hari sebelumnya yang dimulai pada pagi hari pukul 05:00 - 08:00 WIB dan sore hari pukul 16:00 - 18:00 WIB.
Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, menyebutkan hingga pukul 18.00 WIB hanya 53.310 pengguna yang memanfaatkan jasa KRL Commuter Line, atau turun 54 persen dibanding hari sebelumnya.
"Bahkan jika dibanding hari pertama lebaran pada tahun-tahun sebelumnya dimana pada tahun 2018 KRL melayani 575.148 dan pada tahun 2019 melayani 424.834 pengguna, maka jumlah pengguna KRL pada lebaran tahun 2020 ini turun hingga 90 persen," katanya.
-
Mengapa lampu KRL selalu menyala? Menanggapi pertanyaan tersebut, pihak Kereta Api Indonesia (KAI) melalui komentarnya menjelaskan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 63 tahun 2019, lampu di dalam Commuter Line harus tetap dinyalakan sebagai sumber cahaya untuk berbagai keperluan, seperti membaca dan berkomunikasi.
-
Kenapa penumpang KRL bisa bernapas lega? “Diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak beresiko tertular atau menularkan Covid-19“. Adanya aturan itu otomatis pengguna KRL bisa bernapas lega. Kini mereka tidak wajib menggunakan masker di dalam KRL.
-
Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta? Diperlukan langkah khusus untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum yang memadai.
-
Bagaimana lampu KRL tetap menyala di siang hari? Dia melanjutkan demi meningkatkan pelayanan kepada penumpang, KCI juga melakukan inovasi dengan mengonversi lampu fluorescent atau neon konvensional menjadi lampu LED.
-
Apa tujuan KRL tetap menyalakan lampu di siang hari? Penerangan yang selalu menyala di dalam kereta merupakan bagian dari komitmen KCI untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
-
Bagaimana cara LRT Jakarta Fase 1B mengurangi kemacetan? 'Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta,' kata dia.
Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, pada lebaran Ini KRL juga dominan diisi oleh Penumpang musiman yang pergi bersama / rombongan dan tidak mau dipisahkan untuk pengaturan posisi duduk maupun berdiri.
"Sepanjang operasional pada pagi hari, situasi kondisi terjaga dan pengguna dengan tertib mematuhi berbagai protokol kesehatan termasuk upaya jaga jarak di dalam kereta dan stasiun. Pada pagi hari, dengan pembatasan operasi ini, PT KCI menjalankan 276 jadwal perjalanan KA," ujar Anne.
Pada pembukaan perjalanan KRL sore hari, terpantau pengguna sudah mulai antre di luar area sejumlah stasiun antara lain Stasiun Angke, Karet, dan Tanah Abang sejak pukul 14.00 WIB walau tidak seramai hari biasanya. Saat stasiun kembali dibuka, terlihat antrean pembelian tiket yang berlangsung selama 15 hingga 20 menit.
Pengguna selanjutnya diatur menuju ke peron dengan tertib sesuai batasan jumlah pengguna yang dimungkinkan.
Untuk mengurai antrean pengguna, PT KCI juga menjalankan dua rangkaian kereta tambahan yaitu KA 1786 relasi Angke - Bogor berangkat pukul 16.40 WIB dan KA 1790 relasi Manggarai - Bogor yang berangkat pukul 17.39 WIB.
Dua kereta tambahan ini melengkapi 172 jadwal perjalanan KA yang dioperasikan untuk sore hari ini.
Dalam mengantisipasi kepadatan pengguna, PT KCI memberlakukan sistem penyekatan pengguna sejak dari gate hingga masuk ke peron agar jaga jarak fisik di peron dan di dalam KRL terjaga.
Layanan Terbatas
Selain itu di seluruh kereta juga telah dilengkapi dengan marka untuk menandai posisi pengguna dapat duduk dan berdiri.
Dalam menyelenggarakan layanan terbatas selama lebaran di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, PT KCI kembali mengimbau para pengguna bahwa KRL hanya untuk melayani kebutuhan mendesak terutama mereka yang masih harus bekerja di saat lebaran ini.
Para pengguna juga diimbau untuk tidak membawa anak-anak naik KRL.
Selanjutnya, tidak perlu juga terburu-terburu dan memaksakan diri untuk naik ke dalam kereta yang telah penuh karena frekuensi perjalanan KRL masih cukup banyak dan selama telah berada di peron pasti dapat dilayani untuk naik ke KRL.
Pembatasan jam operasional ini merupakan upaya untuk mengurangi mobilitas masyarakat yang tidak perlu, sejalan dengan program pemerintah untuk #TidakMudik #TidakPiknik dan bersilaturahim secara daring.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prediksi itu disampaikan Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan.
Baca SelengkapnyaKRL Jabodetabek akan beroperasi normal mulai pukul 04.00 WIB hingga 24.00 Wib pada musim angkutan lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaKRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel
Baca SelengkapnyaPrediksi volume penumpang KA antar kota selama 14 hari musim mudik dan balik lebaran 2024 mencapai 3,2 juta orang, naik 15,12 persen.
Baca SelengkapnyaPetugas LRT Sumsel akan mengingatkan penumpang ketika waktu berbuka telah tiba.
Baca Selengkapnyaokowi melihat tak ada penumpang yang berdesak-desakan di Statiun Pasar Senen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei, 55 persen dari penumpang KCIC diketahui menggunakan layanan ini untuk berwisata.
Baca SelengkapnyaHal ini untuk menghindari kepadatan di stasiun, imbas dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelama bulan puasa, penumpang diperbolehkan untuk makan dan minum dalam gerbong KRL.
Baca SelengkapnyaTerlihat ribuan penumpang mulai berdatangan sambil barang bawaannya, seperti koper hingga kardus dengan berbagai ukuran
Baca SelengkapnyaAne mengatakan pihaknya akan melakukan antisipasi-antisipasi untuk tetap dapat melayani pengguna Commuter Line aman dan lancar pada hari ini.
Baca Selengkapnya