Lerai Tawuran Warga di Jatinegara, Polisi Dilempari Petasan
Merdeka.com - Sejumlah anggota polisi dilempari petasan ketika melerai dua kelompok warga yang terlibat tawuran di Gang Mayong, Jatinegara Jakarta Timur. Kejadian ini viral di media sosial.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Harapantua Simarmata Permata menerangkan, kedua kelompok yang terlibat tawuran antara RW 07 dan RW 08. Polisi pun datang menengahi kedua kelompok warga.
"Kita lakukan penyekatan, kita pisahkan dan kita lakukan pengamanan di lokasi," kata Leonardus dalam keterangannya, Rabu (24/5).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
Leonardus mengatakan, sejumlah anggota polisi berada di tengah-tengah dua kelompok yang bersitegang. Rupanya, ada warga yang melemparkan petasan. "Warga di RW 08 menyerang RW 07 pakai petasan dan segala macam. Kita (polisi) nyekat di tengah-tengah," ujar dia.
Leonardus menyebut, keributan menyebabkan warga luka-luka. Sedangkan, anggota polisi tidak ada yang terluka. Terkait kejadian ini, satu orang terduga pelaku berhasil diamankan.
"Kita lagi dalami perannya, yang lain masih kami dalami," ujar dia.
Detik-detik keributan kedua kelompok terekam kamera CCTV dan video viral di media sosial. Terlihat, hujan petasan memecahkan kerumunan warga yang sedang berdiri berjejer. Warga pun berlarian menyelamatkan diri.
Namun, narasi yang beredar dinilai keliru. Di mana pemilik akun menginformasikan polisi yang sedang melaksanakan apel tiba-tiba diserang petasan. Faktanya, tak demikian.
"Itu narasinya salah, yang benar perkelahian antara RW 07 dan RW 08. Terjadi di hari Sabtu dan Minggu kemarin," katanya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaAnggota Brimob yang terluka langsung dirujuk ke RS Polri Kramatjati untuk mendapat tindakan medis.
Baca SelengkapnyaTawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong
Baca SelengkapnyaAksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami penyebab tawuran di Underpass Manggarai.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut beredar di media sosial, terlihat para kelompok remaja dari dua kubu saling lempar
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan bermula dari laporan warga yang mencurigai aktivitas di salah satu kontrakan.
Baca SelengkapnyaSaat massa 02 hendak masuk ke area Patung Kuda yang berada Jalan Medan Merdeka Barat, terjadi pelemparan dari arah pendukung 01
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca Selengkapnya