Lika-liku Komunitas Sapu Ranjau Paku, ancam dibunuh hingga dikeroyok
Merdeka.com - Selama lima tahun menjalankan aksinya, Komunitas Sapu Bersih Ranjau Paku alias Saber Community telah mengumpulkan 3,8 ton paku dari jalanan. Rata-rata para anggota komunitas ini mampu menyaring 6 Kg paku per harinya.
Pendiri dan pencetus Saber Community, Siswanto mengatakan, pihaknya sempat menerima sebuah pesan singkat bernada ancaman ketika membersihkan paku-paku jalanan yang disebar orang tidak bertanggungjawab. Bukan main-main, pesan tersebut berisi ancaman pembunuhan terhadap salah satu anggota Komunitas Sapu Bersih Ranjau Paku.
"Dibilangnya mau mati kamu. Saya pikir hanya Allah yang tahu mati dan hidup saya. Kita enggak lapor resmi cuma lapor lisan saja ke polisi," ujar Siswanto, saat ditemui merdeka.com di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (7/8).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
Tulisan nada mengancam yang diterima tim 'Saber Community' bertulisan 'Anjing ku bunuh kamu ini kalau masih nyapu ranjau paku kami' dan 'Awas nyawa mu di tangan aku'.
Selain itu, kata Siswanto, dirinya bersama rekan-rekan Saber bahkan akan dikeroyok saat menyapu ranjau malam hari.
"Kita pernah mau dikeroyok, sampai pakai senjata. Dibilangnya mau mati kamu? Kita enggak lapor. Kita pasrah, kita bismillah aja karna kita murni bantu tolong orang," jelasnya.
Pelaku penyebar paku jalan diketahui cukup pintar. Pasalnya, tim Saber Community telah membaca hal tersebut dengan ukuran paku.
"Mereka ini sudah pelajari paku yang akan disebar, yang ukuran 1, 2, dan 3 cm pasti akan kempes pas di tempat tambal ban, seperti Harmoni," pungkasnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami MZN, seorang remaja yang tiba-tiba dikeroyok sekelompok orang gara-gara kaus yang ia kenakan.
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca Selengkapnya