Lucu-lucu perusahaan pemenang tender UPS senilai miliaran
Merdeka.com - DKI Jakarta tengah geger karena persoalan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tak kunjung mendapat persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri. Ditambah muncul proyek-proyek siluman dalam APBD 2015.
Ternyata proyek-proyek siluman itu tak hanya terjadi pada APBD 2015 yang nilainya mencapai Rp 12 triliun. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan, proyek siluman ternyata sudah ada pada tahun-tahun sebelumnya.
Seperti pada tahun anggaran 2014. Ada pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) nilainya tak wajar. Ahok menduga ada mark up besar-besaran dalam pengadaan UPS.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
Dugaan-dugaan itu muncul setelah dicek harga dan perusahaan pemenang tender. Berikut ini penelusuran merdeka.com tentang perusahaan pemenang tender proyek UPS, Senin (2/3):
Kantor jadi tempat servis AC
Salah satu pemenang tender pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk sekolah di DKI Jakarta adalah CV Bintang Mulia Wisesa. Perusahaan tersebut memenangkan tender untuk SMAN 27 dengan nilai proyek Rp 5.831.375.000.Hasil penelusuran merdeka.com, Minggu (1/3), ternyata kantor CV Bintang Mulia Wisesa hanya sebuah rumah. Kantor tersebut beralamat di Jalan Bugis Raya No.110, RT 005/RW 01, Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat didatangi ke kantor CV Bintang Mulia Wisesa, ada pemilik rumahnya bernama Zainuri.Saat dikonfirmasi mengenai pengadaan UPS senilai miliaran, Zainuri mengaku tak tahu. Dia mengatakan, pemenang tender adalah anaknya."Kalau saya mah gak tahu-menahu soal pengadaan UPS, saya cuman ngurusin bengkel saja, kalau soal UPS yang megang anak saya, saya tidak bisa menjelaskan apapun, takut salah bicara" ujar Zainuri.Setelah memberikan pernyataan singkat, Zainuri langsung masuk ke rumah. Dia enggan berbicara lagi soal UPS.Di halam rumah, terpasang sebuah spanduk bertuliskan service pendingin udara mobil. Terdapat juga sebuah plang bertuliskan: 'CV Bintang Mulya Wisesa, General Contractor and Supplier, menerima Service/Repair AC Mobil, AC Rumah, Kulkas, Dispenser, Jual AC Baru/AC Bekas, Terima Tukar Tambah'.
Alamat kantor fiktif
Sementara perusahaan pemenang tender lainnya adalah CV Artha Prima Indah. Ternyata alamat kantor perusahaan tersebut fiktif.Berdasarkan data yang diungkap Ahok, CV Artha Prima Indah merupakan pemenang tender pengadaan UPS untuk SMAN 94 yang berada di Jakarta Timur. Namun saat didatangi, alamat di Jalan Penganten Ali RT 08/06 No 65 C-D tidak ditemukan kantor perusahaan itu."Alamatnya di Penganten Ali RT 08 itu tidak ada, 65 C atau 65 D itu tidak ada, di RT saya ya. Apa lagi jenis bangunannya, tidak ada jenis bangunan itu dan tipe bangunan itu tidak pernah tipe bangunan seperti itu," kata Hans ketua Rt 08 yang dihubungi merdeka.com, Jumat (28/2) lalu.Selama dia menjabat ketua RT, Hans mengaku tidak pernah mengetahui ada perusahaan CV Artha Prima Indah yang berlokasi di wilayahnya. "Nama CV Artha Prima Indah itu tidak ada di RT saya. Tidak pernah terdaftar di RT saya, tidak pernah ada data domisili," tegasnya.Hans juga menegaskan kalau foto yang dimuat oleh salah satu media online mengenai lokasi bangunan CV Artha Prima di wilayahnya tidak benar. "Kalau sekeliling jalan Penganten Ali itu tidak ada kabel-kabel yang terurai seperti itu. Nama CV itu tidak pernah terdaftar dari RT saya," pungkas Hans.
Perusahaan penggilingan tepung ikan menang tender
Pemenang tender lainnya adalah CV Wiyata Agri Satwa. Perusahaan tersebut pemasok UPS di SMKN 42 dengan nilai barang Rp 5.833.448.500. CV Wiyata Agri Satwa sendiri sejak tahun 2009/2010 sudah berkantor pusat di Jalan Tambak Sawah Industri Blog D/10 RT 07 RW 02, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Saat merdeka.com menelusuri lokasi perusahaan tersebut, ternyata cuma gudang penggilingan tepung ikan. Tidak terdapat plakat nama CV Wiyata Agri Satwa. Di dalam gudang terdapat tumpukan karung tepung ikan dan mesin giling. Sementara di lantai dua, dijadikan sebagai kantor pusatnya.Saat dikonfirmasi terkait bidang usaha itu, Divisi Operasional CV Wiyata Agri Satwa, Ferry Cahyanto membenarkan kalau perusahaan tempat dia bekerja memang distributor tepung ikan. Setiap hari, kata Ferry, aktivitas di gudang tersebut adalah penggilingan bahan material pakan ternak, jenis tepung ikan. Untuk kemudian dipasarkan di beberapa daerah di luar pulau."Bidang usahanya tidak hanya bidang penggilingan tepung ikan. Ada banyak. Memang yang bisa dilihat ya usaha tepung ikan, dan di sini gudangnya, kantornya di lantai dua," terang Ferry di kantornya, Sabtu (28/2).Namun, lanjut dia, selain usaha industri penggilingan tepung ikan, CV Wiyata Agri Satwa juga bergerak di bidang usaha lain, termasuk pengadaan barang dan mesin. "Ada banyak. Kita juga punya izin usaha di bidang mechanical industri. Jadi kita juga punya usaha pengadaan mesin, seperti mesin alat pertanian, diesel, hand tractor dan bidang jasa yang lain. Hanya saja, fisik usaha yang terlihat ya tepung ikan ini," akunya.Ditanya terkait pengadaan UPS untuk sekolah di Jakarta, meski mengaku tidak mengetahui proyek tersebut, Ferry tidak menyangkal kemungkinan perusahaannya menangani tender tersebut. "Kan kita juga punya izin usaha di bidang jasa pengadaan barang juga. Tapi untuk masalah itu (UPS), saya tidak tahu, karena masalah proyek pengadaan barang itu divisi lain, kalau saya khusus menangani tepung ikan ini," katanya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan ini muncul karena pengadaan tersebut diduga tidak dilakukan melalui tender yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKode-kode rahasia yang dipakai menggunakan foto wajah 'Paman Birin' dan ' atlas'.
Baca SelengkapnyaLaporan ini terkait kasus dugaan korupsi lelang barang rampasan benda sita korupsi berupa satu paket saham PT Gunung Bara Utama (GBU).
Baca SelengkapnyaBudi Karya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 26 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara (Jubir) KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, laporan terkait dugaan korupsi yang mereka terima dapat diproses kurang lebih dua hari.
Baca SelengkapnyaKejati Jatim melakukan penggeledahan di kantor PT INKA yang berada di Jl Yos Sudarso, Madiun, pada Senin, 15 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa terkait tiga proyek pembangunan di Kalsel.
Baca SelengkapnyaTim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggeledah 10 lokasi terkait dugaan korupsi pengadaan fiktif pada perusahaan BUMN, PT Telkom Grup.
Baca SelengkapnyaSelain Sahbiri, KPK juga menetapkan enam orang lainnya sebagai tersangka. Di antaranya ada pejabat di lingkungan Pemprov Kalsel.
Baca Selengkapnya"Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info," kata Tessa
Baca SelengkapnyaSelain Sahbirin, ada enam orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Fakta Temuan Pungli Rp6,1 Miliar di Rutan KPK.
Baca Selengkapnya