Luka Bakar 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran Depo Plumpang Belum Teridentifikasi
Merdeka.com - Tim DVI dari kedokteran RS Polri Kramat Jati masih berusaha mengidentifikasi sisa tujuh jenazah dan satu body part atau potongan tubuh dari korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Sebab, terdapat kendala yang dialami tim dalam proses identifikasi korban.
"Kendala kami adalah kondisi jenazah di mana kondisi jenazah, kebanyakan yaitu terbakarnya sempurna gitu," kata Karo Lab Pusdokkes Polri Brigjen Prima Heru saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3).
Atas kendata itu, Prima mengatakan pihaknya perlu melakukan pendalaman pemeriksaan dan ketelitian guna proses identifikasi terhadap ketujuh korban tersebut.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Apa yang terbakar di TPA Putri Cempo? Luas lahan TPA yang mengalami kebakaran mencapai dua hektare.
-
Kenapa TPA Putri Cempo terbakar? Dugaan awal, kebakaran terjadi akibat suhu panas akibat kemarau dan tingginya gas metana yang menumpuk di bawah sampah.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
"Jadi itu mungkin ada kroscek-kroscek atau pemeriksaan lebih lanjut, jangan sampai hasilnya tidak memuaskan, itu kendala kami," ucap Prima.
Sehingga, Prima menyatakan belum bisa memberikan target waktu dalam proses penyelesaian identifikasi. Karena, proses saat ini hanya menggunakan cara terakhir yakni memanfaatkan DNA dari para korban.
"Sehingga kita mengandalkan metode terakhir yang dapat diandalkan yaitu DNA. Jadi minimnya data antemortem. Memang ada beberapa keluarga yang kita panggil kembali untuk dilakukan pendalaman mengenai identitas lebih spesifik data antemotremnya dapat kita lakukan," jelasnya.
Senada terkait waktu target proses identifikasi, Karumkit Bhayangkara R Said Sukanto, Brigjen Hariyanto menyatakan belum dapat memastikan kapan akan selesai. Namun, pihaknya tetap berupaya sesegera mungkin merampungkan proses identifikasi.
"Jadi targetnya akan teridentifikasi semua, targetnya adalah kebenaran daripada identifikasi, jadi tentang waktu kita targetnya harus mengidentifikasi semua dengan kesaksian yang hampir 100 persen," kata Hariyanto.
Sudah 8 Teridentifikasi
Sebelumnya, Tim DVI RS Polri Kramat Jati, kembali berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Sehingga total jenazah yang telah diidentifikasi sejauh ini berjumlah delapan korban.
"Telah berhasil mengidentifikasi 5 jenazah kembali. Dengan rincian 3 jenazah laki-laki dan 2 perempuan. Sehingga sampai hari ini total korban yang teridentifikasi ada 8," terang Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3).
Kelima jenazah ini telah diidentifikasi dari hasil penerimaan 15 kantong jenazah yang berisi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Serta 1 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh manusia.
Adapun identitas kelima jenazah yang baru hari teridentifikasi yakni:
1. Sumiati atau Neneng , perempuan berusia 71 tahun yang tinggal di Jalan Bendungan Melayu GG 11 Arsyad RT 05/02 Nomor 13, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
2. Raffasya Zayid Athallah, balita berusia 4 tahun, warga Kampung Bendungan Melayu RT 05/01 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
3. Trish Rhea Aprilita, perempuan berusia 12 tahun, warga Jalan Bendungan Melayu 13 RT 05/01 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
4. Suheri, laki-laki berusia 32 tahun warga Kampung Bendungan Melayu 13 RT 05/01 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
5. Hadi, laki-laki berusia 32 tahun warga Jalan Koramil Mandiri 7 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Sementara untuk tiga jenazah yang telah berhasil diidentifikasi Senin (6/3) kemarin yaitu Fahrul Hidayatullah (28), Muhammad Bukhori (41) dan Iriyana (61) ketiganya merupakan warga Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban juga mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade enam.
Baca SelengkapnyaTim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri turut dilibatkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran di PT Priscolin dan PT Jati Perkasa Nusantara
Baca SelengkapnyaSelain bacokan di dada, korban mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91%.
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati mengidentifikasi delapan orang korban jiwa kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Bekasi.
Baca SelengkapnyaUpdate Kasus Kebakaran Gudang Elpiji di Bali, Korban Tewas Bertambah 2
Baca SelengkapnyaKondisi para korban saat dievakuasi sangat mengenaskan. Mereka tinggal menyisakan kerangka saja.
Baca SelengkapnyaSatu orang korban akibat kebakaran gudang gas elpiji bernama Purwanto (40) asal Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaPasien meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah total 12 orang dan satu pasien meninggal di RSUD Wangaya.
Baca Selengkapnya