Lulung tanggapi Ahok: Jangan sok-sokan akan menyeret orang!
Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Lulung angkat bicara atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebelumnya Ahok menuding akan banyak anggota DPRD DKI Jakarta yang terseret dalam kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) bila pihak eksekutif juga terlibat.
"Ya enggak bisa begitu juga. Enggak serta merta Pak Ahok bisa bicara seperti itu. Lagi-lagi harus terpenuhi unsur keterlibatan dan keterkaitan seseorang dalam kasusnya. Nanti kalau dibalikin bagaimana? Dia juga termasuk orang yang bertanggung jawab, bagaimana? Bisa dong," kata Lulung saat dihubungi, Selasa (17/11).
Lulung menilai, Ahok terlalu gegabah dalam menyatakan pendapatnya soal dugaan keterlibatan oknum anggota DPRD DKI Jakarta dalam kasus tersebut. Dia mencoba membalikkan, bagaimana jika ada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlibat, tentu Ahok wajib bertanggung jawab.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Bisa saja kan terjadi Pak Gubernur juga ikut bertanggung jawab karena SKPD-nya kan dia yang tanda tangan. Ya sudah lah, saran saya serahkan saja pada hukum jangan sok-sokan. Jangan sok-sokan akan menyeret orang. Kita buktikan dalam proses hukum saja," ungkapnya menantang.
Sebelumnya, Ahok mengungkapkan dukungannya terhadap langkah Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Mabes Polri untuk mengusut tuntas kasus korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS). Apalagi, kini penyidik telah menetapkan dua anggota DPRD DKI sebagai tersangka.
"Bagus dong," ujar Ahok kepada wartawan di Balai kota, Jakarta Pusat, Selasa (17/11).
Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur ini menilai penetapan 2 anggota DPRD sebagai tersangka akan membuka peluang terseretnya anggota dewan lainnya.
"Kalau eksekutif yang kena berarti banyak oknum DPRD yang kena," tegas Ahok.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya