Lurah Cipete Utara Jadi Korban Pemukulan Tamu Kedai Kopi Saat Operasi PSBB
Merdeka.com - Lurah Cipete Utara, Nurcahya menjadi korban pemukulan oleh tamu Waroeng Brothers Coffee a Resto, Jakarta Selatan. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (21/11) sekitar pukul 01.30 Wib, saat pihak kelurahan melakukan pemantauan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Jimmy Christian Samma mengatakan, kejadian itu terjadi saat Nurcahya melakukan peneguran terhadap tamu yang ada di kedai kopi tersebut.
"Pemicunya ditegur mereka enggak mengindahkan, terus enggak terima dibubarin. Disuruh bubar-bubar gitu enggak nerima akhirnya nyerang ibu lurah," kata Jimmy kepada wartawan, Kamis (10/12).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Insiden ini sendiri bermula saat Nurcahya mendapatkan laporan dari masyarakat, jika masih adanya lokasi yang diduga tidak menerapkan aturan PSBB. Atas laporan tersebut, dirinya bersama sejumlah anggota FKDM dan PPSU Kelurahan Cipete Utara langsung mendatangi lokasi tersebut.
"Ibu lurah dapat laporan sama masyarakat, jadi langsung ke sana. Jadi enggak bareng polisi. Yang saya tahu beberapa orang kelurahan," jelasnya.
Ia mengungkapkan, tak hanya mendapat pukulan hingga mengalami memar saja dari sang tamu, leher Nurcahya juga ternyata sempat ditarik. Dalam kejadian ini, mereka yang melakukannya itu diketahui berjumal tiga orang.
"Di antara 3, ada yang megang tangan, ada yang tangannya narik leher bu lurah. Ada yang mukul bu lurah," ungkapnya.
"Ada memar di bagian pipi," tambahnya.
Tangkap Satu Orang Terduga Pelaku
Jimmy menyebut, dari tiga orang yang melakukan tindak kekerasan terhadap Nurcahya, polisi baru menangkap satu orang diduga pelaku atas nama inisial RQ (22).
"Kita duga 3, tapi baru kita tangkap 1. Hari itu juga kan itu malam ditangkap," sebutnya.
Kini, polisi masih melakukan pencarian terhadap dua orang lainnya yang diduga ikut melakukan tindak kekerasan. Terlebih, polisi sudah mengetahui identitas 2 terduga pelaku yang belum ditangkap.
"(2 orang lain) Masih dalam kita pencarian," jelasnya.
"Kita sudah lacak. Kita sudah tahu identtitas. Kemungkinan pelaku sembunyi, temen-temennya," sambungnya.
Atas kejadian tersebut, pelaku dikenakan Pasal 170 KUHP yang berbunyi barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
Lalu, untuk kedai kopi tempat dimana lokasi terjadinya pemukulan terhadap Nurcahya pun sudah langsung dilakukan penutupan.
"Pemilik sudah dipanggil, kita sudah koordinasi dengan kecamatan untuk ditutup," tandasnya. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dibawa ke RSCM oleh warga untuk mendapatkan perawatan medis dan tim unit reskrim melakukan pengecekan ke RSCM guna keperluan visum et revertum.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaSeorang satpam tempat hiburan malam di Ruko Union Thamrin, Kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, berinisial MT (37), tewas ditikam pengunjung, Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaWanita yang bekerja sebagai barista di sebuah coffee shop kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan babak belur dihajar pria tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaSaat itu, antara terduga pelaku dengan korban bersinggungan yang kemudian terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaStanlly belum menjelaskan secara gamblang penangkapan pelaku, termasuk motif penyiraman air keras.
Baca SelengkapnyaViral Pukuli Penjual Kopi, 6 Anggota PSHT Ditangkap
Baca SelengkapnyaKorban sering memarahi pelaku dengan kata-kata yang menyakiti perasaan.
Baca SelengkapnyaPelaku di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sesaat sebelum kabur ke Sorong
Baca SelengkapnyaNurhadi mendapat intimidasi, ditantang berkelahi bahkan hingga diminta untuk menghapus gambar rekaman hasil liputan.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan berujung penusukan tersebut diketahui terjadi saat kedua santri berinisial SF, 19, warga Rembang
Baca SelengkapnyaPenembakan ini terjadi pada Rabu (18/9) dini hari.
Baca Selengkapnya