Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lurah dan Camat diminta ikut sweeping unggas terjangkit flu burung

Lurah dan Camat diminta ikut sweeping unggas terjangkit flu burung Penertiban unggas peliharaan warga di Senen. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Matinya puluhan unggas di perumahan pemulung RT14/RW04, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak pekan lalu, membuat pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewaspadai penyebaran virus flu burung (H5N1). Pemprov DKI Jakarta akan melakukan sweeping dilanjutkan pembersihan unggas jika ditemukan terjangkit flu burung.

"Kita juga akan lakukan sweeping lagi kepada masyarakat yang masih memiliki unggas di pemukiman," kata Kepala Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Darjamuni di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (21/3).

Darjamuni mengaku telah melakukan sweeping di 14 titik peternakan dan pemotongan hewan. Dari jumlah itu, 12 dimiliki pemerintah dan dua sisanya milik swasta.

"Pemprov tidak akan memberikan ganti rugi bagi warga yang kedapatan memiliki unggas yang telah terpapar virus H5N1. Termasuk hewan kesayangan, seperti ayam aduan dan sebagainya akan kita tertibkan tanpa ganti rugi," ujarnya.

Penertiban ini bukan tanpa kendala. Minimnya tenaga atau Sumber Daya Manusia (SDM) membuat penertiban belum berjalan maksimal. Sebagai solusinya, pihaknya bekerja sama dengan petugas kecamatan dan kelurahan agar segera melapor jika terjadi kasus flu burung.

"Sekarang juga kami sudah diberi kewenangan untuk bekerja sama dengan camat dan lurah untuk mengantisipasi hal itu, juga untuk melakukan sweeping," katanya.

Pemerintah meminta warga tak khawatir persebaran flu burung. Unggas tetap aman dikonsumsi asalkan dimasak dengan cara benar yakni dengan suhu di atas 100 derajat celcius.

"Sebenarnya masih aman, flu burung itu bukan berarti kita tidak boleh makan. Hanya memang ngerinya itu kalau enggak ketahuan, makanya kita juga harus waspada," pungkasnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa

Provinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.

Baca Selengkapnya
Wapres Minta Daerah Ditemukan Antraks Diisolasi
Wapres Minta Daerah Ditemukan Antraks Diisolasi

Pernyataan Wapres itu menyikapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan adanya temuan dua suspek baru kasus antraks di Gunungkidul.

Baca Selengkapnya
Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran
Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap 'Ngerinya' Penularan Antraks, Hewan Terpapar Tak Bisa Ditangani Sembarangan
Pakar Ungkap 'Ngerinya' Penularan Antraks, Hewan Terpapar Tak Bisa Ditangani Sembarangan

Hasil penelitian di Afrika Selatan yang membuktikan jika spora yang dihasilkan dari bakteri Antraks ini bisa bertahan hingga 250 tahun lamanya.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India

Virus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya

Kemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.

Baca Selengkapnya
Sampah Menumpuk di Pasar Kutabumi Bikin Warga Jengkel, Tak Diangkut Karena Dinas Kebersihan Diperiksa Polisi
Sampah Menumpuk di Pasar Kutabumi Bikin Warga Jengkel, Tak Diangkut Karena Dinas Kebersihan Diperiksa Polisi

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.

Baca Selengkapnya
Ular Sanca Predator Ayam di Tangsel Dikepung Warga karena Petugas Damkar Tak Kunjung Datang
Ular Sanca Predator Ayam di Tangsel Dikepung Warga karena Petugas Damkar Tak Kunjung Datang

Penangkapan ular sanca batik sepanjang 4 meter di Lengkong Gudang Barat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/3) dini hari, berlangsung dramatis.

Baca Selengkapnya
Menkes: Hewan Terkena Antraks Harus Dibakar, Tidak Boleh Dimakan
Menkes: Hewan Terkena Antraks Harus Dibakar, Tidak Boleh Dimakan

Budi mengingatkan, bila ada hewan yang mati mendadak, masyarakat perlu memanggil petugas untuk mengetahui apakah terpapar antraks atau tidak.

Baca Selengkapnya
Gejala Virus Nipah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
Gejala Virus Nipah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

Virus Nipah adalah jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).

Baca Selengkapnya