Lurah Pulau Panggang ngaku tak ikuti pidato Ahok di Pulau Pramuka

Merdeka.com - Pengadilan Negeri Jakarta Utara kembali melanjutkan persidangan kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan Lurah Pulang Panggang, Yuli Hardi sebagai saksi pertama.

Setelah membacakan sumpah, Yuli memberikan keterangan bahwa kehadirannya dalam acara di Pulau Pramuka pada 27 September 2016. Dia mengungkapkan saat Basuki atau akrab disapa Ahok itu menyinggung Surat Al-Maidah Ayat 51 tengah membicarakan program ikan kerapu.

"Di sana ada launching program budidaya ikan di Pulau Seribu dan panen raya ikan kerapu," katanya di ruang sidang Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (24/1).

Dia mengaku tidak terlalu mendengarkan isi pidato mantan Bupati Belitung Timur itu. Sebab, Yuli mengaku tengah melakukan pengawasan terhadap kebersihan lingkungan wilayahnya. Sehingga tidak banyak yang didengarkan.

"Soalnya saya lebih memikirkan kebersihan dan kerapihan saat itu. Karena saya lurah di sana," terangnya.

Selanjutnya akan ada saksi fakta kedua bernama Nurcholis Majid. Nurcholis merupakan pegawai honorer yang bekerja di Diskominfo DKI. Selanjutnya ada tiga saksi pelapor lainnya yakni Ibnu Baskoro, Muhamad Asroi Saputra dan Imam Sudirman.