Makam di Jakarta Barat hampir penuh
Merdeka.com - Sebanyak 11 makam di Jakarta Barat nyaris penuh. Saat ini Dinas Pemakaman Pemkot Jakarta Barat tidak bisa melakukan perluasan.
"Pemakaman di Jakarta Barat sudah penuh dan kami tidak bisa membebaskan lahan lagi karena bersebelahan dengan permukiman penduduk," kata Kepala Suku Dinas Pemakaman Pemerintah Kota Jakarta Barat Muhammad Yuswardi di Kantor Wali Kota Jakarta Barat seperti dilansir dari Antara, Senin (29/9).
Kini Pemkot Jakbar membuka peluang jika ada pemilik tanah yang mau menjual lahannya kepada Dinas Pemakaman. "Perluasan lahan bisa saja terjadi asalkan ada lahan luas yang mau dijual dan tentunya harus ada SK Gubernur tentang pembebasan lahan," katanya.
-
Kenapa kompleks pemakaman di Mojowarno terbengkalai? Kini, jejak-jejak kejayaan agama kristen masih berdiri megah di Kecamatan Mojowarno. Sayangnya, salah satu bukti sejarah yakni kompleks pemakaman orang-orang Jawa Kristen di sana terbengkalai.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa permukiman di Jakarta Timur ditinggalkan? Dari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Mengapa wanita itu tidak dimakamkan dengan barang-barang pemakaman? Dari penelitian mereka, terungkap wanita tersebut mungkin sengaja tidak dimakamkan dengan barang-barang pemakaman yang umumnya ditemukan pada masa itu, seperti perhiasan. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin sang wanita memiliki pemikiran yang lebih modern dibanding suaminya.
-
Kapan lahan pemakaman warga Baduy bisa digunakan kembali? Setelah tujuh hari, tanah kuburan sudah bisa digunakan kembali untuk berladang. Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, menjalankan aktivitas sehari-harinya dengan berbagai pedoman adat.
Untuk menyelesaikan masalah kekurangan lahan makam tersebut Dinas Pemakaman Jakarta Barat meminta masyarakat memakamkan keluarganya secara ditumpang. "Kekurangan lahan makam tidak akan terasa dan membantu pekerjaan dinas pemakaman jika masyarakat mau menguburkan keluarganya dengan cara ditumpang," katanya.
Dia mengatakan selama ini banyak warga yang cenderung mencari tanah pemakaman baru untuk menguburkan kerabatnya sementara ketersediaan lahan makam kian sedikit. Saat ini pihaknya sedang mendata ribuan makam yang tidak terurus dan tidak diperpanjang sewa makamnya untuk digunakan kembali oleh masyarakat yang membutuhkan. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaMakam Pangeran Diponegoro terlihat sederhana karena letaknya yang berada di tengah kota.
Baca SelengkapnyaMengeringnya wilayah Kampung Apung turut memunculkan kembali makam-makam tua yang telah lama tenggelam.
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKebakaran di Jalan Gang Kober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat saat ini sedang dalam proses pendinginan oleh petugas pemadam.
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaKondisi makan Nike Ardila usai 27 tahun sang penyanyo wafat
Baca SelengkapnyaKedua pria sebatang kara itu meninggal pada Jumat (29/9), namun tidak bisa langsung dimakamkan karena pihak rumah singgah tak punya biaya pemakaman.
Baca SelengkapnyaDari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca Selengkapnya