Makam fiktif ada karena ahli waris ingin liang keluarga berdekatan
Merdeka.com - Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan menemukan 14 makam fiktif di Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Makam fiktif yang dimaksud, ada nisan di atas gundukan tanah namun tak ada jasad di liang lahat.
"Total dibongkar sudah ada 11," kata Kasudin Pemakaman Jakarta Selatan, M Iqbal, kepada awak media di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (28/7).
Praktik curang ini dilakukan tahun 2015. Petugas makam mengelabui para ahli waris dengan membuat gundukan dan nisan seperti lazimnya kuburan asli yang lainnya. Namun, setelah dicek Izin Penggunaan Tanah Makam (IPTM) ternyata tak ada jasad.
-
Siapa yang menemukan makam palsu itu? Tim yang terjun menyelidiki keaslian makam justru menemukan fakta kalau tempat itu hanyalah kolam dan taman terbuka hijau.
-
Di mana makam palsu itu berada? Di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo terdapat makam-makam para wali dan ulama yang ternyata palsu.
-
Dimana makam itu ditemukan? Makam ini terletak di dalam situs arkeologi Vulci, yang berada di antara kotamadya Montalto di Castro dan Canino di wilayah Lazio tengah.
-
Apa saja yang ditemukan di dalam makam itu? Di ruang pemakaman utama, arkeolog menemukan dua peti mati kayu yang dihias indah dengan motif rumit, serta dua relung: satu di selatan dengan empat toples porselen dan satu di utara dengan lima toples porselen dan empat botol.
-
Bagaimana makam itu ditemukan? Para arkeolog pertama kali menemukan sebuah makam batu bata persegi panjang yang penuh dengan sisa-sisa kerangka manusia dari abad ketujuh atau kedelapan, atau berusia sekitar 1.200 tahun.
"Itu kita pakai (untuk mengecek). Kalau sampai ketahuan di IPTM nya (kalau makamnya fiktif) dan data," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kadis Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Djafar Muchlisin, banyaknya makam fiktif karena pesanan ahli waris.
"Misalnya suami berada di makam sini, istrinya pesan berada di sebelahnya, memang tidak boleh melakukan pesanan. Data-data tersebut kita cari di IPM, kalau ada indikasi fiktif ada nama dan alamat keluarganya, kita akan langsung konfirmasi ke pihak keluarga," papar Djafar.
Makam fiktif ini kemudian diperjualbelikan pada ahli waris yang mencari makam untuk keluarganya.
"Ciri-cirinya ada gundukan tapi isinya enggak ada (jenazah). Takutnya makam-makam fiktif ini akan dijual-belikan. Takutnya calon akan menemui calo, maka akan terjadi transaksi di situ," lanjutnya.
Setelah ini, pihaknya terus menyisir beberapa TPU lain. Khusus di Jaksel, sudah tiga TPU yang didatangi.
"Kurang lebih makam di DKI Jakarta ada 67 TPU. Kita upayakan akan kita sisir. Kemarin saya sudah sidak di beberapa tempat, antara lain di Jakarta Pusat ada 3 TPU, di Jakarta Selatan ada 3 lokasi. Besok Jumat (29/7) kita akan bongkar besar-besaran di Jakarta Barat di TPU Kawi-kawi diduga 167 makam fiktif. Kita besok coba ke sana mengundang wali kota Jakarta Barat," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, ada juga makam yang dibuat seolah sangat tua dan kramat, dengan menambahkan bangunan serta kain kafan di batu nisan.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca SelengkapnyaPemakaman ini berasal dari zaman Kerajaan Pertengahan (1938 SM-1630 SM).
Baca SelengkapnyaDi Wonosobo, terdapat makam para wali yang ternyata palsu. Makam-makam itu muncul secara misterius tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.
Baca SelengkapnyaMakam di Wlingi Kabupaten Blitar ini dulunya adalah kompleks makam mewah. Kini lokasinya dijadikan areal persawahan.
Baca SelengkapnyaBelasan makam di pesisir Pantai Muara Sikabaluan, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terseret ke laut akibat diterjang ombak dan abrasi.
Baca Selengkapnya