Manfaatkan Covid-19, Pemuda di Tambora Tawuran, 2 Positif Narkoba
Merdeka.com - Polsek Tambora mengamankan delapan orang pelaku tawuran di kawasan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (31/3) kemarin. Para pelaku tawuran ini memanfaatkan situasi virus Covid-19 atau corona yang kini dilanda Indonesia.
Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh mengatakan, para pemuda Jalan Kalianyar, Tambora itu terlibat tawuran dengan para pemuda di Jalan Setia Kawan, Jakarta Pusat.
"Jadi, situasi saat Covid-19 ini mereka pikir Polisi lengah dari patroli. Tapi mereka salah, karena kami terus melakukan patroli agar masyarakat aman selama pemerintah menyatakan WFH," kata Iver, Jakarta, Rabu (1/4).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Dalam penangkapan ini, pihaknya telah menyita sejumlah barang bukti yakni 1 buah parang ukuran besar, 2 buah busur, ketapel berikut anak panahnya dan 1 buah HP yang digunakan para pelaku untuk mengundang tawuran melakukan media sosial (Medsos).
"Delapan orang tersebut berinisial RD, OL, TD, MR, IS, RA, AD dan RD," sebutnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tambora Akp Suparmin menjelaskan, modus para pemuda yang terlibat tawuran ini berawal dari saling ejek melalui media sosial. Kemudian, kedua belah pihak mengajak rekannya untuk saling serang.
"Aksi tawuran terjadi di rel perlintasan kereta api perbatasan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat, Setia Kawan, Gambir dan Semeru, Tanjung Duren-Kalianyar, Jakarta Barat," jelas Suparmin.
Dari hasil pemeriksaan urine, ke delapan pemuda tersebut, ternyata ada dua pemuda yang dinyatakan positif menggunakan narkoba jenis ganja dan sabu.
"2 Pemuda yang positif diantara ya MR Positif menggunakan narkoba jenis ganja dan sabu. Sedangkan OL positif menggunakan narkoba jenis sabu," tutupnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku dan barang bukti sajam dibawa ke Mako Polsek Pinang untuk proses hukum lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPenangkapan para remaja tersebut dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber.
Baca SelengkapnyaPolisi juga mendapati beberapa pelaku di antaranya positif narkotika melalui tes urine yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaAksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.
Baca SelengkapnyaKini lima pemuda beserta barang bukti telah dibawa ke Polsek pasar minggu untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPuluhan remaja yang tertangkap itu masih berstatus pelajar.
Baca SelengkapnyaDua remaja tersebut mengaku hendak menjual 'peralatan tempur' seharga Rp450 ribu.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca Selengkapnya