Mantan Kabasarnas Duga Banjir Bekasi Karena Program Mitigasi Bencana Masih Kurang
Merdeka.com - Mantan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo mengaku prihatin dengan kondisi sejumlah wilayah di Kota Bekasi setelah diterjang banjir besar pada Rabu pekan lalu. Padahal keadaan itu bisa diminimalisir jika mitigasi bencana dilakukan dengan maksimal.
"Prihatin karena banjir yg demikian banyak makan korban, meskipun yang meninggal tidak banyak, paling tidak warga itu menjadi korban yang akhirnya tidak nyaman untuk menjalani kehidupan ini," kata Daryatmo di Bekasi, Selasa (7/1).
Ia berkunjung ke lokasi banjir di Jatiasih dalam rangka menyalurkan bantuan dari Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) dan Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Bagaimana BPBD DKI Jakarta memperoleh informasi potensi cuaca ekstrem? BPBD DKI Jakarta menjelaskan, potensi cuaca ekstrem tersebut berdasarkan hasil pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
-
Bagaimana cara warga mengantisipasi bencana? Warga diminta update informasi Untuk mengantisipasi dampak besar, BMKG kemudian meminta masyarakat agar sering-sering mengupdate informasi, untuk patokan beraktivitas di luar rumah.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
"Saya melihat program mitigasi terkait bencana ini masih kurang. Manajemen bencana ada tiga, sebelum atau before itu namanya mitigasi, juring atau tanggap darurat, kemudian rehabilitasi dan restrukturisasi," kata pensiunan jenderal TNI AU yang pernah memimpin pencarian pesawat Shukoi di Gunung Salak, Bogor pada 2012 ini.
Ia menilai semua pihak fokus pada tanggap darurat bencana. Padahal, seandainya pihak-pihak terkait yang dapat memprediksi cuaca, lalu disampaikan kepada masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan datangnya bencana.
"Kalau ini kan enggak, tanggal 31 tidak ada satu pun orang bicara banjir, padahal banjir itu bahan bakunya apa? Air, air itu dari hujan, hujan itu bisa diprediksi," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, kejadian banjir parah di Kota Bekasi ini menjadi suatu pelajaran bagi semua, tak terkecuali pemerintah. "Supaya ke depan itu, tidak akan seperti ini lagi, kemudian lingkungan juga menurut saya, kurang kerja dengan baik, sampah dibuang sembarangan, itu juga memperparah dari kondisi banjir," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama ini peringatan dini bencana banjir di Sumatera Barat hanya mengandalkan hasil analisa dan prakiraan cuaca diterbitkan BMKG.
Baca SelengkapnyaPj Bupati Bekasi Dani Ramdan memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Kecamatan Cibitung, Selasa (21/11).
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaPemkab Tangerang telah menetapkan status siaga bencana kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan sebagai dampak dari fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaTeguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lampung dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSesuai jadwal yang disusun, operasi rekayasa cuaca tersebut akan berakhir pada Rabu 29 Mei.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta diminta bijak gunakan air bersih dalam menghadapi musim kemarau
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca Selengkapnya