Mantan Wali Kota Jakut yang pernah berseteru dengan Ahok diangkat jadi Stafsus Sandi
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengangkat Rustam Effendi sebagai staf khusus yang menangani layanan masyarakat bidang pengaduan.
Rustam Effendi merupakan mantan Wali Kota Jakarta Utara yang pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kemudian mengundurkan diri karena dianggap sering berseteru dengan Ahok.
Sandiaga menjelaskan pengangkatan Rustam untuk mempercepat aduan masyarakat agar dapat ditangani dan dapat segera dicari solusinya.
-
Apa 'jurus' Sandiaga Uno untuk menyenangkan atasan? Tutorial menyenangkan boss, biar cepat naik karier dan gaji,' tulisnya. Dia membeberkan hal tersebut melalui video singkat unggahannya. Jurusnya tak lain membuat atasan nampak berhasil dengan capaian gemilang meski dengan usaha para bawahan.
-
Siapa yang mendukung keputusan Sandiaga Uno terjun ke politik? Keputusan Sandi turun ke dunia politik mendapat dukungan penuh dari sang istri.
-
Kenapa Sanusi Hardjadinata bekerja di Residen Madiun? Setelah itu, ia diminta satu tahun dari 1948 bekerja di Residen Madiun yang bertugas memulihkan kondisi Madiun setelah pemberontakan.
-
Kenapa Sandiaga Uno membagikan 'jurus' ini? Tujuannya, dia berucap agar para bawahan lekas mendapat jabatan hingga gaji yang naik.
-
Apa jabatan Adi Suryanto? Dilansir dari Lan.go.id, Prof. Dr. Adi Suryanto MSi., CHRM menjabat sebagai kepala LAN sejak tahun 2015.
-
Bagaimana Sandiaga Uno membantu para lansia di Pancoran? “Melalui program Julela ini akan meningkatkan ekonomi di masyarakat Pancoran, untuk yang lansia selain mendapatkan manfaat ekonomi juga akan mendapat manfaat kesehatan yaitu terapi supaya lebih produktif,“ ujar Sandiaga, Sabtu
"Pak Rustam yang mulai Senin ini akan aktif mendampingi saya sebagai staf khusus untuk membidangi banyak sekali pengaduan masyarakat," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/11).
Ia merasa saat ini banyak warga yang bolak-balik tiga sampai empat kali ke Balai Kota hanya untuk mengadu keluhannya. Sehingga pengangkatan Rustam ini sangat tepat karena sudah berpengalaman dalam hal melayani warga.
"Pak Rustam sangat berpengalaman, sudah meniti karirnya dari awal di DKI dan butuh percepatan untuk penanganan layanan masyarakat, pengaduan seperti ini," ujarnya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat masih menjabat pernah menyebut Rustam Effendi sebagai pendukung Yusril Ihza Mahendra dalam Pilkada DKI Jakarta karena tidak menyegerakan penggusuran di kawasan Jakarta Utara.
Tidak hanya itu, Rustam disebut oleh Ahok sebagai anggota geng golf, sebuah kelompok pejabat Eselon I dan II DKI yang hobi bermain golf.
Rustam saat itu membantah mendukung Yusril di Pilgub DKI Jakarta. Ahok geram lantaran Rustam tidak mengerjakan perintah Ahok untuk merelokasi warga di bawah kolong tol Ancol, Jakarta Utara.
"Saya nyatakan bahwa tuduhan saya bersekutu dengan Pak Yusril adalah tidak benar," ujar Rustam melalui postingan di akun Facebook miliknya, Sabtu (23/4/2016).
Saat itu, Rustam mengatakan mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara karena mengaku telah bekerja tak maksimal atau sama seperti yang disampaikan oleh Ahok. Meski mundur dari jabatan Walikota Jakarta Utara, Rustam tetap terdaftar sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI.
"Intinya menurut saya apa yang disampaikan oleh Pak Gubernur (Ahok) itu, Pak Gubernur menilai kinerja saya masih kurang. Nah, kalau sebagai bawahan dinilai atasan kinerjanya masih kurang, saya berpikir ya sudah saya mengundurkan diri saja," kata Rustam.
Pada Jumat 22 April 2016, Ahok menegur Rustam dalam rapat penanganan banjir. Mulanya, Ahok mendengar laporan jajaran Dinas Tata Air yang mengeluhkan kesulitan menormalisasi saluran air di kolong Tol Ancol, Penjaringan, karena banyaknya permukiman liar.
Mendengar keluhan Dinas Tata air, Ahok menegur Rustam yang menurutnya lambat melakukan penertiban. Padahal, perintah untuk menormalisasi saluran air di kolong Tol Ancol sudah diberikan sejak tahun lalu.
"Duh Pak Wali Kota ini, saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali, kalau saya suruh usir orang itu wah ngelesnya. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini?" kata Ahok. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agus Fatoni saat ini menjabat Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri.
Baca SelengkapnyaSosok Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sering dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaKombes Pol M Syahduddi, merupakan lulusan Akpol angkatan 1997.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Kasad Jenderal TNI Agus Subiyanto tugas bareng petinggi TNI Polri.
Baca SelengkapnyaPosisi Arief digantikan AKBP M Faisal Perdana. Sementara Arief dipindahtugaskan sebagai Pamen Stamops Polri.
Baca SelengkapnyaWakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto menduduki posisi barunya sebagai Kapolda Banten.
Baca SelengkapnyaKarir jebolan Akpol 1996 ini terbilang moncer, sejumlah posisi strategis pernah dijabat
Baca SelengkapnyaPelantikan tersebut berdasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 100.2.1.3-1300 tahun 2024 Tanggal 12 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKapolri mencopot Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar. Kursi Kapolrestabes Semarang selanjutnya diisi Kombes Syahduddi
Baca SelengkapnyaIrjen Imam merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990
Baca SelengkapnyaBursa pemilihan gubernur Jawa Tengah mulai panas. Sejumlah nama mulai bermunculan.
Baca SelengkapnyaKursi Kapolrestabes Semarang digantikan oleh Kombes Pol Syahduddi.
Baca Selengkapnya