Masa pinjam Gedung BNN habis, Ahok tawarkan 2 gedung Pemprov DKI
Merdeka.com - Masa pinjam Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berada di kawasan Cawang, Jakarta Timur akan habis pada bulan Desember 2015. Setelah masa peminjaman habis, maka gedung akan dikembalikan pada Polri. Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja berencana meminjamkan salah satu gedung milik Pemprov DKI.
Ahok, begitu sapaan akrabnya, menawarkan akan meminjamkan bekas Gedung Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk dijadikan kantor baru bagi BNN.
"Gedung BNN kita udah pinjemin kantor yang bekas PU, kita pinjemin, bahkan saya sudah ngajuin surat ke DPRD, saya bilang sama Sekda," kata Ahok di Balai kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Jumat (13/11).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kapan Ahok menikahi Puput? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
-
Kenapa Ahok dan Puput berlibur? Basuki Tjahaja Purnama dan Puput Nastiti Devi tengah menikmati waktu liburnya.
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
-
Bagaimana Ahok dan Puput berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
Selain gedung bekas Dinas PU, mantan Bupati Belitung Timur ini juga menawarkan gedung lain untuk BNN, yakni rumah bekas Wakil Gubernur di Jalan Satrio Utomo, Jakarta.
"Termasuk rumah bekas ada Wagub Jalan Satrio Utomo, rumah wagub, dulu kan empat wagub, itu juga kosong," tandasnya.
Bahkan Ahok berencana akan memberikan bekas Gedung PU tersebut kepada BNN dan tidak perlu meminjam lagi kepada instansi lain. Namun Ahok tidak bisa langsung memberikan gedung tersebut kepada BNN, karena harus ada persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.
"Bila perlu kasih saja lah BNN enggak punya gedung, ngapain pinjam terus. Kalau DPRD setuju perlu hibahin sajalah BNN supaya kepala BNN punya kantor punya rumah, enggak pinjem terus. Orang sama kok kita pemerintah, kenapa enggak boleh kasih," pungkas Ahok pada wartawan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerahan barang rampasan ini, menjadi salah satu upaya KPK memberikan ruang pengelolaan barang yang lebih optima
Baca SelengkapnyaErick berkelakar, jika BUMN diminta mengelola Kota Tua seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), hal itu patut dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaBarang rampasan itu berupa sebidang tanah dan bangunan seluas 566 meter persegi senilai Rp9,62 miliar di Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaAset sitaan dari kasus BLBI dihibahkan pemerintah kepada kementerian dan lembaga untuk dimanfaatkan.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaBambang memastikan IKN bukan tempat buangan untuk ASN yang berkinerja buruk.
Baca SelengkapnyaIni menyusul, rencana pemerintah untuk memindahkan usai Ibu Kota Negara ke Nusantara di Kalimantan Timur mulai 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, Pramono Anung-Rano Karno membahas dinamika Jakarta bersama Ahok sebagai bekal maju pada Pemilihan Gubernur.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, Erick juga menawarkan pihak lain jika ingin menggunakan aset BUMN termasuk Gedung Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHeru juga menyampaikan perihal Undang-Undang ASN yang terbaru.
Baca SelengkapnyaHengkangnya Ahok dari Pertamina karena akan fokus berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud dalam pilpres 2024.
Baca Selengkapnya