Masih Dipasang Police Line, Sebuah Bar di Jakarta Selatan Beroperasi Diam-Diam
Merdeka.com - Polsek Setiabudi menggelar razia di sejumlah tempat hiburan malam, Minggu (7/11) dini hari. Salah satu yang disasar adalah Bar & Lounge Flow di Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Kapolsek Setiabudi Kompol Beddy Suwendi menerangkan, ada sebuah tempat hiburan diduga melanggar aturan. Beddy menyebut nama Bar & Lounge Flow Jakarta. Pihak manajemen diduga beroperasi secara sembunyi-sembunyi. Padahal tempat tersebut masih terpasang garis polisi atau police line.
"Alhamdulilah semua sudah ikuti aturan dan protokol kesehatan hanya ada satu Bar & Lounge Flow Jakarta. Itu masih kami segel tapi dia buka lagi maka saya komplain ke Camat dan Kasatpol PP," kata dia dalam keterangannya, Minggu (7/11).
-
Kenapa razia dilakukan di tempat hiburan malam? 'Hasil evaluasi sebelumnya banyak peredaran ekstasi yang masuk ke tempat hiburan malam, makanya kita membuat KRYD dengan melibatkan bea cukai. Hasilnya ya ini, karena kita mengantisipasi tahun baru. Untuk tempat tempat hiburan malam tidak semua dirazia, tapi yang sudah DPO yang sudah ada laporan dari masyarakat,' jelas Mukti.
-
Siapa yang mengapresiasi kesiapan Polda Jateng? Kesiapan Polda Jateng dalam menyambut Pemilu 2024 ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus NasDem tersebut menilai, penempatan personel kepolisian di tiap TPS dapat menjaga kondusifitas di lapangan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa DPR RI apresiasi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang dipanggil Polda Metro Jaya? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang apresiasi Polres Metro Jakbar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
Polisi sedang menunggu konfirmasi dari Camat dan Satpol PP. Sebab, pihak manajemen mengaku mendapat restu dari Satpol PP Provinsi DKI Jakarta. Sehingga mereka memberanikan diri kembali beroperasi.
"Kami tanya ke Pak Camat dia tidak tahu kejadian ini. Tapi dari Flow mengaku minta izin dari Satpol PP Provinsi. Makanya Pak Camat mau cek karena saya minta pertanggungjawabannya kenapa kok bisa buka sedangkan masih disegel," ujar dia.
Polisi sedang mengusut pembukaan segel yang diduga dilakukan oleh manajemen Flow Jakarta. Seandainya ditemukan pelanggaran pidana di dalamnya, akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
"Pasti dong (kami gali unsur pidananya) kami kan harus tegas. Nah ini saya minta pertanggungjawaban ke Camat dan satpol PP karena beliau lah yang berkaitan," ujar dia.
Tak menutup kemungkinan, Beddy menyebut pihak manajemen Flow Jakarta akan diperiksa. "Saya tunggu hasil Pak Camat dulu biar jelas semua siapa yang izinkan," ujar dia.
Polisi mengimbau kepada pemilik tempat hiburan malam untuk tetap menaati protokol kesehatan.
"Saya mohon kepada pemilik atau tempat hiburan malam jaga selalu prokes dan harus atur serta ingatkan apabila kapasitas penuh jangan dipaksakan masuk, diminta kembali saja," tutupnya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan bangunan kafe juga ternyata tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Baca SelengkapnyaPembangunan Alfamidi tersebut sudah rampung sehingga sekarang hanya menunggu izin turun.
Baca SelengkapnyaPemkab Bogor beralasan, Restoran Asep Stroberi memiliki alas hak yang jelas karena berdiri di atas lahan milik Pemprov Jabar
Baca SelengkapnyaWarung serba ada atau yang dikenal warung Madura saat ini keberadaannya tersebar di Denpasar, di mana mereka berjualan 24 jam.
Baca SelengkapnyaKegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaArifin menegaskan, pencabutan izin oleh DPMPTSP membuat tempat usaha tersebut ditutup secara permanen.
Baca SelengkapnyaPenertiban dilakukan karena banyaknya bangunan di kawasan tersebut yang tidak memiliki izin
Baca Selengkapnya"Iya boleh. Kan setoran ke Dishub Rp40.000 per hari," kata pria yang namanya enggan disebutkan ini di lokasi, Selasa (11/7).
Baca Selengkapnya