Megawati bela mati-matian Ahok di Pilgub DKI
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pasang badan untuk membela mati-matian petahana calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Meskipun Ahok tersandung kasus dugaan penistaan agama gara-gara pidato di Kepulauan Seribu.
Hari Jumat tangga 4 November 2016 besok, gabungan ormas Islam akan melakukan aksi besar-besaran dengan turun ke jalan. Mereka melakukan demo dan menyampaikan sejumlah tuntutan.
Di antaranya, mengecam dan menuntut Ahok yang diduga melakukan penistaan terhadap ulama dan agama Islam itu diproses secara hukum. Selain itu, massa juga akan menyuarakan untuk mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak melakukan intervensi hukum untuk mengusut proses penegakan hukum terhadap Ahok atas penistaan agama.
-
Mengapa Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Siapa yang ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang mengatakan Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Apa tujuan utama hak angket yang didukung Megawati? Menurut dia, penekanan dari hak angket yang akan digulirkan parpol pendukung pasangan calon nomor urut 1, Ganjar Pranowo-Mahfud MD adalah mengungkap dugaan kecurangan terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) pada masa sebelum pencoblosan, saat pencoblosan, dan setelah pencoblosan.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
Megawati mengungkapkan rasa kesalnya, terhadap rencana pelaksanaan demonstrasi besar-besaran tanggal 4 November nanti. Dia menyayangkan demonstrasi yang seharusnya dijadikan ajang penyaluran aspirasi, dianggap dijadikan sarana perang antaragama.
"Kalau saya lihat seperti ini, ke mana sebenarnya kebesaran Islam itu secara agama? Mengapa kita kalau ingin bertindak yang beda tapi orang lain untuk bisa menerima, selalu menerima dengan nama agama?" keluh Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/10).
Presiden kelima ini mempertanyakan asumsi bahwa orang yang boleh menjadi pemimpin di Indonesia diharuskan memiliki ras, keyakinan, dan agama tertentu. Megawati mengungkapkan kekhawatirannya mengenai akibat yang akan ditimbulkan dari demo 4 November nanti
"Lalu ajakan (demonstrasi) yang bulat melalui medsos (media sosial). Enggak ada pemimpin yang kalau tidak beragama Islam, tidak boleh nonmuslim, rasnya harus Indonesia asli. Saya mikir, sebetulnya yang Indonesia asli siapa?," jelasnya.
Menurut Megawati, adanya penolakan terhadap Ahok menunjukkan bukti bahwa toleransi masyarakat saat ini mulai memudar. Dia minta kepada masyarakat untuk menyadari akan pentingnya toleransi.
Dalam pandangan Megawati, dalam memilih seorang pemimpin, masyarakat perlu meluaskan pandangan mengenai pemimpin seperti yang sebenarnya dibutuhkan. Oleh sebab itu, masyarakat diminta tidak mempermasalahkan ras atau agama dalam memilih seorang pemimpin. Masalah SARA tak perlu dibesar-besarkan.
"Ahok yang saya sanjungkan itu, kenapa dia enggak boleh (maju Pilgub)? Apa karena dia matanya sipit? Nonmuslim? Ke mana pikiran yang namanya rasional dan sangat logic dan objektif? Apakah kita tidak seharusnya bahagia sekali melihat dunia sekarang? Orang kelaparan?" ujarnya.
Dengan mengusung Ahok sebagai calon gubernur DKI, lanjut Megawati, hal itu tidak dianggapnya memihak kepada ras atau agama tertentu. Megawati mengungkapkan penyesalannya mengenai demonstrasi besar-besaran yang akan dilaksanakan pada 4 November nanti.
"Bukan berarti saya membela orang nonmuslim, membela kaum China. Saya membela negara Republik Indonesia yang saya cintai. Lah kalau urusan memilih Pak Ahok kok terus pakai begituan? Orang mau milih pemimpin kok direlasikan dengan agama dan ras," keluh Megawati.
"Tidak seperti nanti tanggal 4 itu yang dikatakan, maaf, jihad atau begini. Ini pemerintah Republik Indonesia. Tidak bisa diinjak-injak begitu saja," pungkasnya.
Baca juga:
Megawati: Ahok yang saya sanjungkan, kenapa tak boleh maju Pilgub?
Ahok: Bakat pencitraan kaga ada gue
Jelang demo 4 November, ratusan polisi dirikan barak di Balai Kota
Kontrol anak buah, Ahok hanya punya 1 aplikasi chatting
Ahok: Orang kita kalau dengar rusun kan agak kaget
Megawati sebut demo besar 4 November tak bisa disebut jihad (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penuh emosional, Megawati menegaskan saat ini dirinya menjadi provokator.
Baca SelengkapnyaMegawati buka suara terkait dorongan untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMegawati curiga, telah terjadi mobilisasi kekuasaan sehingga warga Jateng bungkam
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dipakai untuk mengintimidasi lawan politik.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bereaksi keras atas kekalahan partainya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir pihak yang menghalalkan segala cara untuk menang Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara keras tentang intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian maupun tentara kepada rakyat di tahun politik Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati terlihat emosional saat menyampaikan pidato politiknya di Rakernas V PDIP. Dia tampak meneteskan air mata hingga siap jadi provokator demi kebenaran.
Baca SelengkapnyaMegawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya di Rakernas PDI Perjuangan menggelar V pada Jumat 24 Mei 2024.
Baca Selengkapnya