Melihat kegiatan pertama di Monas saat DKI dipimpin Anies-Sandi
Merdeka.com - Pada Minggu (26/11) malam untuk pertama kalinya kawasan Monumen Nasional (Monas) kembali diperbolehkan menjadi lokasi keagamaan. Kegiatan pertama tersebut yakni Tausiyah Kebangsaan memperingati Hari Pahlawan dan Maulid Nabi Muhammad.
Kegiatan keagamaan resmi diperbolehkan usai Gubernur Anies Baswedan merevisi Pergub Nomor 160 Tahun 2017 menjadi Pergub Nomor 186 tahun 2017 yang memperbolehkan Monas digunakan lagi untuk kegiatan pendidikan, sosial, budaya, dan keagamaan.
Gubernur DKI Jakarta sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melarang Monas dijadikan lokasi keagamaan. Dia beralasan, untuk kegiatan keagamaan dapat dilakukan di rumah ibadah. Tak perlu digelar di Monas.
-
Kenapa Masjid Agung Manonjaya menjadi cagar budaya? Oleh pemerintah setempat, statusnya diubah menjadi cagar budaya pada 1975 lalu. Ini karena arsitektur kunonya tidak diubah sama sekali walau sudah berkali-kali direnovasi.
-
Kenapa Makam Sunan Kalijaga di Tuban dilarang dipopulerkan? Pada masa orde baru makam ini dilarang dipopulerkan karena khawatir menimbulkan konflik dan kebingungan.
-
Kenapa Tuan Residen melarang Masjid Al-Mahmudiyah Suro? Berdiri pada era Kolonial tentu bukan hal yang mudah. Tuan Residen pada waktu itu menyatakan bahwa masjid ini tidak diperbolehkan sebagai tempat untuk menyampaikan dakwah Islam. Mereka takut dan khawatir apabila masyarakat Palembang akan 'memberontak' Belanda.
-
Kenapa Masjid Agung Sumenep tidak boleh dipugar? Pendiri masjid ini berpesan bahwa merusak masjid adalah hal tabu. Masjid Agung Sumenep merupakan salah satu masjid tua di Indonesia. Kini, masjid yang didirikan pada tahun 1785 itu sudah berusia lebih dari dua abad. Keistimewaan masjid ini setiap detail bangunannya punya filosofi dan sejarah tersendiri.
-
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus di Jakarta? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Paus juga sempat mengunjungi Masjid Istiqlal.
-
Mengapa Freemason dilarang di Indonesia? Presiden Sukarno akhirnya melarang Freemason lewat Keppres no 264 tahun 1962.
Alasan lainnya, Ahok menyebut dilarangnya kegiatan keagamaan di MOnas karena dikhawatirkan kawasan Monas yang telah steril dari pedagang kaki lima (PKL) akan kembali dipenuhi para PKL yang ingin meraup rezeki saat kegiatan dilakukan.
Kegiatan keagamaan pertama yang digelar di Monas dihadiri oleh tokoh yang mendukung Anies-Sandi pada Pilgub DKI Jakarta. Mereka di antaranya, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana. Wakil Ketua DPRD DKI yang juga ketua DPD DKI Gerindra juga terlihat hadir.
Dalam sambutan di acara tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan berkoordinasi dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mengatur jadwal setiap kegiatan di lapangan silang monas. Dia akan membentuk tim khusus guna mengatur jadwal kegiatan di Monas.
"Kita akan bentuk tim penjadwalan di Monas yang melibatkan banyak pihak. Bersama SKPD-SKPD juga kita berkoordinasi," katanya.
Sandi menyebutkan Monas milik warga Jakarta sehingga kegiatan yang dilakukan tidak harus dibatasi. Walau begitu, dia juga berharap warga tertib dan menjaga kebersihan Monas sebagai lambang ibu kota.
"Ya ini milik masyarakat jadi kita perlu ruang terbuka dan masyarakat hari ini kita gongnya untuk bahwa Monas ini adalah warga Jakarta milik masyarakat Indonesia," kata Sandi.
Saat kegiatan keagamaan di Monas, Politikus Gerindra ini berharap agar ulama dan umatnya bisa bersanding dan memperlihatkan kondisi yang bersatu nan damai.
"Mulai hari ini masyarakat bisa manfaatkan kawasan Monas, untuk kegiatan agama dan budaya dan mempererat kesatuan dan persatuan," katanya.
Sementara, Anies mengatakan, diperbolehkannya Monas kembali dijadikan lokasi keagamaan merupakan salah satu janji dalam kampanyenya di Pilgub. Dia menyebut memenuhi janjinya itu lewat revisi pergub.
Sambutan yang diberikan oleh Anies dan Sandi itu disambut meriah oleh peserta kirab kebangsaan. Mereka kompak meneriakkan takbir kala keduanya menyebut Monas kini milik warga ibu kota negara.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mengklaim sukses merampungkan banyak permasalahan perizinan tempat ibadah.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengklaim sebagai Gubernur DKI Jakarta yang paling banyak memberikan izin tempat ibadah di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaSurat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca SelengkapnyaPemda Provinsi Jabar melalui Disparbud Jabar memberikan konfirmasi ulang kepada pemohon bahwa izin penggunaan Gedung Indonesia Menggugat dicabut.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Ungkap Enam Kegiatan Anies Dibatalkan Sepihak di Daerah
Baca SelengkapnyaAnies pun tak menampik kunjungannya ke FPI memang mendapat sorotan yang besar.
Baca SelengkapnyaRelawan memprotes tindakan serupa tidak dilakukan terhadap kegiatan politik di SOR Arcamanik dan Gedung Merdeka Bandung.
Baca SelengkapnyaSaat ini, progres pembangunan Masjid Apung baru penancapan pondasi di pantai Ancol, sementara proyek Museum Rasulullah, belum ada konstruksi.
Baca SelengkapnyaSedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta
Baca SelengkapnyaAnies ditemani sang istri Fery Farhati, Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Thomas Tri Kasih Lembong.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Anies membeberkan permasalahan keagamaan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKedatangan Anies di lokasi CFD langsung menarik perhatian warga.
Baca Selengkapnya