Mencari solusi hilangkan motor di JLNT Tanah Abang-Karet
Merdeka.com - Sebuah video berdurasi 14 detik menampilkan ratusan sepeda motor berhenti menutupi jalan saat melintasi jalan layang non tol (JLNT) Tanah Abang-Karet. Ini bukan merupakan kali pertama kejadian tersebut terjadi. Mereka berhenti lantaran ada polisi yang tengah melakukan razia kendaraan bermotor.
Untuk diketahui, JLNT tersebut tidak diperuntukkan bagi kendaraan roda dua. Alasannya karena tingginya jalan tersebut, dan angin kencang yang berpotensi menyebabkan kecelakaan bagi pengendara motor. Bahkan, pernah terjadi pengendara motor terpental dan jatuh hingga tewas di depan Kuningan City.
Kepolisian bukan sekali atau dua kali melakukan razia untuk memberikan efek jera. Namun sanksi tilang dan jerat hukum masih belum membuat pengendara motor jera. Mereka kebanyakan menghindari kemacetan di Jalan Prof. Dr. Satrio.
-
Mengapa Dishub Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas? Dishub DKI Jakarta bakal melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon yang digelar Minggu besok, 30 Juni 2024.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Apa yang dilakukan untuk kurangi macet di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta? Diperlukan langkah khusus untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum yang memadai.
-
Bagaimana cara menghindari kemacetan? Salah satu trik jitu untuk menghindari kemacetan adalah dengan memanfaatkan aplikasi navigasi canggih! Dengan aplikasi seperti Google Maps atau Waze di tanganmu, kamu bisa mendapatkan update terkini tentang kondisi lalu lintas dan jalan pintas yang wajib dicoba. Hanya dengan beberapa ketukan jari, kamu pun bisa menjauhkan diri dari kemacetan yang mengganggu dan menemukan jalur tercepat menuju lokasi tujuan!
Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan, seharusnya kejadian seperti di atas tidak terjadi di Jakarta. Lantaran ada paham berkeadilan dalam menggunakan jalan, seperti di Jalan Thamrin-Jalan Medan Merdeka Utara, maka pelanggaran tersebut terjadi.
"Paham keadilan yang didengungkan Gubernur DKI telah merusak semua tatanan transportasi. Jakarta yang sesungguhnya bisa jadi contoh penataan transportasi yang beradab, sekarang menjadi kurang beradab dengan mengatasnamakan keadilan," katanya kepada merdeka.com, Kamis (1/3).
Menurutnya, cara membuat efek jera bagi pengendara motor adalah sanksi tegas. Jangan hanya memberikan hukuman dengan denda yang kecil, agar memberikan efek jera. Selain itu, pengawasan di kedua sisi jalan JLNT juga harus dijaga.
"Polisi jangan kehilangan akal. Bisa kerjasama dengan hakim, minta didenda setinggi tingginya. Petugas harus cari akal jangan kalah dengan pesepeda motor yang langgar aturan," tegasnya.
Pendapat serupa juga disampaikan pengamat kebijakan publik Nirwono Yoga. Nirwono mengingatkan, jangan pernah memberikan peluang pengecualian atau diskresi kendaraan motor naik ke JLNT. Karena keputusan tersebut akan diikuti pelanggaran sama di lain lokasi.
"Motor yang tetap nekat melintas JLNT tetap harus ditindak tegas, ditilang, dan petugas juga harus setiap saat bertugas baik di ujung naik maupun turun JLNT. Ketegasan petugas sangat diharapkan. Pengendara motor berani menerobos karena melihat peluang dan ketidaktegasan aparat di lapangan. Itu yang harus ditegakkan," tegasnya.
Dia mengingatkan, salah satu alasan pengemudi motor menerobos JLNT Tanah Abang-Karet karena menghindari kemacetan di Jalan Prof. Dr. Satrio. Untuk itu, Nirwono mengharapkan, Pemprov DKI Jakarta membangun pembatasan transportasi pribadi secara berkelanjutan.
"Pembatasan pergerakan kendaraan pribadi (mobil dan motor) harus dilakukan baik dengan penerapan ERP maupun pelarangan motor naik JLNT, penerapan ganjil genap, serta dipercepat pembangunan transportasi massal agar warga berpindah menggunakannya dalam beraktivitas ke pusat kota. Pemahaman ini yang harus dibangun," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaJalur ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan dapat menghemat waktu tempuh.
Baca SelengkapnyaAksi pemotor ini sangat membahayakan keselamatan dan menyebabkan perjalanan TransJakarta terhambat.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengatakan, akan menghidupkan kembali sejumlah trayek JakLingko yang ditutup.
Baca SelengkapnyaJalan tikus menjadi alternatif bagi pengguna kendaraan untuk menghindari kemacetan.
Baca SelengkapnyaIni merupakan upaya untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam melawan arah karena berbahaya.
Baca SelengkapnyaVideo ini seakan mengingatkan akan pentingnya menegakkan peraturan di jalanan demi keamanan dan kenyamanan berkendara.
Baca SelengkapnyaZulkifli menjabarkan dampak kerugian yang timbul akibat kemacetan yang ada di Jakarta tembus Rp100 triliun per tahun.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaSektor transportasi masih tercatat menempati urutan tertinggi penyumbang polutan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerjadii cekcok berujung sopir Transjakarta yang kesal karena jalannya terhalang puluhan motor yang mencoba memutar balik.
Baca SelengkapnyaDirlantas ingin pelarangan angkutan berat melintas di Tol Dalam Kota saat KTT ASEAN diawali dengan sosialisasi.
Baca Selengkapnya