Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok kampung monyet di Cipinang

Menengok kampung monyet di Cipinang Topeng monyet. ©2013 Merdeka.com/Laurel Benny Sharon Silalahi

Merdeka.com - Di bantaran Kanal Banjir Timur, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, berdirilah sebuah pemukiman yang akrab disapa Kampung Monyet. Sebagian besar warganya berprofesi sebagai pengamen topeng monyet untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Di antara pemukiman padat penduduk, dengan bangunan rumah semi permanen ini terlihat beberapa kandang yang terbuat dari kayu yang disekat dengan bambu berukuran 50 x 50 centimeter. Di dalamnya terlihat beberapa monyet sedang melakukan beragam aktivitas, ada yang sedang makan, mencari kutu anaknya dan ada juga yang hanya berdiam diri.

"Ini monyet, yang biasa dipakai buat topeng monyet mas. Monyet-monyet ini nanti disewakan sama orang yang mau cari duit," Kata Sarinah, pemilik enam ekor monyet di saat ditemui merdeka.com, Rabu (23/10).

Bisnis menyewakan monyet ini sudah setahun dijalankannya, ia mengaku bisa mendapatkan uang Rp 200 ribu sehari dari jasa sewaan monyetnya ini.

"Kalau yang mau nyewa yah silakan, satunya Rp 15 ribu seharian, sama musik dan alat jadi 35 ribu," jelasnya.

Sarinah mengaku, harga monyet-monyet. Ini tidak murah. Ia membeli hewan primata tersebut seharga Rp 2-3 juta rupiah per ekor dari salah seorang yang sudah melatihnya. "Kita belinya ini monyet sudah pinter. Jadi bukan kita yang latih," katanya.

Selain Sarinah, Ono Rastono (48) warga RT 12 RW 10, adalah salah satu pemilik monyet terbanyak di pemukiman padat penduduk ini. Meski rumah kontrakannya hanya berukuran 4 x 4 meter, Pria yang akrab disapa Tono ini mempunyai sepuluh ekor monyet pintar, yang jika di total harganya bisa mencapai sekitar Rp 20 juta rupiah.

"Monyet-monyet ini saya beli dari orang yang sudah melatihnya. Harganya macam-macem, dari Rp 1 Juta hingga Rp 3 juta rupiah per ekornya," katanya.

Tono menjelaskan, perbedaan harga ini dinilai dari segi kepintaran sang monyet dalam memainkan alat-alat yang sudah disediakan. Semakin murah monyet semakin sedikit alat yang bisa dimainkan oleh hewan primata ini.

"Kalau yang Rp 3 juta itu udah yang paling bagus, dia bisa naik motor, bisa salto, banyak alat permainan yang bisa dipakai. Sedangkan yang Rp 1 jutaan, paling hanya bisa 5 permainan aja yang dipakai," Kata Tono sambil menunjuk salah satu monyet yang ia beri nama Jack.

Tono menjelaskan, dalam sehari ia menghabiskan uang sebesar Rp 30 ribu untuk uang makan sepuluh monyet miliknya sebelum disewakan kepada para pengamen topeng monyet ini.

"Biasanya saya kasih makan pagi. Soalnya kalau sudah dibawa sama penyewa kan dia yang ngasih makan," tandasnya. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya
Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya

Serangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.

Baca Selengkapnya
Komplotan Monyet Ekor Panjang Serang Rumah Penduduk, Ambil Makanan & Lukai Warga
Komplotan Monyet Ekor Panjang Serang Rumah Penduduk, Ambil Makanan & Lukai Warga

Beberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.

Baca Selengkapnya
Potret Belasan Monyet Liar Sambangi Perkampungan Warga Magetan, Curi Bawang di Ladang hingga Baju Jemuran
Potret Belasan Monyet Liar Sambangi Perkampungan Warga Magetan, Curi Bawang di Ladang hingga Baju Jemuran

Kawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih

Jarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Mengintip Kehidupan Warga di Pemukiman Padat Penduduk Ibu Kota, Begini Potretnya Bikin Salfok
Mengintip Kehidupan Warga di Pemukiman Padat Penduduk Ibu Kota, Begini Potretnya Bikin Salfok

Suasana malam di salah satu pemukiman padat penduduknya terasa begitu berbeda.

Baca Selengkapnya
Potret Kampung Terpencil di Banyuwangi, Warga Andalkan Satu-satunya Truk Milik Crazy Rich Setempat untuk Penuhi Kebutuhan
Potret Kampung Terpencil di Banyuwangi, Warga Andalkan Satu-satunya Truk Milik Crazy Rich Setempat untuk Penuhi Kebutuhan

Kampung ini terletak di tengah hutan Taman Nasional Meru Betiri

Baca Selengkapnya
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah

Lelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.

Baca Selengkapnya
Gerombolan Makhluk Kecil Penunggu Kali Ciliwung Serang Permukiman di Depok, Warga Ada yang Digigit
Gerombolan Makhluk Kecil Penunggu Kali Ciliwung Serang Permukiman di Depok, Warga Ada yang Digigit

Kawanan makhluk kecil muncul ke permukiman warga Depok.

Baca Selengkapnya
Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit
Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit

Sebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?

Baca Selengkapnya
Keindahan Desa Tertinggi di Pekalongan yang Selalu Berselimut Kabut, Berada pada Ketinggian di Atas 1.000 MDPL
Keindahan Desa Tertinggi di Pekalongan yang Selalu Berselimut Kabut, Berada pada Ketinggian di Atas 1.000 MDPL

Perkampungan di sana setiap hari tertutup kabut dan mayoritas warganya adalah petani.

Baca Selengkapnya
Heboh 'Pocong' di Margonda Depok Tuai Pro dan Kontra
Heboh 'Pocong' di Margonda Depok Tuai Pro dan Kontra

Kemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.

Baca Selengkapnya