Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok Sejarah Lahirnya Bioskop di Kompleks Taman Ismail Marzuki

Menengok Sejarah Lahirnya Bioskop di Kompleks Taman Ismail Marzuki Pembongkaran XXI TIM. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejak diresmikan Ali Sadikin pada 1968, Taman Ismail Marzuki sukses menjadi ruang ekspresi para seniman. Seniman tari, lukis hingga teater biasa memanfaatkan tempat ini untuk berkumpul dan mengelaborasikan ide. Hal itu pula yang mempengaruhi sejarah berdirinya bioskop XXI di kompleks TIM.

Jauh sebelum XXI dibangun, di tempat yang sama sudah berdiri teater berukuran besar. Tak hanya memutarkan film, tempat itu menjadi panggung kegiatan teater hingga pentas tari. Seperti Bengkel Teater Jogja yang dipimpin Rendra, karya balet Farida Oetojo, karya teater Teguh Karya, Arifin C. Noer dan masih banyak lagi.

Kenangan TIM era itu masih terekam jelas diingatan Jose Rizal Manua, penjual buku. Dia biasa menjajakan buku tepat di samping Graha Bhakti Budaya. Sejak tahun 1972 hingga kini, Jose menghabiskan banyak waktu di kompleks TIM. Ragam kegiatan kesenian dan budaya digelar di TIM meninggalkan banyak kesan diingatannya.

"Saya orang teater. Jadi pertunjukan teater dan film di sana sangat mengesankan. Dulu bioskopnya besar sekali, bisa ada 1.000 orang. Kita bisa lebih puas melihat layar yang begitu besar," ungkapnya saat diberbincang dengan merdeka.com, Selasa (20/8).

pembongkaran xxi tim©2019 Merdeka.com

Meski lama berjualan di sana, dia mengakui gedung bioskop itu memang perlu peremajaan. Gedung itu, menurutnya, harus direnovasi agar lebih laik.

"Saya support, memang saya kira TIM ini harus direvitalisasi untuk mengikuti perkembangan zaman. Tapi jadinya sementara kita belum dapat menyaksikan film-film yang diputar di XXI, paling enggak kita harus ke tempat lain," ucapnya.

Dia bercerita, perubahan bioskop memang sebenarnya sudah ada sejak dulu. Dia juga mendengar rencana pembangunan gedung bioskop di bagian depan kawasan TIM.

"Misalnya tahun 70-an hanya ada satu bioskop namanya teater besar yang secara berkala memutar film bioskop Indonesia dan dunia. Kemudian tahun 80-an diambil sama XXI dibikin studionya kecil-kecil, jadi 4 dan sudah berlangsung 20 tahun lebih. Ini kan mau diperbaharui saja, nanti gedung bioskopnya pindah ke depan sana," tutupnya.

Reporter Magang: Ahdania Kirana

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketika Bioskop Pertama Hadir di Bandung, Tampilkan Film Bisu dengan Suara Orang Asli di Dalam Bioskop
Ketika Bioskop Pertama Hadir di Bandung, Tampilkan Film Bisu dengan Suara Orang Asli di Dalam Bioskop

Pada 1907 jadi tahun pertama kemunculan bioskop di Kota Kembang. Letaknya ada di sekitar alun-alun Kota Bandung, dengan gedung tenda bilik sederhana.

Baca Selengkapnya
Jejak Bioskop di Kota Banda Aceh, Sudah Ada sejak Tahun 1930-an
Jejak Bioskop di Kota Banda Aceh, Sudah Ada sejak Tahun 1930-an

Sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya, Banda Aceh memiliki kisah dan sejarah panjang tentang lahirnya bioskop dan perfilman di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kisah Gedung Kesenian Jakarta, Bergaya Romawi dan Jadi Tempat Hiburan Orang Belanda di Masanya
Kisah Gedung Kesenian Jakarta, Bergaya Romawi dan Jadi Tempat Hiburan Orang Belanda di Masanya

Gedung ini awalnya jadi lokasi hiburan militer bagi kalangan warga Belanda

Baca Selengkapnya
Riwayat Bioskop Pertama di Jogja, Jadi Pusat Hiburan Malam Warga di Era Kolonial
Riwayat Bioskop Pertama di Jogja, Jadi Pusat Hiburan Malam Warga di Era Kolonial

Al Hambra adalah bioskop pertama di Jogja. Pada awal kemunculannya, bioskop ini dibagi menjadi dua kelas berdasarkan status sosial masyarakat pada saat itu.

Baca Selengkapnya
Perkembangan Film Indonesia Dari Tahun 1900 hingga 2000-an
Perkembangan Film Indonesia Dari Tahun 1900 hingga 2000-an

Pada tahun 1900-an, masyarakat saat itu menyebutnya sebagai "Toneel Melajoe" atau "Komedi Stamboel".

Baca Selengkapnya
Kisah De Oranje Bioscoop, Tempat Pemutaran Film Pertama di Kota Medan
Kisah De Oranje Bioscoop, Tempat Pemutaran Film Pertama di Kota Medan

Tempat pemutaran film pertama di Kota Medan yang sudah ada sejak akhir abad 19.

Baca Selengkapnya
Potret Kota Jakarta Tahun 1973, Dari Becak Sampai Es Potongnya Bikin Nostalgia
Potret Kota Jakarta Tahun 1973, Dari Becak Sampai Es Potongnya Bikin Nostalgia

Pesona Ibukota Jakarta sudah tersaji sejak dahulu kala. Meski sudah banyak perubahan saat ini, namun suasana klasik zaman dulu mampu membangkitkan nostalgia

Baca Selengkapnya
Stadion Gelora 10 November, Saksi Bisu Perkembangan Sepak Bola Surabaya sejak Era Kolonial
Stadion Gelora 10 November, Saksi Bisu Perkembangan Sepak Bola Surabaya sejak Era Kolonial

Banyak momen bersejarah sepak bola di Surabaya yang terjadi di stadion legendaris ini.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Bioskop Jambi, Punya Koleksi Film Lawas Terlengkap di Asia Tenggara
Mengunjungi Museum Bioskop Jambi, Punya Koleksi Film Lawas Terlengkap di Asia Tenggara

Pengunjung bisa menjumpai pita kaset film hingga kursi bioskop VIP zaman dulu.

Baca Selengkapnya
Pakai Dana IPO, Cinema XXI Bakal Tambah Layar Bioskop 10 Persen Tiap Tahun
Pakai Dana IPO, Cinema XXI Bakal Tambah Layar Bioskop 10 Persen Tiap Tahun

Prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia yang tercermin dari minat investor pada masa penawaran awal dan umum.

Baca Selengkapnya
Transformasi Taman Remaja Surabaya, Tempat Hiburan Paling Populer yang Sempat Terlupakan Kini Tampil Lebih Memukau
Transformasi Taman Remaja Surabaya, Tempat Hiburan Paling Populer yang Sempat Terlupakan Kini Tampil Lebih Memukau

Taman Remaja Surabaya (TRS) siap kembali menjadi tempat hiburan favorit warga Kota Pahlawan.

Baca Selengkapnya
Kisah Gedung Aula Barat ITB yang Legendaris, Jadi Saksi Perkembangan Musik Jazz di Indonesia
Kisah Gedung Aula Barat ITB yang Legendaris, Jadi Saksi Perkembangan Musik Jazz di Indonesia

Aula Barat ITB jadi saksi perkembangan musik jazz di tanah air.

Baca Selengkapnya