Mengenang seteru panjang Ahok dan Sanusi rebut kursi DKI
Merdeka.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Mohamad Sanusi, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sanusi menjadi tersangka dalam kasus penerimaan suap dari pihak swasta terkait pembahasan Raperda Zonasi dan Raperda Tata Ruang yang saat ini tengah dibahas di DPRD.
Penetapan Sanusi sebagai tersangka cukup mengagetkan koleganya di DPRD dan partai. Sebab selama ini Sanusi yang duduk di Komisi D justru kerap mengkritisi kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang dianggap tak pro rakyat.
Ketidakpuasan pada kepemimpinan Ahok pulalah yang membuat dirinya memilih ikut penjaringan Pilgub DKI 2017. Mengikuti penjaringan dari Partai Gerindra, Sanusi bahkan sudah melakukan safari politiknya menyapa warga.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
"Pemimpin saat ini kurang merasa. Di DKI harus mencari orang yang bisa merasa. Bukan hanya merasa bisa," kata Sanusi kala itu menyindir gaya memimpin Ahok.
Dia merasa sangat siap jika hasil penjaringan memutuskan dirinya yang diusung Gerindra melawan Ahok. Tapi sebaliknya dia tak masalah bila tak terpilih.
"Kesiapan saya secara pribadi, tapi menerima bila partai menunjuk pilihan lain," ucapnya mantap. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaesang Pangarep merespons soal hasil survei banyaknya konstituen PSI yang mendukung Anies-Ahok di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPDIP membangun komunikasi baik ke PKB hingga PKS untuk Pilkada Jakarta karena tak bisa mengusung sendiri.
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, Pramono Anung-Rano Karno membahas dinamika Jakarta bersama Ahok sebagai bekal maju pada Pemilihan Gubernur.
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, Ahok merupakan sosok yang tegas dan berani dalam mengambil suatu kebijakan.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut perlu sosok yang mampu menangani permasalahan mendesak.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca Selengkapnya