Mengurai Sulitnya Menerapkan Budaya Hemat Air di Jakarta
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mewanti-wanti agar warga Jakarta dapat berhemat air saat memasuki musim kemarau. Kekeringan dan peningkatan polusi merupakan ancaman yang akan dihadapi Jakarta selama musim kemarau.
Pakar Hidrologi dari Universitas Gadjah Mada, Pramono Hadi berpendapat, imbauan untuk menghemat air hampir mustahil dilakukan. Dia menjelaskan, kebutuhan setiap orang per hari sebanyak 100-150 liter di Jakarta.
Oleh sebab itu, hanya selang beberapa bulan memasuki musim kemarau, imabuan ini seperti angin lalu, tak akan ada hasil.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Dimana sistem kearifan air di Indonesia? Sebagai contoh, kata Presiden, Indonesia memiliki sistem kearifan air mulai dari sepanjang garis pantai, sungai besar sampai tepian danau.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Bagaimana cara menerapkan gaya hidup berkelanjutan? Salah satunya adalah menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan.
-
Bagaimana cara menjaga lingkungan hidup? Makalah ini membahas mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup di era modern ini. Dalam makalah ini, kami mencoba untuk memberikan pemahaman tentang dampak negatif dari polusi lingkungan serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
-
Bagaimana desa Patemon mengatasi krisis air bersih? Tahun 2014 adalah titik balik bagi warga Desa Patemon keluar dari krisis air bersih. Mereka ramai-ramai membuat sumur resapan di sekitar mata air. Sumur resapan itu dibuat seluas 2x2 meter dengan kedalaman 2 meter. Bagian dasarnya diberi batu koral untuk membersihkan air.
Menghemat air, kata Pramono, merupakan budaya yang dibangun dalam jangka panjang. Sementara di Jakarta, implementasi budaya tersebut tidak cukup terlihat.
"Berhemat itu susah dalam arti biasanya katakanlah untuk standar kita butuh 150 liter per orang per hari, kan susah tiba-tiba diminta hemat, penggunaan air bagian dari budaya. Ini long term untuk budaya seperti itu (menghemat air). Kebijakan itu menurut saya enggak akan mudah," kata Pramono kepada merdeka.com, Selasa (10/5).
Dia menyampaikan pengelolaan dan kebijakan air di Jakarta sifatnya cukup rapuh. Memang, kata Pramono, Jakarta merupakan daerah hulu yang senantiasa mendapatkan limpahan air dari hilir, namun pengelolaan untuk menjadikan air tersebut sebagai persediaan saat musim kemarau, tidak berjalan bahkan nihil.
Menurut Pramono, Pembangunan waduk, situ, ataupun embung yang dikerjakan Pemprov DKI merupakan infrastruktur untuk pengendalian banjir, bukan sebagai penyimpanan air.
"Semua infrastruktur itu konteksnya adalah untuk mengendalikan banjir bukan untuk menyediakan sumber air," kata Pramono.
Pramono mendesak Pemprov DKI Jakarta segera menyusun kebijakan jangka panjang nonstruktural untuk memanfaatkan air di saat musim hujan ataupun kemarau.
Sebab, jika langkah yang dilakukan Pemprov DKI sebatas membentuk tim krisis air bersih yang memetakan wilayah rawan krisis air, hal itu bukan merupakan solusi, melainkan tindakan darurat.
"Dan itu akan terus berulang, cost-nya pun akan mahal jika terus begini," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengingatkan warga untuk berhemat air. Pelaksana Kepala BPBD DKI, Isnawa Adji, menyampaikan periode 2017-2022, musim kemarau berdampak kelangkaan air dan meningkatnya polusi udara.
"Dampak dari musim kemarau dapat menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih dan juga meningkatnya polusi udara," kata Isnawa, Senin (9/5).
Dampak musim kemarau bahkan menjadi pertimbangan Pemprov DKI Jakarta membentuk Satgas Air Bersih pada bulan September 2019, untuk memastikan pasokan air bersih tersedia bagi warga.
Isnawa mengatakan, merujuk prakiraan musim kemarau di Indonesia tahun 2022 yang dirilis oleh BMKG, rata-rata wilayah DKI Jakarta sudah memasuki awal musim kemarau pada bulan April 2022. Namun, untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akan memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni 2022.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi dengan para wali kota, bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan dan bagi wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih.
BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PAM Jaya agar stok kebutuhan air bersih dapat tercukupi.
"Meminta PD PAM Jaya menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile dan juga mobil-mobil tangki air agar siap memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan," kata dia.
BMKG juga memperkirakan sifat hujan akan berada pada kondisi "atas normal" yakni curah hujan musim kemarau lebih tinggi dari rerata klimatologis. Sedangkan, puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada bulan Juli - September 2022.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu masalah yang dirasakan warga Jakarta adalah sulitnya mendapatkan air bersih. Apalagi untuk mereka yang tinggal di kawasan pesisir dan pemukiman kumuh
Baca SelengkapnyaPramono Anung berjanji mengatasi persoalan air bersih di Jakarta. Dia menyiapkan terobosan terkait masalah air bersih.
Baca SelengkapnyaPenyiraman air untuk mengurangi polusi dinilai tidak efektif jika areanya besar.
Baca SelengkapnyaAda beberapa persoalan yang dinilai Pramono harus segera diatasi bila terpilih menjadi gubernur.
Baca SelengkapnyaBanjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.
Baca SelengkapnyaMenurutnya dampak sampah plastik sangat besar bagi lingkungan dan terasa sekali di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung menyindir Ridwan Kamil bahwa warga Jakarta Utara tidak bermimpi wilayahnya disulap seperti Dubai.
Baca SelengkapnyaPembangunan saluran pembuangan banjir belum cukup menyelamatkan penduduk pesisir dari dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaJangan sampai masyarakat menjadi korban karena ASN melakukan WFH.
Baca Selengkapnyakrisis air terjadi lantaran penurunan kualitas air baku di IPA Hutan Kota PAM Jaya
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaHeru mengatakan, riset di China tersebut menemukan penyemprotan air malah membuat polusi udara makin parah.
Baca Selengkapnya